7 Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
8 Mengatur pengembangan MGMPP dan koordinator mata pelajaran
9 Mengatur semua siswa
10 Mengatur supervisi administrator akademis
11 Menyusun laporan
b. Kesiswaan
1 Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan konseling
2 Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 9K
3 Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi :
a. Kepramukaan
b. Palang Merah Remaja PMR
c. Kelompok Ilmiah Rrmaja KIR
d. Usaha Kesehatan Sekolah UKS
e. Partai Keamanan Sekolah PKS
f. Paskibra
4 Mengatur program pesantren kilat
5 Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
6 Menyelenggarakan cerdas cermat, olah raga prestasi
7 Menyeleksi calon penerima beasiswa
c. Sarana dan Prasarana
1 Merencanakan kebutuhan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar
Universitas Sumatera Utara
2 Merencanakan program pengadaanya
3 Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana
4 Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian
5 Mengatur pembukuannya
6 Menyusun laporan
d. Hubungan dengan Masyarakat
1 Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran
komite sekolah 2
Menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata 3
Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan sekolah gelar pendidikan 4
Menyusun laporan
3. Guru
Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas-tugas tersebut atara lain
sebagai berikut : 1
Membuat perangkap pengajaran diantaranya : a.
Silabus b.
Program c.
Program rencana pengajaran d.
Program mingguan e.
LKS
Universitas Sumatera Utara
2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3 Melaksanakan kegiatan penulaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum dan
ujian akhir 4
Mealaksanakan analisis ulangan harian 5
Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengajaran 6
Mengisi daftar nilai siswa 7
Malaksanakan kegiatan membimbing pengimbasan pengetahuan kepada guru lain dalam proses belajar mengajar
8 Membuat alat kegiatan pelajaranalat peraga
9 Menumbuhkembangkan sikap menghargai karya seni
10 Mengikuti kegiatan pengembangan dan permasyarakatan kurikulum
11 Melaksanakan tugas tertentu sekolah
12 Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya
13 Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
14 Menguji dan meneliti daftar siswa sebelum memulai pelajaran
15 Mengatur kebersihan ruang kelas dan kurikulum
16 Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.
3.5 Belajar dan Mengajar
3.5.1 Pengertian Belajar
Universitas Sumatera Utara
Defenisi belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang relative mantap yang ada dalam diri individusiswa atas dasar pengalaman dan latihan yang berupa perubahan
pengertian, penampilan, kecakapan, kebiasaan maupun sikap. Dengan demikian, ciri-ciri tindakan belajar adalah terdapatnya perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut relatif
mantap terjadi akibat interaksi dengan lingkungan melalui penglaman dan latihan. Perubahan tingkah laku itu berupa perbahan pengertian, pemecahan masalahberpikir,
keterampilan, kebiasaan maupun sikap.
3.5.2 Mengajar yang Efektif
Diakui bahwa mengajar adalah membimbing anak agar menjalani proses belajar, untuk mendapatkan proses belajar yang efektif, diperlukan cara mengajar yang efektif pula
dengan syarat-syarat sebagai berikut : a.
Guru mempunyai banyal metode dalam mengajar bervariasi b.
Mampu membangkitkan motivasi anak c.
Kurikulum yang baik dan seimbang yang memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat
d. Mempertimbangkan perubahan individual
e. Selalu membuat perencanaan mengajar
f. Memberikan sugesti yang kuat guna mendorong anak belajar lebih giat
g. Memiliki keberanian dalam menghadapai murid-muridnya dan masalah yang
timbul selama mengajar h.
Mampu menciptakan suasana demokratik di dalam kelas
Universitas Sumatera Utara
i. Memberikan rangsangan kepada anak untuk belajar
j. Mampu mengintegrasikan berbagai bidang pelajaran di sekolah dengan kehidupan
nyata di masyarakat k.
Memberika kebebasan kepada anak untuk menyelidiki, mengamati, belajar,dan memecahkan masalah secara mandiri
l. Memberikan pelajaran remendial guna mengatasi kesulitan anak dalam belajar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar efektif yaitu sebagai berikut:
a. Pengawasan bahanmateri.
b. Memiliki rasa cinta kepada apa yang diajarkan.
c. Terdapatnya pengalaman pribadi dan pengetahuan yang dimiliki.
d. Mampu memberikan pembelajaran dengan metode yang bervariasi
e. Menyadari kekurangan dirinya, karena hal tersebut perlu dalam menambah ilmu
dan meningkatkan kepribadian. f.
Memberikan pengetahuan dan pengalaman yang aktual. g.
Berani memberikan pujian serta mampu menimbulkan semangat secara individual.
3.5.3 Kopetensi guru
Pada dasarnya kopetensi itu terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Kopetensi Personal
Universitas Sumatera Utara
Meliputi kemampuan menguasai intelegensi dan emosi pribadi.
2. Kopetensi Nasional
Meliputi kemampuan menguasai teknik dan praktek komunikasi yang efektif,dan mampu bekerjasama terutama dengan teman.
3. Kopetensi Profesional
Meliputi kemampuan menguasai landasan pendidiakan. a.
Menguasai bahan pelajaran b.
Menguasai program belajar mengajar c.
Mengelola kelas d.
Mengelola interaksi belajar mengajar e.
Menggunakan media dan sumber belajar f.
Menilai hasil belajr mengajar atau prestasi siswa g.
Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
h. Memahami prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk kepentingan pengajaran
i. Mengenal dan menyelenggaran administrasi sekolah
3.5.4 Faktor-faktor yang Menunjang Keberhasilan Belajar
Universitas Sumatera Utara
Berhasil atau tidaknya anak dalam menyelesaikan suatu program pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain yaitu :
a. Faktor pertama : Lingkungan masyarakat, keluarga dan suasana sekolah yang
menyenagkan atau membosankan anak didik b.
Faktor kedua : Metode mengajar, dalam suatu proses belajar mengajar PBM dituntut adanya strategi tertentu yang pada hakikatnya adalah merupakan langkah-
langkah yang akan ditempuh guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perancangan dan penggunaannya harus dilandasi
dengan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang memadai. Secara umum penggunaan suatu metode akan bergantung pada :
a. Tujuan pengajaran yang ingin dicapai
b. Faktor siswa dengan segala sifatnya
c. Faktor dana dan fasilitas yang tersedia
d. Faktor waktu yang tersedia dalam Proses Belajar Mengajar PBM
e. Faktor partisispasi guru dan murid
f. Kebaikan dan kelemahan suatu metode
g. Faktor filsafat yang menyangkut pendangan hidup dan dasar bertindaknya seseorang
c. Faktor ketiga : Dedikasi guru, dedikasi guru adalah tujuan kegiatan yang
dilakukan seorang guru dalam rangka memajukan pembelajaran semata-mata berupa pengabdian, tidak komerial atau balas jasa, untuk mencapai tujuan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
d. Faktor keempat : Kebijakan di bidang pendidikan, Departemen Pendidikan
Nasioanal menetapakan strategi pengembangan komponen-komponen yang terkait secara terpadu dengan memprioritaskan enam komponen diantaranya :
a. Pengembangan kemampuan professional guru, yang meliputi :
1. Metode
2. Pembuatan alat bantumedia pengajaran
3. Pendekatan penguasaan kurikulum dan pemberdayaan laboratoriumalat
praktek b.
Pembuatan program semester dan silabus c.
Kegiatan belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan BP d.
Tugas guru sebagai wali kelasguru kelas dan piket e.
Tugas guru pendidikan jasmani dan kesehatan f.
Pembinaan kesenian
3.5.5 Metode Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah
1. Metode Pemberian Pekerjaan Rumah
Metode ini merupakan salah satu metode yang diterapkan selama ini. Tugas tersebut diberikan kepada individu maupun kelompok. Mereka akan melaksanakannya di dalam
maupun diluar dan diluar jam pembelajaran. Adapun tugas yang biasa diberikan oleh guru banyak macamnya, salah satunya PR.
Universitas Sumatera Utara
2. Cara Melaksanakan Metode Pemberian Pekerjaan Rumah PR
PR ini diberikan kepada para siswa pada akhir pelajaran, pokok bahasan atau sub bahasan, bahkan pertemuan. Tugas yang diberikan hendaknya dipersiapkan dengan baik
oleh para guru, sehingga dapat melahirkan penguasaan atas pengetahuan dan keterampilan tertentu. Guru dapat membuat soal, baik pada saat belajar maupun
sebelumnya. Jumlah soal materi yang diberikan mesti mencakup seluruh bahan yang diajakan pada bahasan waktu itu, bahkan diupayakan ada bahan yang bersifat mengulang
pelajaran yang telah lalu.
Guru hendaknya memberikan penjelasan yang cukup tentang materi tersebut sehingga tidak timbul permasalahan dalam pelaksanaannya. Guru hendaknya membimbing
pekerjaan tersebut, terutama bila para siswa mengalami kesulitan serta memberikan petunjuk penyelesainnya. Pemeriksaan terhadap PR tadi dapat dilakukan beberapa menit
sebelum pelajaran dimulai pada jam bahasan berikutnya, atau dapat juga dengan guru menyediakan waktu ekstra untuk itu, ketika para siswa tidak mengerjakan PR, baisanya
diberikan sanksi yang bersifat edukatif demi mendorong motivasi mereka.
3. Manfaat Pemberian Pekerjaan Rumah PR
Metode ini akan mendapat manfaat apabila dilaksanakan dengan baik, misalnya PR tersebut merupakan pengulangan dan pemantapan pemahaman murid pada pelajaran yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan. Diharapkan kesan pada diri anak akan lebih mendalam dan mudah untuk diingat dan dipahami karena adanya penambahan waktu belajar.
Sikap dan pengalaman atas suatu masalah dari siswa dapat dibina lebih kuat mendapat bimbingan dari guru dengan adanya penambahan belajar kelompok, adanya
kesempatan untuk bertanya setelah menghadapi suatu soalperintah yang tak terpecahkan, dan pemberian pekerjaan rumah PR.
Dengan adanya Pekerjaan Rumah PR maka keterbatasan waktu yang dimiliki di kelas atau pemahaman suatu materi, akan lebih mudah di pahami dengan adanya
penyelesaian soal yang diberikan, sehingga memperlancar siswa didalam menerapkan ilmu sesuai dengan materi yang telah diberikan. Siswa juga didorong untuk mencari
sendiri bahansumber pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang dipelajari. Para siswa akan menyelesaikan PR karena ada rasa takut dan malu serta mendapat hukuman atau
dengan kesadaran diri sendiri.
4. Kelemahan PemberianPekerjaan Rumah
Kelemahan yang dapat diamati dari pemberian PR dapat dituliskan sebagai berikut : a.
Sering sekali siswa tidak mengerjakan PR dengan kemampuan sendiri, malinkan menirumencontek atau ikut-ikutan dengan alsan bekerjasama.
b. Guru kurang konsekuensi memeriksa dan menghargai pekerjaan siswa.
Universitas Sumatera Utara
c. Bila PR terlalu sulit, hal ini akan menimbulkan ketidak nyamanan pada mental
siswa. d.
Sukar untuk memberikan tugas secara individu sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan siswa sendiri.
e. Para siswa menyelesaikan PR tidak mengikuti cara yang telah diajarkan oleh
gurubuku. f.
Para siswa lambat memahami keterangan dari guru.
5. Upaya Mengefektifkan Pemberian Pekerjaan Rumah PR
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan pemberian PR dapat diuraiakan sebagai berikut :
a. Tugas yang diberikan mempunyai hubungan yang dekat dengan apa yang telah
diajarkan oleh guru. b.
Usahakan tugas yang diberikan disadari benar manfaatnya bagi siswa guna menimbulkan minat yang lebi besar.
c. Waktu yang diberikan untuk melaksanakan tugas tidak terlalu lama atau pendek
agar tidak menimbulkan kejemuan dan kecemasan. d.
Upayakan agar siswa tahu tentang alat dan cara menilai hasil pekerjaan tersebut sehingga akan mengurangi banyaknya kesalahan dan rendahnya nilai.
e. Guru tidak sungkan memberikan hadiah kepada mereka yang berhasil serta
hukuman kepada mereka yang tidak mengerjakannya dengan konsekuen.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
ANALISA DAN EVALUASI
Dalam pengambilan data ini, penulis mengambil data dari buku induk siswa yaitu dai setiap kelas 1 sampai 3 yang berjumlah 7 kelas tahun jaran 20092010. Jumlah siswa yang
diteliti adalah 239 orang. Lalu para siswa dibagi atas 4 kategori nilai berdasarkan nilai rata-rata raport para siswa.
Keempat kategori nilai tersebut adalah : sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik. Pembagiannya didasarkan pada distribusi dibawah ini :
a. Rentang = Data terbesar - Data terkecil
b. Kategori nilai kelas yang diperlukan sebanyak 4 kategori yaitu : sangat baik,
baik , cukup baik, kurang baik c.
Panjang kelas interval =
������� ������ �����
d. Menentukan ujung bawah
Dalam menetukan kategori, nilai tersebut akan dibagi berdasarkan kelas sebagai berikut : 1.
Kelas X1 2.
Kelas X1 IPA 3.
Kelas X1 IPS 4.
Kelas X11 IPA
Universitas Sumatera Utara
5. Kelas X11 IPS
1 Tingkat Prestasi Kelas X
Langkah-langkah dalam menetukan distribusi frekuensi nilai tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rentang = Data terbesar- Data terkecil
Dalam hal ini data terbesarnya adalah 1228 dan data terkecil adalah 978. Maka rentangnya 1228- 978 = 250
b. Ketegori nilai kelas yang diperlukan sebanyak 4 kategori yaitu : sangat baik,
baik ,cukup baik, dan kurang baik c.
Panjang kelas interval =
������� ������ �����
=
250 4
=
62,5 maka dapat diambil panjang kelas = 59
d. Menetukan ujung bawah, dalam hal ini kita ambil yaitu data terkecil adalah 978
Dari langkah diatas selanjutnya dapat disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.1 tingkat prestasi siswa kelas X
Prestasi Frekuensi
Nilai Kategori
1166-1228 Sangat Baik
10 1103-1165
Baik 15
1040-1102 Cukup Baik
9 977-1039
Kurang Baik 31
Jumlah 65
2. Tingkat Prestasi Kelas XI IPA
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah dalam menetukan distribusi frekuensi nilai tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rentang = Data terbesar- Data terkecil
Dalam hal ini data terbesarnya adalah 1196 dan data terkecil adalah 933. Maka rentangnya 1196 - 933 = 263
b. Ketegori nilai kelas yang diperlukan sebanyak 4 kategori yaitu : sangat baik,
baik ,cukup baik, dan kurang baik c.
Panjang kelas interval =
������� ������ �����
=
263 4
=
65,75 maka dapat diambil panjang kelas = 65
d. Menetukan ujung bawah, dalam hal ini kita ambil data yang lebih kecil dari data
terkecil yaitu 932
Dari langkah diatas selanjutnya dapat disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 tingkat prestasi siswa kelas XI IPA
Prestasi Frekuensi
Nilai Kategori
1131-1196 Sangat Baik
7 1065-1130
Baik 9
999-1064 Cukup Baik
29 932-997
Kurang Baik 25
Jumlah 70
2. Tingkat Prestasi Kelas XI IPS
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah dalam menetukan distribusi frekuensi nilai tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rentang = Data terbesar- Data terkecil
Dalam hal ini data terbesarnya adalah1321 dan data terkecil adalah 982 . Maka rentangnya 1321- 982 = 339
b. Ketegori nilai kelas yang diperlukan sebanyak 4 kategori yaitu : sangat baik,
baik ,cukup baik, dan kurang baik c.
Panjang kelas interval =
������� ������ �����
=
339 4
=
84,75 maka dapat diambil panjang kelas = 84
d. Menetukan ujung bawah, dalam hal ini kita ambil data yang lebih kecil dari data
terkecil yaitu 982
Dari langkah diatas selanjutnya dapat disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.3 tingkat prestasi siswa kelas XI IPS
Prestasi Frekuensi
Nilai Kategori
1237-1321 Sangat Baik
5 1152-1236
Baik 15
1067-1151 Cukup Baik
10 982-1066
Kurang Baik 10
Jumlah 40
4.
Tingkat Prestasi Kelas XII IPA
Universitas Sumatera Utara
Langkah-langkah dalam menetukan distribusi frekuensi nilai tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rentang = Data terbesar- Data terkecil
Dalam hal ini data terbesarnya adalah1091 dan data terkecil adalah 889 . Maka rentangnya 1091- 889 = 202
b. Ketegori nilai kelas yang diperlukan sebanyak 4 kategori yaitu : sangat baik,
baik ,cukup baik, dan kurang baik c.
Panjang kelas interval =
������� ������ �����
=
202 4
=
50, 5 maka dapat diambil panjang kelas = 50
d. Menetukan ujung bawah, dalam hal ini kita ambil data yang lebih kecil dari data
terkecil yaitu 889
Dari langkah diatas selanjutnya dapat disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.4 tingkat prestasi siswa kelas XII IPA
Prestasi Frekuensi
Nilai Kategori
1042-1092 Sangat Baik
6 991-1041
Baik 10
940-990 Cukup Baik
9 889-939
Kurang Baik 4
Jumlah 29
Universitas Sumatera Utara
5. Tingkat Prestasi Kelas XII IPS
Langkah-langkah dalam menetukan distribusi frekuensi nilai tersebut adalah sebagai berikut :
a. Rentang = Data terbesar- Data terkecil
Dalam hal ini data terbesarnya adalah1242 dan data terkecil adalah 979 . Maka rentangnya 1242- 979 = 263
b. Ketegori nilai kelas yang diperlukan sebanyak 4 kategori yaitu : sangat baik,
baik ,cukup baik, dan kurang baik c.
Panjang kelas interval =
������� ������ �����
=
250 4
=
62,5 maka dapat diambil panjang kelas = 60
d. Menetukan ujung bawah, dalam hal ini kita ambil data yang lebih kecil dari data
terkecil yaitu 979
Dari langkah diatas selanjutnya dapat disusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 4.5 tingkat prestasi siswa kelas XII IPS
Prestasi Frekuensi
Nilai Kategori
1177-1242 Sangat Baik
5 1111-1176
Baik 11
1045-1110 Cukup Baik
2 979-1044
Kurang Baik 17
Jumlah 35
Universitas Sumatera Utara
6. Prestasi Seluruh Siswa
Setelah disusun tingkat prestasi berdasarkan kelas masing-masing, kemudian dapat disusun distribusi frekuensi tingkat prestasi secara keseluruhan yaitu sebagai berikut
Tabel 4.6 tingkat prestasi seluruh siswa SMA Swasta Satria Binjai
Prestasi Frekuensi
Sangat Baik 33
Baik 61
Cukup Baik 57
Kurang Baik 88
Jumlah 239
Selanjutnya dilakukan pengelompokkan data menurut jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan orang tua siswa.
4.1 Hubungan Prestasi Anak dengan Jenis Pekerjaan Orang Tua
Dalam hal ini pekerjaan orang tua dibagi dalam 4 jenis yaitu : 1.
Pegawai Negri Yang termasuk didalamnya adalah : PNS, ABRI, Pegawai BUMN, Pensiunan
Pegawai Negri, dan Pensiunan ABRI 2.
Pegawai Swasta Yang termasuk di dalamnya adalah bekerja di perusahaan atau suatu instansi yang
dikelola oleh pihak swasta.
Universitas Sumatera Utara
3. Wiraswasta
Yang termasuk di dalamnya adalah yang bekerja dengan membuka usaha sendiri, misalnya : berdagang, reperasi sepeda motor atau sebagainya.
4. Lainnya
Yang di dalamnya adalah petani, supir, tukang, dan sebagainya yang tidak termasuk dalam kategori di atas.
Dari pengumpulan data tingkat prestasi dengan jenis pendidikan orang tua di SMA SWASTA SATRIA BINJAI maka dapat disusun tabel sebagi berikut :
Tabel 4.7 Tingkat Prestasi Seluruh Siswa Menurut Jenis Pekerjaan Orang Tua
Untuk mengetahui apakah ada hubungan prestasi anak terhadap jenis pekrjaan orang tua, maka jumlah frekuensi yang diharapkan dari frekuensi yang diamati dapat ditentukan
dengan rumus : Jenis
Pekerjaan Prestasi
Jumlah Sangat Baik
Baik Cukup
Kurang Baik PNS
3 4
9 11
27 Peg.Swasta
10 23
18 26
77 Wiraswasta
17 24
17 39
97 Lain-lain
3 10
13 12
38 Jumlah
33 61
57 88
239
Universitas Sumatera Utara
E
ij
= n
i0
x n
0j
n
Dengan : E
ij
= banyak data teoritis banyak gejala yang diharapkan terjadi n
io
= jumlah baris ke-i
n
oj
= jumlah kolom ke-j n
= total jumlah data. Dapat dicari jumlah frekuensi yang diharapkan dari jumlah yang diamati sebagai berikut :
E
11
= 27 x 33 239 = 3,72
E
12
= 77 x 33 239 = 10,63
E
13
= 97 x 33 239 = 13,39
E
14
= 38 x 33 239 = 5,25
E
21
= 27 x 61 239 = 6,89
E
22
= 77 x 61 239 = 19,65
E
23
= 97 x 61 239 = 24,75
E
24
= 38 x 61 239 = 9,7
E
31
= 27 x 57 239 = 6,44
E
32
= 77 x 57 239 = 18,36
E
33
= 97 x 57 239 = 23,13
E
34
= 38 x 57 239 = 9,06
Universitas Sumatera Utara
E
41
= 27 x 88 239 = 9,94
E
42
= 77 x 88 239 = 28,35
E
43
= 97 x 88 239 = 35,71
E
44
= 38 x 88 239 = 14
Dari koefisien diatas dapat dibentuk daftar kontigensi dari daftar frekuensi yang diharapkan yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.8 Daftar Kontigensi dari Daftar Frekuensi
Kemudian kita dapat mencari harga X
2
pada tabel 4.1.3. di bawah ini :
Tabel 4.9 Penentuan Harga Chi-Kuadrat
Jenis pekerjaan
Prestasi Jumlah
Sangat Baik Baik
Cukup Kurang Baik
PNS 3,72
6,89 6,44
9,94 27
Peg.Swasta 10,63
19,65 18,36
28,35 77
Wiraswasta 13,39
24,75 23,13
35,71 97
Lain-lain 5,25
9,7 9,06
13,99 38
Jumlah 33
61 57
88 239
No O
ij
E
ij
O
ij
- E
ij
O
ij
- E
ij 2
O
ij
- E
ij 2
E
ij
1 3
3,72 0,28
0,0784 0,0210752
2 4
6,89 -2,89
8,3521 1,2122060
3 9
6,44 -1,44
2,0736 0,3219875
4 11
9,94 4,06
16,4836 1,6583098
5 10
10,63 -0,63
0,3969 0,0373337
6 23
19,65 3,35
11,2225 0,5711195
7 18
18,36 -0,36
0,1296 0,0070588
Universitas Sumatera Utara
Maka berdasarkan tabel 4.1.3 diperoleh :
�
2
= � �
��� − ���
2
���
� � =1
ℎ �=�
�
2 hitung
= 9,90
Dengan hipotesa sebagai berikut :
H : Tidak terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan orang tua
terhadap prestasi anak di SMA SWASTA SATRIA BINJAI. 8
26 28,35
-2,35 5,5225
0,1842151 9
17 13,39
3,61 13,0321
0,9732710 10
24 24,75
-0,75 0,5625
0,0227272 11
17 23,13
-6,13 37,5769
1,6245957 12
39 35,71
3,29 10,8241
0,3031111 13
3 5,25
-2,25 5,0625
0,9642857 14
10 9,7
0,3 0,09
0,0092784 15
13 9,06
3,94 15,5236
1,7134216 16
12 13,99
-1,99 3,9601
0,2830664 Jumlah
9,9070627
Universitas Sumatera Utara
H
1
: Terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi anak di SMA SWASTA SATRIA BINJAI.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut : Tolak H
dan terima H
1
jika �
2
hitung
≥ �
2
2 tabel
Terima H dan tolak H
1
jika �
2
hitung
�
2
tabel
Kita bandingkan harga �
2
yang terdapat pada tabel dengan dk derajat kebebasan dari masalah yang diteliti yaitu :
dk = b-1 k-1 = 4-14- 1 = 9 dan α =0,05, maka diperoleh :
�
2
tabel
= �
2
0,059
= 16,9 Ternyata
�
2
hitung
�
2
tabel
yakni 9,90 16,9
Jadi Hipotesa H diterima, dan H
1
ditolak, artinya tidak terdapat hubungan antara tingkat prestasi anak terhadap jenis pekerjaan orang tua.
Untuk mengetahui seberapa kuat hubungaan antara prestasi anak terhadap jenis pekerjaan orang tua, maka dapat di hitung dengan cara membandingkan harga C dengan harga C
maks
sebagai berikut : C =
�
�
2 ℎ�����
�
2 ℎ����� + �
C =
�
6,20 6,20+239
C =
�
6,20 245,2
C =
�0,025
Universitas Sumatera Utara
C =
0,16
Adapun harga C
maks
yaitu : C
maks
=
�
�−1 �
C
maks
=
�
4 −1
4
C
maks
=
�
3 4
C
maks
=
�0,75 =
0,87
Dari hasil di atas,maka dapat dibandingkan harga C dengan harga C
maks
sebagai berikut :
Q =
� �
����
x 100
Q =
0,16 0,87
x 100 Q = 0,18 = 18
Berdasarkan ketentuan davis 1971 nilai Q antara 0,01sampai 0,29 maka dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara prestasi anak terhadap jenis pekerjaan orang tua adalah
kurang erat
4.2 Hubungan Prestasi Anak dengan Tingkat Pendidikan Orang Tua