84
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1.
Hasil Belajar Siswa
a. Pengertian Hasil Belajar
Perwujudan perilaku belajar biasanya dapat dilihat dari adanya perubahan- perubahan kebiasaan, keterampilan dan pengamatan, sikap dan kemampuan yang
biasanya disebut sebagai hasil belajar. Istilah hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Menurut pendapat
Poerwadarminta 1992: 232 “Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha”. Sedangkan Hartono 1992: 52 mengemukakan bahwa “Hasil adalah suatu yang
ada terjadi oleh suatu kerja”. Dari beberapa pendapat tersebut, hasil belajar dapat diartikan sebagai
sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana 2005: 22 bahwa ”Hasil belajar adalah kemampuan–
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya”. Sedangkan hasil belajar geografi sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan-
kemampuan dalam bidang geografi yang dimiliki siswa setelah mempelajari geografi.
Hasil belajar seringkali diidentikkan dengan prestasi belajar. Tirtonegoro 2001: 43 mengemukakan bahwa “Prestasi merupakan hasil usaha yang
dilakukan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.
Sedangkan menurut Winkel 1996: 161 “Prestasi adalah merupakan bukti usaha yang dicapai”. Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahawa hasil
belajar identik dengan prestasi belajar.
b. Penilaian Hasil Belajar
Dalam melakukan kegiatan belajar sehari-hari, siswa selalu berusaha untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Berhasil atau tidaknya suatu proses
85
belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berhubungan satu sama lain. Untuk mengetahui hasil belajar seseorang siswa perlu diadakan kegiatan
penilaian terhadap suatu bidang pelajaran dengan menggunakan evaluasi atau tes. Tes tersebut dapat berbentuk tes tertulis, tes lisan maupun dalam bentuk yang lain,
agar diperoleh hasil tes yang berbentuk nilai. Dari penilaian tersebut dapat dilihat sejauh mana keterlibatan siswa apakah dikategorikan mempunyai hasil belajar
yang tinggi, sedang atau kurang. Hasil belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf.
Dengan mengetahui hasil belajar anak, maka dapat pula diketahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah termasuk kelompok anak pandai, sedang
atau kurang. Selain itu, menurut Arifin 1990: 3 hasil belajar mempunyai beberapa fungsi antara lain:
1 Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik; 2 Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu; 3
Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan; 4 Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan; 5 Dapat dijadikan
indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik.
c. Belajar