Data Mining Metode Decision Tree

Hal ini memberikan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan Synthetic Aperture Radar SAR JERS-1. Gambar 4. Satelit ALOS JAXA EORC, 1997 Salah satu mode observasi PALSAR, yaitu ScanSAR yang memungkinkan PALSAR dapat melakukan pengamatan permukaan bumi dengan cakupan area yang lebih luas, yaitu 250 - 350 km. Pembangunan PALSAR merupakan proyek kerjasama antara JAXA dan Japan Resources Observation System Organization JAROS. Tabel 4 menyajikan spesifikasi sensor PALSAR dan Gambar 5 menyajikan bentuk dari instrument PALSAR. Sensor PALSAR tidak dapat mengamati daerah-daerah yang berada diluar posisi geografis berikut : 87,8° Lintang Utara dan 75,9° Lintang Selatan ketika off -nadir mempunyai sudut 41,5°. Hal ini dikarenakan terbatasnya konsumsi daya yang mengakibatkan waktu operasi sensor dibatasi. Fine mode bekerja pada incident angle dengan sudut 34,3°, ScanSAR mode pada incident angle dengan sudut 34,1° dan Polarimetric Mode pada incident angle dengan sudut 21,5° EORC JAXA, 1997. Gambar 6 menyajikan prinsip geometri PALSAR.

2.7. Data Mining

Data Mining adalah proses analitik yang dirancang untuk menggali data biasanya data dalam jumlah besar seperti dalam bisnis atau pasar terkait untuk mencari pola yang konsisten dan atau hubungan sistematis antar variabel, dan 13 kemudian untuk memvalidasi temuan dengan menerapkan pola terdeteksi subset data baru Elektronik Statistik, 2011 Tabel 4. Spesifikasi ALOS PALSAR No Mode Fine Resolution Mode ScanSAR Mode Polarimetric Experimental mode 1 Frekuensi Pusat Tipe L-Band 1270 mHz 2 Chrip Bandwidth 28 MHz 14 MHz 14 MHz, 28 MHz 14 MHz 3 Polarisasi HHVV HH+HVVV+VH HHVV HH+VH+HV+VV 4 Incident angle 8-60° 8-60° 18-43° 8-30° 5 Range Resolution 7-44 m 14-88 m 100 m multilook 24-89 m 6 Observation Swath 40-70 km 40-70 km 250-350 km 20-65 km 7 Bit Length 5 bit 5 bit 5 bit 3-5 bit 8 Date Rate 240 Mbps 240 Mbps 120 Mbps 240 Mbps 240 Mbps Sumber : http:www.eorc.jaxa.jpALOS diakses 22 Februari 2010 Sumber : RESTEC 2010 Gambar 5. Instrumen PALSAR 14 Sumber : RESTEC 2010 Gambar 6. Prinsip Geometri PALSAR Data mining dapat diaplikasikan pada representasi data seperti domain data spatial berbasis teks dan multimedia citra Seiner, 1999. Data mining melakukan pencocokan model atau menentukan pola dari data yang diobservasi. Ada dua pendekatan matematis yang digunakan dalam pencocokan model statistik yang memberikan efek non-deterministik dan logik yang murni determinstik Seiner, 1999. Data mining merupakan himpunan algoritma yang sangat besar. Berbagai teknik dapat ditemui pada himpunan tersebut, seperti jaringan syaraf tiruan artificial neural network, support vector machines, analisis gerombol clustering, dan pohon keputusan decision tree.

2.8. Metode Decision Tree

Pohon keputusan berbasis logika dimana metodologi aturan keputusan adalah tipe yang paling kuat dari klasifikasi terbimbing yang menunjukkan kinerja baik di berbagai masalah data mining Leung, 2007. Klasifikasi ini mengadopsi pendekatan topdown dan menggunakan pembelajaran terbimbing untuk membangun pohon keputusan decision tree dari satu set data pembangun yang ditetapkan. Sebuah pohon keputusan terdiri dari node yang merupakan atribut yang diuji. Keluaran dari cabang node sesuai dengan semua kemungkinan hasil uji pada setiap node Leung, 2007. Teknik ini sangat bermanfaat untuk analisis data pendahuluan mengingat kesederhanaan pola pikir dalam pengembangan pembuatan keputusan rule. Namun demikian, kesederhanaan ini tidak identik dengan ketidakakuratan. Penelitian pendahuluan dari Panuju dan Trisasongko 2008 menunjukkan bahwa walaupun perbedaan kinerja algoritma pohon keputusan tidak terlalu signifikan, namun kinerja algoritma pohon keputusan secara konsisten selalu lebih baik dibandingkan dengan algoritma klasik seperti algoritma kemungkinan maximum likelihood classification.

2.9. Algoritma QUEST