3 BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2010 untuk pengambilan cuplikan di perairan laut Kota Tarakan, dan bulan Juli-Desember 2010 untuk
analisis cuplikan di laboratorium. Cuplikan dianalisis di Laboratorium Kualitas Air Universitas Borneo Tarakan dan Laboratorium Pangan Universitas Islam
Negeri UIN Syarif Hidayatullah Tanggerang Selatan.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan selama penelitian adalah cuplikan sedimen, air, ikan Nomei daging dan hati. Alat yang digunakan adalah ekman grab, dissecting set,
frezee dried, van dorn water sampler dan pendeteksi PAH spektrometry massa gas kromatograf GC-MS tipe Shimadzu QP2010, detection limit 0.001 ppb.
3.3 Pengumpulan Data
3.3.1 Penentuan Stasiun Pengambilan Cuplikan
Stasiun pengambilan cuplikan air dan sedimen ditentukan berdasarkan 3 lokasi keterwakilan. Lokasi pertama adalah wilayah yang mewakili daerah kurang
banyak kegiatan. Lokasi kedua merupakan lokasi pengambilan cuplikan ikan dan lokasi ketiga mewakili daerah yang aktifbanyak kegiatan. Pengambilan cuplikan
ikan hanya dilakukan pada 1 stasiun yaitu lokasi penangkapan di utara Stasiun 2 karena hanya di wilayah tersebut cuplikan ikan dapat ditemukan Gambar 10 dan
ditangkap pada saat kondisi air laut pasang.
3.3.2 Teknik Pengambilan Cuplikan
1. Air
Cuplikan air diambil dengan menggunakan van dorn water sampler berkapasitas 2 liter, kedalaman 1 meter dari permukaan air dan 1 meter
dari permukaan sedimen yang kemudian di komposit. Sebanyak 2 liter
Gambar 10 Peta lokasi pengambilan cuplikan. Cuplikan air dan sedimen Stasiun 1, 2, dan 3, cuplikan ikan Stasiun 2.
dimasukkan ke dalam botol gelap yang sudah dibersihkan dengan bilasan methanol dan hexan. Dalam trasportasi menuju laboratorium cuplikan
dimasukkan dalam boks es, dan setelah di laboratorium disimpan dalam pembeku freezer.
2. Sedimen
Sedimen dari dasar perairan diambil menggunakan ekman grab, selanjutnya dilakukan pengambilan cuplikan
sedimen dengan menggunakan sub core sampai kedalaman 3 cm. Cuplikan sedimen
kemudian disimpan dalam plastik yang telah disterilkan dengan prosedur IAEA 1360. Dalam transportasi menuju laboratorium cuplikan
dimasukkan dalam boks es, dan kemudian setelah di laboratorium cuplikan disimpan dalam pembeku.
3. Cuplikan ikan Nomei
Cuplikan ikan dapat dibedakan berdasarkan berat badan kecil 27.9 ±79.41, sedang 181±735.9 dan besar 460±103 Liang et al. 2007,
berdasarkan ukuran tubuh Neves et al. 2007, ukuran ikan dewasa Ramachandran et al. 2006 dan berdasarkan panjang berat Vuorinen et
al. 2006. Dalam penelitian ini ikan dibedakan berdasarkan ukuran tubuh komersil kecil 20 cm, sedang 21-25 cm dan besar 25 cm, selain
untuk mendapatkan informasi konsentrasi akumulasi PAH berdasarkan ukuran tersebut.
Ikan Nomei diambil dengan menggunakan mini trawl. Kemudian ikan dibedakan berdasarkan tiga kelompok ukuran tubuh yaitu Ukuran
kecil 20 cm, sedang 21-25 cm dan besar 25 cm. Setiap ukuran cuplikan kemudian diambil hati dan dagingnya. Daging dipilih dengan
pertimbangan bahwa di dalamnya memiliki kandungan lipid yang paling besar sehingga kemungkinan PAH yang terserap cukup banyak, sedangkan
hati merupakan organ yang memetabolisme atau sebagai filter semua bahan beracun dalam tubuh ikan termasuk dalam hal ini PAH.
Berat cuplikan yang diambil disesuaikan dengan jumlah standar untuk kebutuhan analisis PAH. Kemudian cuplikan hati dan daging
disimpan dalam boks es selama transportasi ke laboratorium dan dalam laboratorium disimpan dalam pembeku sampai siap untuk dianalisis.
3.4 Analisis Cuplikan