Penyegaran dan Pengamatan Morfologi Kultur BAL Isolat ASI Pemilihan Media Fermentasi

12 Gambar 2. Kerangka penelitian

1. Penyegaran dan Pengamatan Morfologi Kultur BAL Isolat ASI

Penyegaran kultur BAL dilakukan dengan menginokulasikan sejumlah manik-manik yang mengandung BAL ± 3-4 buah ke dalam tabung reaksi yang berisi MRSB steril. Masing- masing tabung diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Selanjutnya, dari tabung reaksi tersebut diambil 1 ml dan diinokulasikan ke dalam tabung reaksi lain yang telah berisi 10 ml MRSB steril kemudian diinkubasikan pada suhu 37 o C selama 24 jam. Kultur yang telah diinkubasi tersebut siap digunakan. Pengamatan morfologi kultur BAL dilakukan dengan pewarnaan Gram yang dilanjutkan dengan pengamatan di bawah mikroskop. Hal ini untuk mengkonfirmasi BAL yang digunakan. Kultur BAL yang diamati adalah L. rhamnosus R23 dan P. pentosaceus A38. Baik L. rhamnosus R23 maupun P. pentosaceus A38 keduanya diketahui tergolong bakteri Gram positif namun L. rhamnosus R23 berbentuk batang sedangkan P. pentosaceus A38 berbentuk bulat Hartanti 2007. PENENTUAN METODE FERMENTASI PENYIMPANAN FORMULASI Penyimpanan dingin yoghurt kultur campuran Total BAL, jumlah Pediococcus, nilai pH dan total kapang khamir Penambahan prebiotik, penstabil dan pemanis Formula yoghurt terpilih yang disimpan pH, tinggi whey, tekstur curd, TAT, total BAL, jumlah Pediococcus, dan uji organoleptik. Tahap persiapan: penyegaran kultur pada media MRSB serta pengamatan morfologinya dengan pewarnaan Gram. Pemilihan media fermentasi terbaik Pemilihan metode fermentasi yoghurt set atau stirred dan perbandingan kulturyoghurt L. rhamnosus R23 dan P. pentosaceus A38 terbaik pH, tinggi whey, dan tekstur curd Pemilihan waktu fermentasi terbaik pH, tinggi whey, tekstur curd, TAT, dan total BAL Total BAL pengaruh penambahan inulin, tekstur curd penambahan agar, dan uji organoleptik 13

2. Pemilihan Media Fermentasi

Pemilihan media fermentasi yoghurt dilakukan dengan terlebih dahulu membuat kultur starter. Prosedur pembuatan kultur starter yoghurt disajikan pada Gambar 3. berikut ini: Gambar 3. Pembuatan kultur starter Pemilihan media fermentasi dilakukan dengan menginokulasikan 2 kultur ke dalam masing-masing media sebagai berikut: a. 25 ml susu skim 12 kontrol b. 25 ml susu skim 12 + sukrosa 3 suk 3 c. 25 ml susu skim 12 + glukosa 3 glu 3 Sebelum diinokulasikan, media diatas masing-masing dihomogenkan terlebih dahulu di dalam botol kaca betutup. Setelah homogen, media tersebut dipasteurisasi menggunakan autoklaf pada suhu 100 o C selama 30 menit dan didinginkan. Setelah cukup dingin, kultur starter BAL diinokulasikan ke dalam media dan diinkubasikan selama 24 dan 48 jam pada suhu 37 o C. Analisis yang dilakukan adalah pH, tinggi whey dan tekstur curd secara duplo dan dua kali ulangan. Pada penelitian ini, penentuan media fermentasi dilakukan untuk kultur P. pentosaceus A38. Media fermentasi yang digunakan untuk kultur L. rhamnosus R23 mengacu pada hasil penelitian Prisilia 2009 dimana media terbaik adalah menggunakan susu skim 12.

3. Pemilihan Waktu Fermentasi