BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Ekowisata
Ekowisata merupakan salah satu bentuk perluasan dari pariwisata alternatif yang timbul sebagai konsekuensi dari ketidakpuasan terhadap bentuk pariwisata
yang kurang memperhatikan dampak sosial dan ekologis, dan lebih mementingkan keuntungan ekonomi dan kenyamanan manusia semata Fennel,
1999 dalam Nugraheni, 2002. Istilah ekowisata dapat diartikan sebagai perjalanan oleh seorang turis ke daerah terpencil dengan tujuan menikmati dan
mempelajari mengenai alam, sejarah dan budaya di suatu daerah, di mana pola wisatanya membantu ekonomi masyarakat lokal dan mendukung pelestarian alam
WWF Indonesia, 2009. Menurut Rahardjo 2005, ekowisata merupakan alternatif sistem
pemanfaatan sumberdaya alam yang mampu menjamin kelestarian sumberdaya alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat karena ekowisata hanya
memanfaatkan jasa-jasa lingkungan yang disediakan oleh sumberdaya alam dan menempatkan masyarakat sebagai pelaku penting. Oleh karena itu, bila
diimplementasikan secara penuh ekoturisme adalah sebuah gagasan ideal yang bisa membantu terlaksananya pembangunan yang berkelanjutan.
Rahardjo 2005 mengatakan bahwa ada beberapa hal yang bisa menjadi elemen penting dalam pencapaian sukses dari sebuah gagasan tentang ekoturisme,
dimana ekoturisme semestinya: 1
Berdampak rendah terhadap kawasan lindung dan sumberdaya alam. 2
Melibatkan para pihak yang berkepentingan perorangan, masyarakat, wisatawan, bisnis wisata, dan lembaga-lembaga pemerintahan dalam proses
perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan monitoring. 3
Menghargai budaya dan tradisi-tradisi lokal. 4
Meningkatkan keberlanjutan dan kesetaraan pendapatan untuk masyarakat lokal sebagai mana bagi para pihak lainnya, termasuk operator wisata dari
kalangan swasta. 5
Meningkatkan pendapatan untuk konservasi kawasan lindung.
6 Mendidik semua pihak tentang peran mereka masing-masing dalam
konservasi.
2.1.2 Konsep Taman Nasional UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistemnya menyebutkan bahwa taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Berdasarkan Permenhut No.: P.56Menhut-
II2006 tentang Pedoman Zonasi ini terdiri dari: 1.
Zona inti, merupakan bagian kawasan taman nasional yang mutlak dilindungi dan tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia.
2. Zona rimba; Zona perlindungan bahari untuk wilayah perairan adalah bagian
taman nasional yang karena letak, kondisi dan potensinya mampu mendukung kepentingan pelestarian pada zona inti dan zona pemanfaatan.
3. Zona pemanfaatan adalah bagian dari kawasan taman nasional yang dijadikan
pusat rekreasi dan kunjungan wisata. 4.
Zona lain, antara lain: 1 Zona tradisional; 2 Zona rehabilitasi; 3 Zona religi, budaya dan sejarah; dan 4 Zona khusus.
Menurut MacKinnon 1993, taman nasional merupakan suatu kategori kawasan yang dilindungi yang bertujuan untuk melindungi kawasan alami dan
berpemandangan indah yang penting secara nasional atau internasional serta memiliki nilai bagi pemanfaatan ilmiah, pendidikan dan rekreasi. Selanjutnya,
kawasan alami ini relatif luas, materinya tidak diubah oleh kegiatan manusia serta pemanfaatan sumberdaya tambang tidak diperkenankan.
Widada 2008 menyebutkan bahwa secara umum taman nasional memiliki fungsi dan peranan antara lain: a sebagai wahana pengembangan ilmu
pengetahuan, yaitu wahana kegiatan penelitian biologi dan konservasi in-situ; b sebagai wahana pendidikan lingkungan, yaitu wahana untuk meningkatkan
pemahaman dan kepedulian masyarakat di sekitar kawasan taman nasional dan pengunjung atau masyarakat luas tentang upaya konservasi; c mendukung
pengembangan budidaya tumbuhan dan penangkaran satwa dalam rangka mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus
mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan; d sebagai wahana kegiatan wisata alam ekoturisme dalam rangka mendukung
pertumbuhan industri pariwisata alam dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan; e sumber plasma nutfah dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa sekaligus untuk mendukung upaya pelestarian kekayaan keanekaragaman hayati asli; f untuk melestarikan ekosistem hutan sebagai pengatur tata air dan
iklim mikro serta sumber mata air bagi masyarakat di sekitar kawasan taman nasional.
2.1.3 Ekowisata sebagai Konsep Pengembangan Kawasan Taman Nasional