informan kunci yang dianggap paling mengetahui tentang pelaksanaan ekowisata di kawasan TNGHS. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu Bina Cinta Alam
BCA. Teknik pemilihan informan kunci dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Melalui informan kunci akan
dipilih informan lain dengan menggunakan teknik snowball sampling. Informan lainnya digunakan untuk melengkapi data yang didapatkan dari informan kunci
dan data yang diperoleh dari informan lainnya. Informan pada penelitian ini yaitu pelaku program ekowisata yaitu masyarakat yang tergabung dalam Kelompok
Swadaya Masyarakat KSM Warga Saluyu dan juga Penyuluh Ekosistem Hutan PEH yang menangani masalah ekowisata.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode sebagai berikut: 1.
Observasi, dilakukan melalui pengamatan dan interaksi sosial dengan subyek penelitian. Kegiatan observasi tidak hanya dilakukan terhadap kenyataan-
kenyataan yang terlihat, tetapi juga terhadap yang terdengar Bungin, 2003. 2.
Wawancara mendalam, dilakukan dengan menggunakan metode re-call yaitu melihat kembali proses pelaksanaan manajemen kolaboratif dalam
pengelolaan ekowisata yang telah terjadi selama satu tahun terakhir. Wawancara mendalam bertujuan untuk memperoleh data primer dan
deskriptif mengenai proses pengelolaan kolaboratif pelaksanaan ekowisata di TNGHS. Wawancara mendalam dilakukan terhadap para informan.
3. Penelusuran analisis data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui
penelusuran dokumen dan kajian pustaka terhadap berbagai literatur seperti buku, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, laporan, makalah dan artikel internet
yang terkait dengan topik penelitian. Tabel berikut ini merupakan penjelasan mengenai teknik pengumpulan data:
Gambar 2. Matriks Data yang Diperlukan, Metode dan Sumber Data menurut
Tujuan Penelitian
Uraian Data yang diperlukan
Metode Sumber data
Tujuan 1
Mengkaji penerapan
manajemen kolaboratif
dalam implementasi
program ekowisata
berbasis masyarakat
di Kampung
Citalahab TNGHS.
Setting: •
Latar belakang geografi TNGHS
• Latar belakang
penerapan manajemen kolaboratif dalam
ekowisata
• Sejarah pelaksanaan
manajemen kolaboratif dalam ekowisata
Proses Kolaborasi: •
Proses pelaksanaan manejemen kolaboratif
ekowisata selama satu tahun terakhir
• Analisis stakeholder
yang terlibat •
Penerapan prinsip- prinsip manajemen
kolaboratif dalam pengelolaan ekowisata
•••• Studi dokumen
•••• Wawancara
mendalam ••••
observasi ••••
Informan: KSM Warga Saluyu dan
PEH ••••
Subyek kasus: Pihak TNGHS BCA, LSM
YEH ••••
Data Monografi Kawasan TNGHS
•••• Dokumen terkait
dengan pelaksanaan manajemen
kolaboratif dalam pengelolaan ekowisata
TNGHS
Tujuan 2 Mengkaji
manfaat pengelolaan
kolaboratif dalam ekowisata
Kampung Citalahab.
• Manfaat manajemen
kolaboratif bagi: 1.
Masyarakat lokal 2.
Pihak Taman Nasional Gunung Halimun Salak
• Wawancara
mendalam •
Studi literatur ••••
Subyek kasus: Pihak TNGHS BCA, LSM
YEH ••••
Informan: KSM Warga Saluyu dan
PEH ••••
Dokumen terkait dengan pelaksanaan
pengelolaan kolaboratif dalam
ekowisata.
3.5 Teknik Analisis Data