Pengembangan Model Konsep dan Teori Konstruksi Diagram Lintasan Menilai Masalah Identifikasi

361

c. Outliers

Outliers adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariate yaitu yang muncul karena kombinasi karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya, dan ini bisa mengganggu pada saat analisis data.

d. Multikolinearitas dan singularitas

variabel yang saling berhubungan akan menyebabkan hasil yang bias sebaiknya data tidak ada multikolinearitas dan singularitas. Bila ada sebaiknya data dikeluarkan, atau alternative lain adalah data tersebut dibuat ‘composit variabels’, dan variabel komposit dapat di analisis lebih lanjut. Multikolinearitas dapat di deteksi dari determinan matriks kovarian. Nilai determinan matriks kovarian yang sangat kecil memberikan indikasi adanya problem multikolinearitas. 15.2.5. Langkah-langkah SEM Sebuah pemodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement berdasarkan indicator-indikator empirisnya.Model dan Structural Model. Model pengukuran ditujukan untuk mengkorfimasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indicator-indikator empirisnya. Struktural Model adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor.

1. Pengembangan Model Konsep dan Teori

Model Hipotetik = Model Konseptual = Model Teoritis Hubungan kausalitas sebab-akibat antara variabel eksogen variabel bebas, independent dan variabel endogen variabel tergantung, variabel dependent. Dengan demikian landasan teorinya harus kuat 362 untuk dapat menjelaskan Model Hipotetik tersebut. Salah satu aspek kritis dalam hal ini adalah “Spesifikasi variabel”, terutama variabel prediktif. Untuk kepentingan praktis analisis data dan interpretasinya, maka seyogyanya banyaknya variabel tidak lebih dari 20.

2. Konstruksi Diagram Lintasan

Diagram ini sangat bermanfaat untuk menunjukkan alur-alur lintasan kausalita antar variabel yang secara teoritis layak Hubungan kausalita : Simbol panah satu arah Hubungan korelasional : Simbol panah bolak-balik Gambar 4. Diagram Lintasan 3. Konversi Diagram Lintasan menjadi Model Struktural 363 Gambar 5. Ilustrasi path model SEM 4. Memiliki Matriks Input Input data untuk SEM dapat berupa: 1. Matriks korelasi, atau 2. Matriks peragam, kovarians Matriks korelasi, digunakan kalau: 1. Tujuannya ingin membuktikan hubungan kausalitas antar variabel 2. Lintasan mana saja yang pengaruhnya dominan 3. Variabel eksogen mana saja yang pengaruhnya dominan terhadap variabel endogen Matriks Peragam, digunakan kalau: 1. Tujuannya menguji model hipotetik yang secara teoritis sudah layak 2. Serupa dengan analisis regresi 3. Model yang diperoleh dapat digunakan untuk prediksi 4. Model yg diperoleh dapat untuk menjelaskan fenomena yang dikaji

5. Menilai Masalah Identifikasi

Problematik pendugaan parameter: 1. Un-identified atau under identified 2. Over identified Gejala yg muncul akibat dari adanya “masalah identifikasi”: a. Adanya standard error yang terlalu besar b. Matriks informasi tidak dapat disajikan sebagaimana mestinya 364 c. Nilai penduga parameter tidak dapat diperoleh d. Muncul angka nilai yang aneh e. Adanya koefisien korelasi yg tinggi 0.9 antar koefisien hasil pendugaan Cara mengatasinya: 1. Landasan teori yang digunakan untuk menyusun Model Hipotetik harus benar-benar „bagus” 2. Menambah atau mengurangi variabel laten, disesuaikan dengan landasan teorinya 3. Iterasi dalam pendugaan model dengan menetapkan “kendala” pada model, misalnya salah satu atau beberapa parameter model dianggap “fixed”

6. Evaluasi Goodness of fit