Kelambatan yang dapat dihindarkan merupakan setiap waktu menganggur
yang terjadi pada siklus kerja yang berlangsung merupakan tanggung jawab
operator baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
16 Merencanakan plan
Merencanakan merupakan proses mental, dimana pekerja berhenti sejenak
bekerja dan memikir untuk menentukan tindakan‐tindakan apa yang harus
dilakukan selanjutnya. Elemen kerja ini bisa terjadi pada saat siklus kerja
berlangsung, akan tetapi umumnya sering dijumpai pada pekerja yang masih baru.
Cara memperbaikinya adalah dengan memberi pelatihan yang cukup.
17 Istirahat untuk Menghilangkan Lelah rest to overcome fatigue
Istirahat untuk Menghilangkan Lelah tidak terjadi pada setiap siklus kerja,
tetapi terjadi secara periodik. Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badannya dari
rasa fatigue sebagai akibat kerja berbeda‐beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya
tetapi juga oleh individu pekerjaannya.
2.3. Pengukuran Kerja
Menurut Wignjosoebroto 2008, pengukuran kerja adalah metode penetapan
keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang
dihasilkan. Pengukuran waktu kerja ini berhubungan dengan usaha‐usaha untuk
menetapkan waktu baku yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Waktu
baku ini merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat
kemampuan rata‐rata untuk menyelesaikan pekerjaan. Dalam hal ini meliputi waktu
kelonggaran yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pekerjaan yang
harus diselesaikan. Dengan demikian maka waktu baku yang dihasilkan dalam aktivitas
pengukuran kerja ini dapat digunakan sebagai alat untuk membuat rencana
penjadwalan kerja yang menyatakan berapa lama suatu kegiatan harus berlangsung dan
berapa output yang dihasilkan serta berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Teknik ‐teknik pengukuran waktu kerja ini dapat dibagi kedalam dua bagian,
yaitu pengukuran waktu kerja seara langsung dan pengukuran kerja secara tidak
langsung. Cara pertama disebut demikian karena pengukurannya dilaksanakan secara
langsung, yaitu ditempat dimana pekerjaan diukur dijalankan. Dua cara termasuk
didalamnya adalah cara pengukuran kerja dengan menggunakan jam henti stopwatch
time study dan sampling kerja work sampling. Sebaliknya cara tidak langsung
melakukan perhitungan waktu kerja tanpa si pengamat harus ditempat pekerjaan yang
diukur. Disini aktivitas yang dilakukan hanya melakukan perhitungan waktu kerja dengan
membaca tabel‐tabel waktu yang tersedia Wignjosoebroto, 2008.
2.4. Studi Waktu
Pengukuran waktu merupakan pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu
kerja baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat‐alat penghitung
waktu Sutalaksana dkk, 2006. Hasil pengukuran waktu adalah mendapatkan
waktu baku atau waktu standar penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan
secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Di dalam sistem produksi peranan penentuan
waktu bagi suatu pekerjaan sangat besar, seperti halnya untuk sistem upah perangsang,
penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik, penganggaran, dan
sebagainya. Studi terhadap waktu dapat menunjukkan ukuran kerja, yang melibatkan teknik
dalam penetapan waktu baku yang diijinkan untuk melakukan tugas yang telah diberikan
berdasarkan ukuran suatu metode kerja dengan memperhatikan faktor kelelahan,
pekerja dan kelambatan yang tidak dapat dihindarkan. Analisa studi waktu dapat
menggunakan beberapa teknik untuk menetapkan sebuah standar yaitu dengan cara
studi waktu menggunakan stopwatch, pengolahan data dengan menggunakan
komputerisasi, data standar, dasar mengenai data gerakan, pengambilan contoh kerja,
dan penghitungan berdasarkan masa lalu. Setiap teknik mempunyai penerapan
tersendiri pada setiap kondisi. Studi analisa waktu harus dapat diketahui ketika hal ini
harus menggunakan teknik tertentu dan kemudian menggunakan teknik tersebut secara
benar Niebel, 1988
Studi waktu adalah bagian dari prosedur pengukuran kerja yang digunakan, dimana
usaha manusia menjadi bagian dari aktivitas produktif dan beberapa prosedur yang
digunakan untuk mengukur ”human time” untuk beberapa konsep dari sebuah level
standar dari suatu usaha Mundel and Danner, 1994. Pengukuran kerja merupakan sebuah
ketentuan umum yang digunakan oleh banyak teknik sistematik dalam pengembangan
koefisien numerik untuk mengubah pernyataan kuantitatif dari beban
kerja menjadi sebuah pernyataan kuantitatif dari waktu yang dibutuhkan dalam
penggunaan sumberdaya seperti mesin, manusia atau robot. Aspek studi waktu terdiri
dari bermacam‐macm prosedur untuk menentukan jumlah waktu yang diperlukan dan
kondisi standar yang dapat diukur, yang meliputi tugas manusia, mesin atau kombinasi
keduanya.
2.5. Peta Kerja