IV. KEADAAN UMUM LOKASI
4.1. Letak Geografis
Kompleks G. Guntur terdiri atas beberapa kerucut, yaitu Gunung Masigit 2249 m sebagai kerucut tertinggi dan pada bagian tenggara terdapat kerucut
Gunung Parukuyan 2135 m, kerucut Gunung Kabuyutan 2048 dan kerucut Gunung Guntur 1956 m. G. Guntur lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dengan
sebutan G. Gede. G. Guntur merupakan gunungapi tipe Strato yang terletak pada 07° 08 30LS dan 107° 20BT dengan ketinggian 2.249 m dpl dan secara
administratif terletak pada wilayah administrasi Kabupaten Garut, Jawa Barat Gambar 8. Menurut Volcanological Survey of Indonesia VSI, G. Guntur
dikelaskan ke dalam Gunungapi tipe A yaitu gunungapi tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah 1600. Secara
keruangan batas-batas wilayah penelitian, yaitu : sebelah utara berbatasan dengan Desa Leles, sebelah timur berbatasan dengan Desa Banyuresmi, sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Tarogong, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Samarang.
Gunungapi Guntur G. Guntur merupakan salah satu tubuh gunungapi yang terletak di sekitar kompleks pegunungan vulkanik, yaitu kompleks
pegunungan Leles dan Pegunungan Garut bersambungan dengan deretan pegunungan lain yang terdiri dari Gunung Kunci, Kawah Kamojang, Gunung
Sanggar, Gunung Rakutak dan diakhiri dengan kompleks Gunungapi Papandayan. Permukiman di sekitar G. Guntur pada umumnya berada pada ketinggian 600
– 1000 m dpl, dimana sebagian besar terpusat di kaki gunung bagian tenggara dan selatan sedangkan sebagian kecil tersebar di kaki gunung bagian timur dan utara.
4.2. Topografi
Topografi suatu daerah menunjukkan bagaimana bentuk daerah tersebut, termasuk perbedaan kecuraman lereng. Berdasarkan analisis peta Rupabumi
Indonesia skala 1 : 25.000 untuk lembar Samarang dan data DEM digital elevation model
, daerah penelitian memiliki topografi yang bervariasi dari datar hingga bergunung, dengan bentuklahan landform perbukitan, kerucut vulkanik,
aliran lava,
25
Gambar 8. Lokasi Penelitian
Gambar 9. Peta Kelas Kemiringan Lereng Kabupaten Garut
27
Gambar 10. Peta Elevasi Kabupaten Garut 28
dan dataran piroklastik. Peta kelas kemiringan lereng berdasarkan Peta Sistem Lahan RePPProt tahun 1989 disajikan pada Gambar 9.
Secara umum, daerah penelitian didominasi oleh lereng yang sangat curam yaitu lebih dari 40, daerah ini tersebar hampir diseluruh bagian selatan
Kabupaten Garut. Sedangkan daerah datar yaitu 2 terletak di bagian tengah dan daerah pesisir yang agak landai didominasi oleh kelas lereng 9-15. Relief
dan elevasi juga merupakan faktor penting dalam menggambarkan bentuk permukaan bumi. Peta Elevasi Kabupaten Garut disajikan pada Gambar 10.
Secara umum daerah penelitian didominasi oleh daerah dengan ketinggian lebih dari 300 m. Dibagian selatan didominasi oleh daerah dengan ketinggian 11-50 m
dan 51-300 m.
4.3. Iklim