Kandungan PAH di Daging dan Hati Ikan Nomei

Keberadaan pirena, fenantrena dan fluorantena secara umum di sedimen sering ditemukan Irwin 1997. Sumber PAH dari daratan juga dapat berasal dari runoff dan sumber antropogenik termasuk pembakaran fosil, oil spill, emisi industri dan urbanisasi yang merupakan proses pirolitik Yim et al. 2007.

4.1.3 Kandungan PAH di Daging dan Hati Ikan Nomei

Hasil analisis komponen PAH pada cuplikan daging teridentifkasi 10 jenis yang ditunjukan pada Gambar 19-22. Kandungan PAH total pada daging ikan Nomei kecil adalah 1067 ngg, ukuran sedang 605 ngg, dan ukuran besar 1025 ngg. naftalena-C2 dan fenantrena-C1 adalah jenis PAH yang ditemukan pada setiap ukuran ikan. Naftalena-C2 mempunyai konsentrasi 377 ngg pada ukuran kecil, 309 ngg pada ukuran sedang, dan 422 ngg pada ukuran besar. fenantrena- C1 mempunyai konsentrasi 117 ngg pada ukuran kecil, 47 ngg pada ukuran sedang, dan 160 ngg pada ukuran besar. Gambar 19 Diagram konsentrasi individu PAH ngg dalam daging ikan Nomei. Jenis PAH pirena dan antrasena hanya ditemukan pada daging ikan ukuran kecil dengan konsentrasi 172 ngg dan 270 ngg. Asenaftena dan fluorena adalah senyawa PAH yang hanya terdapat pada daging ikan ukuran sedang dengan konsentrasi 73 ngg dan 116 ngg dan naftalena-C1 hanya ditemukan pada dagin ikan ukuran besar yaitu 74 ngg. Gambar 18 TIC total ionic current pada cuplikan daging ikan Nomei kecil. [1] 1,3-dimetilnaftalena 1,3-D-NAP NAP-C1, [2] 1,6- dimetilnaftalena 1,6-D-NAP NAP-C1, [5] 4-metil-bifenil 4-M-BL BPH, [10] antrasena ANT, [11] 4-metilfenantrena 4-M-PHE PHE-C1, [13] fluorantena FLA, [14] pirena PYR. 1 2 5 10 11 13 14 Waktu retensi menit Int ens ita s 1 2 5 10 11 13 14 20000000 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 5 10 20 30 40 60 50 Gambar 19 TIC total ionic current pada cuplikan daging ikan Nomei sedang. [1] 1,3-dimetilnaftalena 1,3-D-NAP NAP-C1, [2] 1,6- dimetilnaftalena 1,6-D-NAP NAP-C2, [4] 3-metilbifenil 3-M-BL BPH, [7] n-cycloheptyl-2,2-diphenylacetamid N-C- 2,2-D- asenaftena ACE, [9] fenantrena PHE, [12] 9-metilantrasena 9-M-ANT ANT-C1, [13] fluorantena FLA. 1 2 4 7 9 12 13 Waktu retensi menit In te ns ita s 1 2 4 7 9 12 13 5 10 20 30 40 60 50 20000000 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 Gambar 20 TIC total ionic current pada cuplikan daging ikan Nomei besar. [1] 1,3-dimetilnaftalena 1,3-D-NAP NAP-C2, [2] 1,6- dimetilnaftalena 1,6-D-NAP NAP-C2, [3] 1,7-dimetilnaftalena 1,7-D-NAP NAP-C2, [4] 3-metilbifenil 3-M-BL BPH, [6] 1-allyl- naftalena 1-A-NAP NAP-C1, [8] fluorena FLU, 9 fenantrena PHE, [11] 4-metilfenantrena 4-M- PHE PHE-C1. Waktu retensi menit 1 2 3 8 9 11 Int ens ita s 1, 2 3 4 6 8 9 11 5 10 20 30 40 60 50 20000000 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 4 6 Ikan Kecil Ikan Sedang Ikan Besar K ons ent ra si ng g Fluorantena dan bifenil terdeteksi pada daging ikan ukuran kecil dan sedang. Konsentrasi terbesar fluorantena 64 ngg dan bifenil 68 ngg pada ikan ukuran kecil. Jenis fenantrena hanya terdeteksi pada ukuran ikan sedang dan besar yaitu 115 ngg dan 203 ngg. Sistem enzimatik mampu memetabolisme dan mengkonjugasi PAH yang terjadi pada berbagai jenis ikan Varanasi et al. 1989, diacu dalam Boumard 1998. Distribusi bahan kontaminan pada jaringan ikan diatur oleh fenomena yang kompleks, terutama ketersediaan dari bahan kontaminan itu sendiri Boumard 1998. PAH dengan berat molekul tinggi, mempunyai kemampuan melakukan biotrasformasi ke berat molekul yang lebih tinggi dari berat molekul yang rendah Varanasi dan Gmur 1981; Broman et al. 1990, diacu dalam Boumard 1998. Pada cuplikan hati ikan Nomei teridentifikasi 6 jenis senyawa PAH yang terakumlasi Gambar 23-26. Kandungan PAH total pada hati Nomei kecil adalah 1679 ngg, hati ikan ukuran sedang 977 ngg, dan hati ikan ukuran besar 1445 ngg. naftalena-C2 dan fenantrena adalah jenis PAH yang ditemukan pada setiap ukuran ikan. naftalena-C2 mempunyai konsentrasi 833 ngg pada hati ikan ukuran kecil, 573 ngg pada hati ikan ukuran sedang, dan 660 ngg pada hati ikan ukuran besar. Fenantrena mempunyai konsentrasi 427 ngg pada hati kecil, 215 ngg pada hati ikan ukuran sedang, dan 176 ngg pada hati ikan ukuran besar. Gambar 23 Diagram konsentrasi individu PAH ngg dalam hati ikan Nomei. 5 Gambar 24 TIC total ionic current pada cuplikan hati ikan Nomei kecil. [2] 1,3-dimetilnaftalena 1,3-D-NAP NAP-C2, [3] 1,4- dimetilnaftalena 1,4-D-NAP NAP-C2, [4] 1,5-dimetilnaftalena 1,5-D-NAP NAP-C2, [7] 3-metilbifenil 3-M-BL BPH, [10] fenantrena PHE, [11] fluorantena FLA. 3 7 2 4 10 11 Int ens ita s Waktu retensi menit 2, 3 4 7 10 11 1,5- D -NAP 30000000 28000000 26000000 24000000 22000000 20000000 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 10 20 30 40 60 50 5 Gambar 25 TIC total ionic current pada cuplikan hati ikan Nomei sedang. [2] 1,3-dimetilnaftalena 1,3-D-NAP NAP-C2, [3] 1,4- dimetilnaftalena 1,4-D-NAP NAP-C2, [5] 1,7-dimetilnaftalena 1,7-D-NAP NAP-C2, [8] 1-allyl-naftalena 1-A-NAP NAP-C1, [10] fenantrena PHE. 3 2 5 8 10 Waktu retensi menit Int ens ita s 2, 3 5 8 10 30000000 28000000 26000000 24000000 22000000 20000000 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 10 20 30 40 60 50 5 Gambar 26 TIC total ionic current pada cuplikan hati ikan Nomei besar. [1] naftalena NAP, [2] 1,3-dimetilnaftalena 1,3-D-NAP NAP-C2, [3] 1,4-dimetilnaftalena 1,4-D-NAP NAP-C2, [6] 2,6-dimetilnaftalena 2,6-D-NAP NAP-C2, [7] 3- metilbifenil 3-M-BL BPH, [9] diphenylmethan D-MTH BPH, [10] fenantrena PHE. 1 2 7 3 6 9 10 Waktu retensi menit Int ens ita s 2, 3 6 7 9 1 10 30000000 28000000 26000000 24000000 22000000 20000000 18000000 16000000 14000000 12000000 10000000 8000000 6000000 4000000 2000000 10 20 30 40 60 50 Jenis PAH fluorantena hanya ditemukan pada hati ikan ukuran kecil dengan konsentrasi 298 ngg. naftalena-C1 hanya ditemukan pada hati ikan ukuran sedang dengan konsentrasi 190 ngg dan naftalena hanya ditemukan pada hati ikan ukuran besar dengan konsentrasi 381 ngg. Bifenil adalah senyawa PAH yang hanya terdapat pada hati ikan ukuran kecil dan hati besar dengan konsentrasi berturut- turut 121 ngg dan 227 ngg. Jalur utama dalam mengekskresi PAH dan metabolismenya yaitu dari hati ke gastrointestinal melalui empedu, dari lambung melalui urine dan kulit setelah terbungkus oleh mucus Varanasi et al.1978. Proses transformasi PAH pada ikan sebagian besar melalui sistem enzimatis yaitu melalui 2 langkah Jimenez dan Stegman 1990, Pritchard 1993.Langkah enzimatis pertama cytochrome P450 monoxygenes system menggabungkan kelompok polar ke xenobiotic molecule melalui oksidasi, reduksi atau hydrolytic processes. Reaksi pada langkah kedua melibatkan konjugasi dari xenobiotic atau langkah pertama dari metabolismenya, dengan polar enogenous constituents seperti glucuronic acid, sulfate, glutathione atau amino acid Lech dan Vodicnic 1985, Lindstrom 1990, Pesonen 1992 diacu dalam Tuvikene 1995 untuk memproduksi water-soluble conjugates yang mudah dikeluarkan oleh ikan. Enzim-enzim yang terlibat dalam langkah kedua ini disebut enzim konjugasi Tuvikene 1995. Konsentrasi antara daging dan hati di ikan kecil berbeda. Pada daging terdapat 6 senyawa PAH dan pada hati terdapat 4 senyawa yang tidak semuanya sama. Konsentrasi naftalena-C2 337 ngg adalah yang tertinggi pada daging. Pada hati konsentrasi tertinggi adalah sama naftalena-C2 yaitu 833 ngg. Komponen fluorantena, naftalena-C2, dan bifenil adalah senyawa yang sama-sama terdapat pada daging dan hati namun berbeda konsentrasinya yaitu konsentrasi tertinggi terdapat pada hati Gambar 27. Pada daging dan hati ikan sedang juga diketahui adanya perbedaan komponen dan konsentrasi PAH. PAH pada daging ikan sedang ada 6 jenis dan pada hati ikan sedang ada 3 jenis. Asenaftena, fluorantena, fenantrena, naftalena- C1, naftalena-C2, fenantrena-C1, dan bifenil adalah senyawa yang berbeda yang terdapat pada hati dan daging ikan sedang. Gambar 27 Perbedaan jenis dan konsentrasi PAH pada daging dan hati ikan Nomei kecil. Fenantrena dan naftalena-C2 adalah senyawa PAH yang terdapat pada daging maupun pada hati ikan, dengan konsentrasi tertinggi berada pada hati yaitu 215 ngg dan 573 ngg Gambar 28. Fenantrena dan naftalena-C2 adalah jenis PAH yang terdapat pada daging dan hati ikan besar dengan konsentrasi tertinggi 203 ngg pada daging dan naftalena-C2 tertinggi pada hati yaitu 660 ngg Gambar 29. Fenantrena dan naftalena-C2 adalah senyawa yang mempunyai waktu tinggal yang lama yaitu terdapat pada semua ukuran ikan baik di daging maupun di hati dan konsentrasinya lebih banyak pada hati. Berdasarkan tingkat konsentrasi, naftalena-C2 pada daging tidak menunjukkan peningkatan konsentrasi yang signifikan berdasarkan ukuran tubuh Gambar 30. Gambar 28 Perbedaan jenis dan konsentrasi PAH pada daging dan hati ikan Nomei sedang. Gambar 29 Perbedaan jenis dan konsentrasi PAH pada daging dan hati ikan Nomei besar. Gambar 30 Perbedaan senyawa dan konsentrasi fenantrena dan naftalena-C2 pada daging dan hati ikan Nomei berdasarkan ukuran. Perbedaan jenis dan konsentrasi pada daging dan hati pada masing-masing ukuran diduga dipengaruhi oleh sistem yang ada di dalam tubuh ikan Nomei seperti sistem aliran darah. Distribusi polutan di jaringan pada suatu spesies ditentukan oleh aliran darah sekitar yang melalui setiap jaringan. Organ dengan aliran darah yang tinggi seperti hati dan ginjal, besar kemungkinannya terakumulasi PAH secara xenobiotics Pritchard 1993 sehingga konsentrasinya lebih tinggi dibandingkan pada daging. Faktor-faktor lain seperti jaringan plasma protein, gabungan spesialisasi mekanisme pengambilan oleh sel, metabolisme dan ekskresi, juga berpengaruh pada distribusi, lamanya dan toksisitasnya Tuvikene 1995.

4.1.4 Kandungan Lipid

Dokumen yang terkait

PROFIL POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONS (PAHs) PADA PERAIRAN DAN SEDIMEN HUTAN MANGROVE KOTA BANDAR LAMPUNG

3 26 82

Kajian Ekobiologi Ikan Pepija (Harpadon Nehereus, Ham 1822) Sebagai Dasar Pengelolaan Berkelanjutan di Perairan Pulau Tarakan

4 37 94

Kajian Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir terhadap Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Ikan Nomei (Harpodon nehereus Ham. Buch) di Kelurahan Juata Laut Kota

0 9 143

Grilling Process Optimization for Reducing Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Grilled Fish and Chicken.

1 7 180

Karakteristik Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) di Air dan Sedimen Serta Akumulasinya pada Tubuh Ikan Nomei (Horpodon nehereus) Di Kota Tarakan

1 10 110

Kajian Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir terhadap Peningkatan Kesejahteraan Nelayan Ikan Nomei (Harpodon nehereus Ham Buch) di Kelurahan Juata Laut Kota

0 5 133

Grilling Process Optimization for Reducing Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) in Grilled Fish and Chicken

2 12 98

APPLICATION OF FENTON’S REAGENT ON REMEDIATION OF POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBONs (PAHs) IN SPIKED SOIL | Nafie | Indonesian Journal of Chemistry 21700 40786 1 PB

0 1 6

Preferensi Pemijahan dan Habitat Ikan Nomei (Harpodon nehereus) di Perairan Juata Laut Tarakan Sebagai Upaya Konservasi

0 0 6

Masyarakat Iktiologi Indonesia Hidrokarbon aromatik polisiklik dalam air dan sedimen laut serta akumulasinya pada ikan nomei, Harpadon nehereus (Hamilton, 1822) perairan Tarakan

0 0 21