BAB III PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang
mendalam dan rinci tentang suatu peristiwa atau gejala sosial. Srategi penelitian yaitu studi kasus dimana Sitorus 1998 menyebutkan bahwa studi kasus
merupakan studi aras mikro yang hanya menyoroti satu atau beberapa kasus dan studi kasus merupakan strategi penelitian yang bersifat multi metode.
Tipe studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi intrinsik. Studi kasus intrinsik yaitu studi yang dilakukan karena peneliti ingin
mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu kasus khusus Sitorus, 1998. Kasus pada penelitian ini adalah pelaksanaan manajemen kolaborasi dalam
program ekowisata berbasis masyarakat di Kampung Citalahab Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Instrumen yang digunakan berupa observasi langsung,
wawancara mendalam dan penelusuran data sekunder.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS. Lokasi penelitian yaitu di Kampung Citalahab Sentral dan Stasiun
Penelitian Cikaniki. Proses penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
sengaja. Tempat tersebut dipilih karena merupakan salah satu pusat kegiatan ekowisata berbasis masyarakat yang ada di kawasan TNGHS. Penelitian
ini berlangsung dari Mei 2010 sampai Juli 2010.
3.3 Teknik Pemilihan Subyek Penelitian
Subyek penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu subyek kasus dan informan. Subyek kasus merupakan pihak yang memberi keterangan tentang diri dan
kegiatan yang dilaksanakannya. Subyek kasus dalam penelitian ini terdiri dari multi pihak yang merupakan tim kolaborasi dalam pelaksanaan program
ekowisata berbasis masyarakat di Kampung Citalahab. Tim kolaborasi tersebut terdiri dari pengelola TNGHS yang diwakili oleh divisi Bina Cinta Alam BCA
dan Yayasan Ekowisata Halimun YEH. Dari subyek penelitian tersebut dipilih
informan kunci yang dianggap paling mengetahui tentang pelaksanaan ekowisata di kawasan TNGHS. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu Bina Cinta Alam
BCA. Teknik pemilihan informan kunci dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Melalui informan kunci akan
dipilih informan lain dengan menggunakan teknik snowball sampling. Informan lainnya digunakan untuk melengkapi data yang didapatkan dari informan kunci
dan data yang diperoleh dari informan lainnya. Informan pada penelitian ini yaitu pelaku program ekowisata yaitu masyarakat yang tergabung dalam Kelompok
Swadaya Masyarakat KSM Warga Saluyu dan juga Penyuluh Ekosistem Hutan PEH yang menangani masalah ekowisata.
3.4 Teknik Pengumpulan Data