Obyek dan Daya Tarik Wisata

Apabila semua unsur yang menjadi stakeholder dapat terkoordinasi dengan baik, maka akan tercapai sinergi yang diharapkan.

5.2 Obyek dan Daya Tarik Wisata

Unsur utama yang dapat menarik ekowisatawan adalah keadaan alam atau pemandangan alam yang masih asli sebagai bentukan alam tanpa campur tangan manusia. Aspek tersebut sangat dominan terdapat di TNGHS. Adapun obyek dan daya tarik wisata yang terdapat di TNGHS yaitu: 1 Looptrail Cikaniki - Citalahab Looptrail Cikaniki – Citalahab dapat dicapai dengan segera setelah memasuki bagian timur Taman Nasional Gunung Halimun Salak melalui Cipeteuy atau Kabandungan. Jalur ini merupakan jalan setapak lama yang telah diperbaharui dengan menambah patok setiap 100 m 1 HM sepanjang 1,8 km. Jalan ini memberi kemudahan bagi pengunjung untuk melihat keindahan dan ketenangan hutan hujan serta kehidupan satwa liarnya yang unik. Objek wisata yang dapat dilihat sepanjang jalur ini antara lain adalah Sungai Cikaniki dan berbagai flora hutan hujan tropis seperti berbagai jenis anggrek dan pakis. Apabila beruntung para wisatawan dapat melihat secara langsung satwa liar di habitatnya seperti owa jawa, lutung dan surili. 2 Jembatan kanopi canopy trail Pada stasiun penelitian Cikaniki terdapat jembatan kanopi canopy trail. Jembatan kanopi ini dibangun setinggi 25-30 m dari permukaan tanah, menghubungkan lima pohon dan membentang sepanjang 100 m. fasilitas jembatan kanopi ini dibangun atas bantuan dari Lembaga Kerjasama Internasional Jepang JICA dan TNGHS pada 1997. Jembatan kanopi ini dibangun untuk kepentingan penelitian ilmiah terhadap serangga, burung dan makhluk primata. Para wisatawan dapat menaikinya dengan aman setelah ada ijin dari petugas TNGHS. Dari jembatan kanopi ini para wisatawan dapat melihat keindahan hutan dibagian atas. Kanopi pohon tidak hanya rumah bagi owa tapi juga tempat bagi burung-burung. Beberapa jenis burung yang jarang terlihat di bawah seperti Burung Cabe, Burung Daun, Burung Sepah, Kepodang Sungu dan Bubut. Akan tetapi untuk sementara waktu jembatan kanopi ini tidak dapat digunakan karena sedang dalam perbaikan. 3 Jamur menyala Jamur ini termasuk dalam genus Mycena. Jamur ini akan bercahaya saat sekitarnya gelap. Jamur ini dapat menyala karena memiliki kemampuan bioluminescent karena reaksi kimia ditubuhnya menghasilkan cahaya berwarna hijau. Terdapat sekitar 500 jenis jamur yang termasuk kedalam genus Mycena di dunia, tetapi hanya ada 33 yang memiliki kemampuan bioluminescent. Selain menyebar diberbagai titik, cahaya yang tidak berkedap-kedip ini terpencar dari kumpulan sejumlah jamur yang membentuk satu koloni. Lokasi tempat jamur ini dapat ditemukan yaitu 150-200 m dari stasiun penelitian cikaniki. Kemampuan jamur ini membuat para pengunjung penasaran untuk melihat bentuk dan ukuran jamur yang dapat menyala ini. Jamur yang terdapat di Cikaniki ukurannya tidak besar bahkan dapat dikatakan kecil sekali. Bila jamur ini tidak berkoloni maka akan sulit untuk mencari jamur ini karena ukurannya yang sangat kecil. 4 Curug Macan Curug yang berjarak ±200 m dari stasiun penelitian cikaniki ini memiliki keindahan dan kisah di dalamnya. Sebelum pengunjung sampai di curug macan. Pengunjung dapat melihat kekayaan alam seperti jenis-jenis flora yang terdapat di sekitar Curug. Ada diantaranya yang memiliki manfaat lebih seperti untuk obat-obatan. Contohnya seperti Babadotan untuk luka, paku rane asma, dan masih banyak lagi. Pada Curug Macan pengunjung akan disuguhkan oleh keindahan pemandangan di kawasan Curug dan suara percikan air serta beberapa fauna yang terdapat di sekitar curug. Curug yang hanya memiliki tinggi ±2-3 m ini memiliki sejarah pemberian nama curug macan karena konon ceritanya beberapa meter dari curug tersebut terdapat gua-gua yang biasa dihuni oleh macan. Namun tidak ada akses menuju gua tersebut sehingga pengunjung tidak dapat melihat gua tersebut. 5 Curug Piit Curug ini merupakan salah satu obyek wisata yang letaknya relatif jauh bila dibandingkan dengan curug macan. Curug ini berjarak sekitar 10 km dari Stasiun penelitian Cikaniki. Untuk mencapai lokasi tersebut dapat dilakukan dengan naik kendaraan roda empat dari Citalahab atau Nirmala ke arah Kampung Cihanjawar. Kemudian dai Cihanjawar diperlukan berjalan kaki sejauh kurang lebih dua kilo meter. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 25 meter sampai 30 meter yang termasuk pada kelompok air terjun yang relatif tinggi di wilayah TNGHS. 6 Perkebunan Teh Nirmala Potensi lain yang terdapat dikawasan cikaniki yaitu perkebunan teh yang terletak tidak jauh dari stasiun penelitian cikaniki. Perkebunan teh ini banyak digunakan oleh para peneliti untuk melakukan pengamatan seperti pengamatan elang jawa yang saat ini jumlah populasinya semakin sedikit dan terancam punah. Selain kegiatan tea walk atau berjalan-jalan di kebun teh para wisatawan juga dapat berkunjung ke pabrik teh dan melihat proses pengemasan teh dan membeli oleh-oleh.

5.3 Penyusunan Program Ekowisata Berbasis Masyarakat