95
geografis alam lingkungan dan kehidupan manusia. Menurut Sumaatmadja 1997: 12 ruang lingkup pengajaran geografi sama dengan ruang lingkup geografi yang
meliputi: 4.
Alam lingkungan yang menjadi sumber daya kehidupan manusia 5.
Penyebaran umat manusia dengan variasi kehidupannya 6.
Interaksi keruangan umat manusia dengan alam lingkungan yang memberikan variasi terhadap ciri khas tempat-tempat di permukaan bumi
7. Kesatuan regional yang merupakan perpaduan matra darat, perairan, dan
udara di atasnya.
5. Metode Pembelajaran
Untuk mencapai suatu hasil belajar yang optimal, diperlukan adanya metode pembelajaran yang sesuai. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia 1997:
652 “Metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan atau cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan”.
Jadi metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil
pembelajaran yang optimal, penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat berpengaruh pada proses tersebut.
6. Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi bentukan kita sendiri. Van Glaser
Sfeld menegaskan bahwa, “Pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan realitas, pengetahuan ini dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang sewaktu ia
berinteraksi dengan lingkungannya”. Suparno, 1996: 19. Menurut prinsip konstruktivisme, belajar merupakan proses mengasimilasi
dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Belajar
96
berarti membentuk makna. Makna yang diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Setiap kali berhadapan dengan fenomena
baru atau persoalan baru diadakan rekonstruksi baik secara kuat maupun lemah. Beberapa faktor seperti keterbatasan pengalaman konstruksi terdahulu dan
struktur kognitif seseorang dapat membatasi pembentukan pengetahuan orang tersebut. Sebaliknya, situasi konflik yang membuat orang dipaksa untuk berpikir
lebih mendalam serta situasi yang menuntut orang untuk membela diri dan menjelaskan lebih rinci, akan mengembangkan pengetahuan seseorang.
Battencourt menyatakan, “Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan partisipasi dengan pelajar dalam membentuk
pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengajukan justifikasi”. Suparno, 1996: 65
Menurut Kamil dalam Dahar 1989: 168, “Prinsip yang paling umum dan essensial yang dapat diturunkan dari konstruktivisme adalah bahwa siswa
memperoleh banyak pengetahuan diluar sekolah dan pendidikan seharusnya memperhatikan hal itu dan menunjang proses alamiah itu”.
7. Pembelajaran Kooperatif