Pengaruh Penerimaan Negara Pengaruh Kebijakan Fiskal

52 Sumber: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Penerimaan Negara Penerimaan Pajak Penerimaan Bukan Pajak Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional PPh PPN PBB BPHTB Cukai Pajak Lain Bea Masuk Bea Masuk PSDA Bagian Laba BUMN Pendapatan BLU PNBP Lain Migas Nonmigas Pertambangan Umum Kehutanan Perikanan Panas Bumi Migas Gas Alam Gambar 17. Struktur dan Komponen Penerimaan Negara

3.3.1.2. Pengaruh Pengeluaran Negara

Struktur pengeluaran negara disajikan pada Gambar 18. Pada Gambar 18 terlihat bahwa dari sisi pengeluaran negara, pemerintah dapat mempengaruhi sektor- sektor ekonomi, termasuk tanaman pangan, perkebunan dan kehutanan melalui kebijakan pengeluaran negara. Pengeluaran yang lebih pada pembayaran hutang dapat menurunkan subsidi danatau belanja pemerintah. Demikian pula pengeluaran yang lebih pada subsidi dapat mengurangi pembayaran hutang danatau belanja pemerintah. Pengeluaran yang lebih pada belanja pemerintah akan mnurunkan kemampuan pembayaran hutang danatau subsidi. Pemerintah mengatur sedemikian 53 rupa sehingga dicapai sasaran-sasaran pembangunan, yaitu terdapat keseimbangan yang berarti bagi masing-masing pengeluaran sesuai tujuan pembangunan. Kebijakan pengeluaran negara secara tidak langsung mempengaruhi deforestasi dan degradasi hutan alam melalui pengaruhnya terhadap pemberian subsidi dan belanja pemerintah. Pemberian subsidi BBM berpengaruh pada harga BBM yang dibutuhkan untuk kegiatan produksi dan transportasi, sedangkan belanja modal antara lain untuk pembangunan infrastruktur transportasi yang dapat meningkatkan efisiensi kegiatan-kegiatan ekonomi, termasuk tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan. Dengan demikian pengaruh kebijakan fiskal dapat dianalisis melalui beragam instrumen, termasuk instrumen subsidi. Struktur dan komponen subsidi pemerintah disajikan pada Gambar 19. Pada Gambar 19 terlihat bahwa subsidi energi meliputi: 1 subsidi BBM dan 2 subsidi listrik. Subsidi nonenergi memiliki 9 komponen. Empat komponen yang pertama meliputi: 1 pangan, 2 pupuk, 3 benih, dan 4 kredit program. Lima komponen yang terakhir meliputi: 1 PSO Public Service Obligation , 2 minyak goreng, 3 pajak, 4 kedelai, dan 5 subsidi lain. Subsidi pangan, kedelai, minyak goreng dan pajak akan menaikkan konsumsi, khususnya konsumsi pangan. Subsidi BBM dan listrik serta pupuk mempengaruhi produksi tanaman pangan, perkebunan, dan kehutanan. Sedangkan subsidi benih dan kredit program mempengaruhi produksi, khususnya produksi pangan dan perkebunan, karena keduanya yang menerima subsidi tersebut. Komponen subsidi yang sering mendapatkan perhatian publik adalah: 1 subsidi BBM, 3 harga pupuk, 3 suku bunga kredit program, dan 4 HPP gabah kering giling.