Pengumpulan Data KESIMPULAN DAN SARAN

Lanjutan Tabel 4. No Kecamatan Jumlah KK Jiwa 17 Sukaraja 47.552 18 Babakan Madang 29.504 19 Sukamakmur 20.132 20 Cariu 14.509 21 Tanjungsari 14.921 22 Jonggol 37.268 23 Cileungsi 81.135 24 Kelapa Nunggal 30.909 25 Gunung Putri 79.551 26 Citeureup 51.918 27 Cibinong 85.195 28 Bojong Gede 71.846 29 Tajur Halang 28.982 30 Kemang 26.100 31 Ranca Bungur 7.172 32 Parung 29.796 33 Ciseeng 25.745 34 Gunung Sindur 31.625 35 Rumpin 51.740 36 Cigudeg 28.548 37 Sukajaya 12.463 38 Jasinga 22.652 39 Tenjo 16.377 40 Parung Panjang 29.610 Total 1.328.129 Sumber: BPS Kabupaten Bogor Dalam Angka, 2013 Dari jumlah populasi tersebut, kemudian diambil beberapa contoh yang dijadikan responden penelitian. Metode pengambilan contoh menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5. Rumus Slovin yang dimaksud adalah: Rumus Slovin yang dimaksud adalah: Dimana: n = Ukuran contoh N = Ukuran populasi e = Presentase ketidaktelitian Jumlah populasi sebanyak 1.328.129 jiwa dan dengan kesalahan ditolerir 5 , maka didapatkan contoh yang diambil dalam penelitian ini adalah 406 orang. Responden yang akan dijadikan contoh tersebar di setiap kecamatan dengan jumlah yang proporsional. Penyebaran jumlah responden yang dijadikan contoh dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jumlah responden tiap kecamatan No Kecamatan Jumlah KK Jiwa Proporsi Jumlah Responden Orang 1 Nanggung 21.611 1,63 7 2 Leuwiliang 30.417 2,29 9 3 Leuwisadeng 16.887 1,27 5 4 Pamijahan 34.855 2,62 11 5 Cibungbulang 32.740 2,47 10 6 Ciampea 41.269 3,11 12 7 Tenjolaya 15.851 1,19 5 8 Dramaga 34.028 2,56 11 9 Ciomas 41.180 3,10 12 10 Tamansari 25.305 1,91 8 11 Cijeruk 22.014 1,66 7 12 Cigombong 24.086 1,81 7 13 Caringin 29.021 2,19 9 14 Ciawi 28.067 2,11 8 15 Cisarua 29.406 2,21 9 16 Megamendung 26.142 1,97 8 17 Sukaraja 47.552 3,58 14 18 Babakan Madang 29.504 2,22 9 19 Sukamakmur 20.132 1,52 6 20 Cariu 14.509 1,09 4 21 Tanjungsari 14.921 1,12 4 22 Jonggol 37.268 2,81 11 23 Cileungsi 81.135 6,11 25 24 Kelapa Nunggal 30.909 2,33 9 25 Gunung Putri 79.551 5,99 24 26 Citeureup 51.918 3,91 16 27 Cibinong 85.195 6,41 27 28 Bojong Gede 71.846 5,41 22 29 Tajur Halang 28.982 2,18 10 30 Kemang 26.100 1,97 8 31 Ranca Bungur 7.172 0,54 2 32 Parung 29.796 2,24 10 33 Ciseeng 25.745 1,94 8 34 Gunung Sindur 31.625 2,38 10 35 Rumpin 51.740 3,90 16 36 Cigudeg 28.548 2,15 9 37 Sukajaya 12.463 0,94 4 38 Jasinga 22.652 1,71 7 39 Tenjo 16.377 1,23 5 40 Parung Panjang 29.610 2,23 9 Total 1.328.129 406

3.5. Pengolahan dan Analisis Data

3.5.1. Uji Validitas

Validitas merupakan alat pengukur untuk mengukur apa yang ingin diukur Umar 2003. Sebuah alat ukur dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas alat ukur menunjukkan data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang peubah yang dimaksud. Suatu kuesioner dianggap valid, jika memiliki butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan, berarti pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dihilangkan, atau diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih valid. Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment, yaitu : r = Keterangan: N = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total pertanyaan

3.5.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran bahwa suatu alat ukur cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena alat ukur tersebut sudah baik Rangkuti, 2005. Alat ukur yang baik tidak akan mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Alat ukur reliabel menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali diujikan hasilnya akan tetap sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach α rumus berikut : α = Keterangan : α = reliabilitas kuesioner k = jumlah butir pertanyaan σb = ragam total σt = jumlah varians butir pertanyaan

3.5.3. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan, diolah untuk memecahkan masalah yang diteliti. 1. Analisis Deskriptif Gambaran umum seperti identitas dan latar belakang responden, maka untuk memperoleh semua data dan informasi yang diperoleh dari kuesioner disajikan dalam bentuk tabulasi deskriptif yang selanjutnya dikembangkan ke dalam grafik. Jenis data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Informasi yang diperoleh dalam tabulasi deskriptif ini bermanfaat untuk mengetahui karakteristik responden dan perilaku konsumen minuman teh dalam kemasan cup. 2. Uji Cochran Uji Cochran digunakan pada data dengan skala pengukuran nominal atau untuk informasi dalam bentuk terpisah dua dikotomi, misalnya informasi “ya” dan “tidak”. Penggunaan uji Cochran ini adalah untuk mengetahui keberadaan hubungan antara beberapa peubah Durianto et al , 2001 . Dalam penelitian ini uji Cochran digunakan untuk menganalisis asosiasi merek yang pada setiap merek-merek minuman teh dalam kemasan. Langkah-langkah melakukan uji Cochran adalah: a. Tentukan hipotesis pengujian. Ho = kemungkinan jawaban “ya” adalah sama untuk semua asosiasi. Ha = kemungkinan jawaban “ya” adalah berbeda untuk semua asosiasi. b. Mencari Q hitung dengan rumus berikut: Keterangan : C = banyaknya asosiasi R i = jumlah baris jawaban “Ya” C i = Jumlah kolom jawaban “Ya” N = Jumlah contoh yang diuji c. Uji hipotesis Kriteria uji: Tolak Ho dan terima Ha, jika Q hit Q tabel Terima Ho dan tolak Ha, jika Q hit Q tabel 3. Analisis Biplot Analisis Biplot merupakan analisis data statistika deskriptif ganda yang menyajikan pengaruh obyek baris dan peubah kolom dari satu matriks data dalam bidang datar. Biplot dapat menggambarkan posisi relatif antar obyek dan peubah serta hubungan obyek-obyek pengamatan dengan peubah Gabriel 1971. Biplot merupakan teknik statistika deskriptif dimensi ganda yang mendasar pada Penguraian Nilai Singular PNS atau Singular Value Decomposition SVD. Informasi yang dapat diambil dari Biplot yaitu: 1. Korelasi hubungan antar peubah 2. Kemiripan relatif antar obyek kedekatan antar obyek 3. Keragaman peubah 4. Nilai peubah pada suatu obyek 4. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan atau organisasi berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting, dibuat matriks Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE dengan tahapan berikut : a. Mengindentifikasi dan menelaah secara mendalam terhadap setiap faktor yang menjadi peluang dan ancaman, serta kekuatan dan kelemahan yang memengaruhi perusahaan.