Keterhubungan Rataan Average Linkage Algoritma dan metode pengelompokan hirarki

201 dapat ditampilkan dalam bentuk dendogram atau diagram pohon, dimana dahan atau cabang dari diagram pohon tersebut menggambarkan clusternya.

9.2.2.2. Keterhubungan menyeluruh Complete Linkage

Furthest Neighbor Jarak antar cluster pada metode Complete Linkage atau disebut juga metode pautan lengkap, ditentukan dari jarak terjauh antara dua obyek pada cluster yang berbeda furthest neighbor. Metode ini dapat digunakan dengan baik untuk kasus dimana obyek-obyek yang ada berasal dari kelompok yang benar-benar berbeda. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah sama seperti kasus single linkage yaitu harus menemukan jarak terdekat antar cluster-cluster tersebut, dirumuskan dengan D ={d ik }. Kemudian menggabungkan obyek-obyek yang sesuai, misalkan obyek tersebut dilambangkan dengan cluster U dan cluster V untuk mendapatkan cluster gabungan UV. Untuk menghitung jarak cluster UV dengan cluster-cluster yang lain dapat dirumuskan dengan : d UVW = max {d UW ,d VW } Catatan: nilai d UW dan d VW menggambarkan jarak terjauh antara cluster U dengan W serta V dengan W.

9.2.2.3. Keterhubungan Rataan Average Linkage

Jarak antar cluster pada metode Average Linkage atau disebut juga metode pautan rataan, ditentukan dari rata-rata jarak seluruh objek suatu cluster terhadap seluruh objek pada cluster lainnya. Pada berbagai keadaan, metode ini dianggap lebih stabil dibandingkan dengan kedua metode di atas. 202 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah sama seperti kasus single atau complete linkage yaitu harus menemukan jarak terdekat antar cluster-cluster tersebut, dirumuskan dengan D ={d ik }. Kemudian menggabungkan obyek-obyek yang sesuai, misalkan obyek tersebut dilambangkan dengan cluster U dan cluster V untuk mendapatkan cluster gabungan UV. Untuk menghitung jarak cluster UV dengan cluster-cluster yang lain dapat dirumuskan dengan : d UVW = rata-rata {d UW ,d VW } Catatan: nilai d UW dan d VW menggambarkan jarak rata-rata antara cluster U dengan W serta V dengan W.

9.2.2.4. Algoritma dan metode pengelompokan hirarki

lainnya Secara umum, algoritma untuk metode pengelompokan hirarki adalah : 1. Tentukan matriks jarak antar data atau kelompok 2. Gabungkan dua data atau kelompok terdekat ke dalam kelompok yang baru 3. Tentukan kembali matrik jarak tersebut. 4. Lakukan langkah 2 dan 3 sampai semua data masuk dalam satu kelompok Hasil pengelompokan tersebut dapat digambarkan dengan diagram pohon 3 dendrogram atau vicicle plot. Jumlah kelompok yang terjadi ditentukan dari dendrogram yang terjadi dan tergantung subyektivitas peneliti. Namun demikian pemisahan kelompok biasanya ditentukan berdasarkan jarak penggabungan terbesar. Sebenarnya masih banyak jenis dari metode analisis hierarki, Unweighted Pair-Group Average, Weighted Pair-Group Average, Unweighted Pair- 203 Group Centroid, Weighted Pair-Group Centroid, dan Ward’s Method, tetapi karena kompleksitas pemakaiannya, motode ini relatif jarang digunakan.

9.2.2.5. Ilustrasi Metode Hierarkhi