96
berarti membentuk makna. Makna yang diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Setiap kali berhadapan dengan fenomena
baru atau persoalan baru diadakan rekonstruksi baik secara kuat maupun lemah. Beberapa faktor seperti keterbatasan pengalaman konstruksi terdahulu dan
struktur kognitif seseorang dapat membatasi pembentukan pengetahuan orang tersebut. Sebaliknya, situasi konflik yang membuat orang dipaksa untuk berpikir
lebih mendalam serta situasi yang menuntut orang untuk membela diri dan menjelaskan lebih rinci, akan mengembangkan pengetahuan seseorang.
Battencourt menyatakan, “Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan partisipasi dengan pelajar dalam membentuk
pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengajukan justifikasi”. Suparno, 1996: 65
Menurut Kamil dalam Dahar 1989: 168, “Prinsip yang paling umum dan essensial yang dapat diturunkan dari konstruktivisme adalah bahwa siswa
memperoleh banyak pengetahuan diluar sekolah dan pendidikan seharusnya memperhatikan hal itu dan menunjang proses alamiah itu”.
7. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah aktifitas belajar kelompok yang teratur sehingga ketergantungan pembelajaran pada struktur sosial, pertukaran informasi
antara anggota dalam kelompok dan tiap anggota bertanggung jawab untuk kelompoknya dan dirinya sendiri serta adanya motivasi untuk meningkatkan
pembelajaran lainnya Kessler, 1992: 8. Model pembelajaran kooperatif dapat memotivasi seluruh siswa,
memanfaatkan seluruh energi sosial siswa, saling mengambil tanggung jawab. Roger dan David Johnson dalam Lie 2004: 31 mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok biasa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada 5 unsur yang harus diterapkan dalam pembelajaran
kooperatif, yaitu:
97
a. Saling ketergantungan positif
Tiap anggota dalam kelompok harus ikut serta dalam kegiatan kelompoknya untuk mencapai tujuan kelompok. Keberhasilan suatu kelompok sangat
bergantung pada usaha setiap anggotanya. b.
Tanggung jawab perseorangan Setiap anggota dalam kelompok bertanggung jawab untuk melakukan yang
terbaik. Setiap anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
c. Tatap muka
Setiap anggota kelompok dalam kelompoknya, harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan ini akan menguntungkan baik
bagi anggota maupun kelompoknya. Hasil pemikiran beberapa orang akan lebih baik daripada hasil pemikiran satu orang saja.
d. Komunikasi antar anggota
Keberhasilan suatu kelompok sangat tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk
mengatakan pendapat mereka. e.
Evaluasi proses kelompok Evaluasi proses kelompok dalam pembelajaran kooperatif diadakan oleh guru
agar siswa selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih baik. Metode
pembelajaran kooperatif
mempunyai kelebihan-kelebihan
dibanding metode lain, diantaranya: 1.
Meningkatkan kemampuan siswa 2.
Meningkatkan rasa percaya diri 3.
Menumbuhkan keinginan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian 4.
Memperbaiki hubungan antar kelompok
98
8. Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams-Achievement Divisions STAD