30
keahlian yang dimiliki sehingga sulit untuk membuka peluang usaha. Mata pencaharian penduduk Desa Cijeruk didominasi oleh buruh tani, peternak kecil
serta petani pemilik lahan. Hal ini menyebabkan kebutuhan air untuk mengairi sawah petani cukup besar karena lahan pertanian mencakup 21.65 dari total
luas wilayah Desa Cijeruk. Pemenuhan kebutuhan air tersebut sebesar 100 berasal dari sumber mata air. Mata pencaharian penduduk yang lainnya dengan
persentase di bawah 1 yaitu pedagang, pengrajin, guru swasta dan penjahit. Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cijeruk masih sangat rendah. Hal
ini dicerminkan dengan banyaknya penduduk yang tidak sekolah, yaitu sebesar 90.6 , sedangkan persentase penduduk yang tamat SLTAsederajat serta tamat
Perguruan Tinggi hanya di bawah 1 . Rendahnya tingkat pendidikan di Desa Cijeruk dikarenakan akses yang sulit dan jauh menuju sekolah serta masih
rendahnya kesadaran mengenai pentingnya pendidikan.
5.2 Karakteristik Sumberdaya Alam
Desa Cijeruk terletak di kaki Gunung Salak yang memiliki karakteristik kaya akan sumberdaya alam yang sebagian besar berupa sumberdaya air, seperti
mata air, sungai, dan air terjun Kecamatan Cijeruk, 2009. Berdasarkan informasi dari pejabat Kecamatan Cijeruk, pejabat Desa Cijeruk serta masyarakat, mata air
merupakan sumberdaya alam yang jumlahnya berlimpah. Sumber mata air yang ada di Kecamatan Cijeruk paling banyak berada di Desa Cijeruk. Hasil survei
lapang yang telah dilakukan serta informasi dari pejabat Desa Cijeruk, lokasi mata air di Desa Cijeruk seluruhnya berada di lahan milik individu. Kepemilikan mata
air di Desa Cijeruk didasarkan pada lokasi mata air tersebut berada, sehingga
31 kepemilikan mata air dimiliki oleh individu. Penggunaan atau pemanfaatan
sumber mata air di Desa Cijeruk untuk kebutuhan rumahtangga serta untuk irigasi pertanian. Sebelum adanya perusahaan air minum yang juga memanfaatkan
sumber mata air, masyarakat sangat mudah mendapatkan air dengan jumlah yang banyak. Tidak ada batasan dalam pemafaatan sumber mata air oleh masyarakat.
Berdasarkan musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat, setiap bulannya masyarakat dikenakan biaya atau iuran untuk pemeliharaan saluran distribusi air.
Pembagian zonasi pemanfaatan sumber mata air didasarkan pada lokasi masing-masing sumber mata air tersebut. Setiap wilayahRW di Desa Cijeruk
memiliki sumber mata air sendiri. Tidak semua sumber mata air memiliki debit air yang besar. Di Desa Cijeruk terdapat dua lokasi mata air yang memiliki jumlah
debit yang cukup besar sehingga pemanfaatannya tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga oleh perusahaan air minum. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi
sumber mata air tersebut, yaitu mata air Cikiara di RW 04 serta mata air Legok Adung di RW 05.
Berdasarkan keterangan pihak aparat Desa Cijeruk serta masyarakat, saat ini sumber mata air di Desa Cijeruk sebagian besar dieksploitasi oleh perusahaan
air minum, baik perusahaan air minum yang ada di Desa Cijeruk maupun di luar Desa Cijeruk. Hal ini menyebabkan masyarakat serta petani mulai merasakan
kerugian dengan adanya eksploitasi sumber mata air yang dilakukan oleh perusahaan air minum. Sumber mata air di Desa Cijeruk yang memiliki debit air
paling besar yaitu mata air Cikiara dan mata air Legok Adung. Karakteristik mengenai kedua mata air tersebut, dapat dilihat pada Tabel 4.
32
Tabel 4. Karakteristik Mata Air Cikiara dan Mata Air Legok Adung di Desa Cijeruk Tahun 2010
No. Mata Air Lokasi Jumlah Titik Total Diameter
1. Cikiara RW 04 4 buah 30 inchi 2. Legok Adung RW 05 3 buah 27 inchi
Sumber : Survei Penulis 2010
Mata air Cikiara berlokasi di RW 04, sedangkan mata air Legok Adung berlokasi di RW 05. Mata air Cikiara memiliki empat buah titik mata air. Masing-
masing titik tersebut dimiliki oleh individu dan perusahaan. Kepemilikan mata air tersebut didasarkan pada kepemilikan lahan tempat mata air berada. Pemilik lahan
berhak untuk menjual air ke pihak swasta tetapi berdasarkan musyawarah dengan penduduk desa, pemilik lahan juga berkewajiban untuk tidak memutus distribusi
air ke penduduk desa. Pengaturan serta distribusi air untuk penduduk desa diserahkan kepada penduduk desa dan ketua RT serta RW setempat sebagai
koordinatornya. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 04 dan pengamatan
langsung, titik yang pertama dan kedua dengan total diameter 24 inchi dimiliki oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kabupaten Bogor. Titik yang ketiga
dengan total diameter 3 inchi disalurkan ke perusahaan Air Minum Dalam Kemasan AMDK. Titik yang keempat dengan total diameter 3 inchi
dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk pengairan sawah serta untuk kebutuhan rumahtangga.
33
Sumber : Dokumentasi penulis
Gambar 3: Foto Mata Air Cikiara
Mata air Legok Adung memiliki tiga buah titik mata air. Ketiga titik mata air tersebut dimiliki oleh individu. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua
RW 05 dan pengamatan langsung, titik yang pertama dengan total diameter 15 inchi dimanfaatkan oleh penduduk lokal yang disalurkan sebesar dua inchi ke
perusahaan air curah. Titik yang kedua dengan total diameter delapan inchi dimanfaatkan penduduk lokal untuk pengairan sawah serta untuk kebutuhan
rumahtangga sebesar enam inchi serta sebesar dua inchi disalurkan ke perusahaan Air Minum Dalam Kemasan AMDK. Titik yang ketiga dengan total diameter
empat inchi yang disalurkan seluruhnya ke perusahaan AMDK.
34
Sumber : Dokumentasi penulis
Gambar 4: Foto Mata Air Legok Adung
5.3 Gambaran Umum Responden