Manfaat Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN

TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Pengertiandefinisi pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Menurut Kotler 2001, definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial Stanton, 2001. Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan untuk mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran marketing concept. Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar, yaitu: 1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen pasar. 2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri. 3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi. Swastha, Basu dan Irawan 2005 mendefinisikan konsep pemasaran sebagai falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan sangat penting, dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama, tetapi sebenarnya berbeda. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan. . Persepsi Menurut Schiffman dan Kanuk 2000 “Perception is process by which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the world ”. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Menurut Durianto et al. 2004 pembahasan perceived quality pelanggan terhadap produk dan atau atribut yang dimiliki produk kepentingan tiap pelanggan berbeda. . Minuman dalam Kemasan Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM 2010 melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No.02240BSKVII1991 menjelaskan minuman ringan yaitu produk yang diperoleh tanpa melalui proses fermentasi, dengan atau tanpa karbondioksida, dapat langsung diminum atau diminum setelah diencerkan, tidak termasuk susu, sari buah, kopi, dan hasil olahan lainnya Minuman teh dalam kemasan siap minum adalah salah satu produk minuman ringan tanpa karbonasi dalam bentuk cair yang berasal dari hasil menyeduh daun teh Camellia sinensis, berwarna coklat muda atau kuning kehijauan, diolah tanpa melalui proses fermentasi, dan dikemas dalam kemasan yang praktis, siap diminum ready to drink. Ada berbagai macam kemasan RTD ready to drink untuk produk minuman teh, yaitu kemasan botol kaca, botol plastik, karton tetrapack, dan kaleng. Saat ini produk minuman teh dalam kemasan siap minum RTD tea sudah banyak dijual dengan berbagai merek dan konsumen dapat dengan mudah menemukannya di warung-warung, toko, kantin, swalayan, minimarket, maupun hypermarket. . Atribut Produk Peter dan Olson dalam Sumarwan 2004 mengatakan seseorang akan melihat produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk, sehingga konsumen mampu mendeskripsikan secara terperinci berbagai atribut seperti konsumen akan memilih merek, harga, ukuran, model produk dan sebagainya. Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Menurut Kasali 1998, konsumen akan menerima produk yang memberikan segala yang terbaik dalam hal mutu, penampilan dan ciri-ciri produk, maka perusahaan harus memusatkan usahanya untuk terus menerus menyempurnakan produknya. Suatu produk pada dasarnya adalah sekumpulan atribut-atribut yang melekat menjadi satu kesatuan dan setiap produk maupun jasa yang baik dapat dideskripsikan dengan menyebutkan atribut- atributnya. Menurut Alma 2004 produk adalah suatu seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya adalah kemasan, warna, harga, nama perusahaan atau lembaga tataniaga dan pelayanan perusahaan, merek yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan. Wei et al 2003 menyebutkan bahwa atribut yang menonjol pada preferensi konsumen adalah atribut instrinsik yang meliputi: penampilan, rasa, tektur dan warna. Muller dan Szolnoki 2010 mengungkapkan bahwa gaya pelabelan dan evaluasi merek merupakan pendorong terkuat bagi konsumen dengan pengetahuan minim. Alma 2004 menjelaskan kembali bahwa keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen, di mana keunikan ini dapat terlihat dengan atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Dalam mengevaluasi atribut produk terdapat dua sasaran yang penting, yaitu pertama mengidentifikasikasi kriteria evaluasi yang mencolok dan kedua memperkirakan ciri khas relatif dari masing-masing atribut produk. Lazim dan Hasliza 2011 mengungkapkan bahwa strategi pemasaran harus mempertimbangkan branding sebagai prioritas pertama. Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menentukan atribut-atribut yang menduduki peringkat tinggi, sedangkan ciri yang khas, biasanya diartikan sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi seperti harga, rasa maupun khasiat. Ukuran evaluasi atribut yang dihasilkan menunjukkan kepentingan dari masing-masing atribut dalam memuaskan kebutuhan dari konsumen itu sendiri. . Positioning Menurut Sumarwan 2004 positioning adalah citra atau image atau persepsi produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa. Produsen mungkin menginginkan produknya atau mereknya sebagai produk unik dibenak konsumen yang berbeda dengan produk pesaingnya. Tujuan utama dari posisi pasar dalam dunia bisnis adalah menempatkan produk di pasar, sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek- merek yang bersaing. Tujuan lainnya positioning adalah membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar di benak konsumen. Positioning dimulai dengan pembedaan diferensiasi tawaran pemasaran perusahaan, sehingga akan memberikan nilai lebih kepada konsumen dibanding yang ditawarkan konsumen. Kartajaya dalam Kasali 1998, yang menyebutkan bahwa positioning merupakan unsur strategi pemasaran, agar pasar yang dituju mempunyai persepsi yang dapat membedakan suatu produk dari para pesaing di benak target pasar. Posisi produk ditetapkan terlebih dahulu sebelum produk tersebut dibuat, sehingga akan terjadi keleluasaan dalam memutuskan berbagai hal, termasuk bagaimana produknya, supaya bisa sesuai dengan posisi produk yang ingin dicapai, sehingga tugas komunikasi pemasaran lebih mudah, karena yang dikomunikasikan sesuai dengan produk yang ada. Positioning adalah strategi komunikasi untuk dapat memasuki jendela otak konsumen, agar produkmereknama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produkmereknama lain dalam bentuk hubungan asosiatif atau bersaing Kasali 1998. Sehubungan dengan definisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Kasali 1998 adalah: 1. Positioning adalah strategi komunikasi Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produkmereknama perusahaan dengan calon konsumen. Meski posisi produk bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk, komunikasi berhubungan dengan atribut-atribut fisik maupun non fisik melekat pada produk perusahaan. Warna, disain, tulisan yang tertera di label, kemasan, nama merek adalah diantaranya. Selain itu perlu diingat bahwa komunikasi menyangkut aspek yang luas, bukan semata-mata berhubungan dengan iklan, di mana iklan menyita porsi dengan anggaran yang sangat besar. 2. Positioning bersifat dinamis Persepsi konsumen terhadap suatu produkmereknama bersifat relatif terhadap struktur pasarpersaingan. Begitu keadaaan pasar berubah, begitu sebuah pimpinan pasar jatuh atau begitu pendatang baru berhasil menguasai tempat tertentu, maka positioning produk akan berubah, maka patut dipahami bahwa posisi produk adalah strategi yang harus terus menerus dievaluasi, dikembangkan, dipelihara dan dibesarkan. 3. Positioning berhubungan dengan event marketing Positioning berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer harus mengembangkan strategi marketing public relations MPR melalui event marketing yang dipilih menurut karakter produk anda. 4. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk Konsumen pada dasarnya tidak membeli produk, tetapi mengkombinasikan atribut. Suatu barang tidak dengan sendirinya memberikan utility . “Barang itu memiliki karakteristik dan karakteristik-karakteristik itulah yang membangkitkan utility ”. Karakteristik itulah yang di dalam posisi produk disebut atribut. Atribut-atribut itulah yang ditonjolkan produsen dalam positioning. 5. Positioning memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen Pertama-tama pemasar harus mencari tahu atribut-atribut apakah yang dianggap penting oleh konsumen sasaran pasarnya dan atribut-atribut yang dikombinasikan itu harus mengandung arti. Dalam hal ini berupa nilai lebih dari produk tersebut dibandingkan pesaingnya yang lain. 6. Atribut-atribut yang dipilih harus unik Atribut-atribut yang hendak ditonjolkan harus dapat dibedakan dengan yang sudah diakui milik pesaing. Beberapa jenis produk yang pesaingnya sedikit, umumnya konsumen tidak mengalami kesulitan untuk membedakannya, tetapi untuk produk-produk lainnya yang pasarnya sedemikian banyaknya mungkin konsumen akan mengalami kesulitan. 7. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan Pernyataan ini selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan harus dapat dipercaya. Secara umum, semakin beralasan klaim yang diajukan, semakin obyektif, maka semakin dapat dipercaya. . Pengertian Strategi Pemasaran Menurut Andrew dalam Alma 2004, strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. Bauran pemasaran ini haruslah diatur sedemikian rupa, sehingga akan dapat berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam perbandingannya di pasar melawan pesaing-pesaing. Oleh karena itu, senjata itu harus disesuaikan dengan keadaan pasar dan kondisi persaingan yang dihadapinya, dimana jenis kombinasi bauran pemasaran, meliputi produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Strategi pemasaran pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghadapi lingkungan yang dinamis dan pada akhirnya memperoleh keunggulan tertentuberhasil untuk meningkatkan laba tertentu. Strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan menurut perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Andrew dalam Alma 2004 menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan, serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan. Strategi pemasaran pada dasarnya merupakan rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan melalui penetapan kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing- masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaankondisi pada saat ini. Saeed dan Ilhaamie 2014 menjelaskan bahwa dengan pentingnya menerapkan strategi pemasaran dapat meraih pasar dan mendapatkan keuntungan kompetitif dalam memenangkan persaingan usaha, didukung dengan kampaye iklan yang efisien akan dapat menjaga konsumen dalam melakukan perpindahan merek. . Jenis-Jenis Strategi Pemasaran Sofjan 2008 membedakan tiga jenis strategi pemasaran yang ditempuh perusahaan, sebagai berikut: 1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar undifferentiated marketing. Perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk, serta berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. 2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar differentiated marketing. Perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu. Perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Perusahaan atau produsen menawarkan berbagai variasi produk dan bauran pemasaran, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau pembeli berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan tertinggi dalam masing-masing segmen pasar tersebut. 3. Strategi pemasaran terkonsentrasi concentrated marketing. Perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya perusahaan. Perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk menurut kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu. . Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan disusun berdasarkan metode analisis dan temuannya seperti dimuat pada Tabel 2. Tabel 2. Daftar penelitian yang terdahulu yang relevan Nama Peneliti Judul Penelitian Temuan Penelitian Prabowo dan Asmara, 2009 Analisis Sikap Konsumen Teh Botol Sosro Berdasarkan Atribut- Atribut Produk Enam atribut yang dipertimbangkan konsumen untuk mengkonsumsi Teh Botol Sosro adalah: dari peubah merek diperoleh atribut image; dari peubah mutu diperoleh atribut ketersediaan produk dan nama baik perusahaan; dari peubah sifat diperoleh atribut rasa; dari peubah kemasan diperoleh atribut aman; dari peubah label diperoleh atribut informasi produk. Widodo , 2010 Hubungan Antara Atribut Produk dengan Keputusan Pembelian Minuman Teh dalam Kemasan Peubah yang dipentingkan konsumen adalah Harga yang ditawarkan oleh setiap penjual relatif murah, rasa manis teh siap saji atau dalam kemasan cukup bagi konsumen. Bagi konsumen, mengkonsumsi teh dalam kemasan diharapkan akan menimbulkan kesegaran. Kejelasan memiliki ijin dari Depkes dianggap suatu yang perlu Pane , 2010 Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen Terhadap Produk Mountea Atribut yang dianggap penting: harga, volumeisi, kemasan, aroma, citarasa teh, variasi rasa, rasa manis, tanggal kadaluarsa, label halal, merek terkenal, kemudahan mendapatkan dan kebersihan cup Lanjutan Tabel 2. Nama Peneliti Judul Penelitian Temuan Penelitian Mueller dan Szolnoki, 2010 The Relative Influence of Packaging, Labelling, Branding and Sensory Attributes on Liking and Purchase Intent: Consumers Differ in Their Responsiveness Secara keseluruhan, label gaya dan evaluasi merek adalah pendorong terkuat informasi bagi pembeli yang minim informasi. Niat membeli dipengaruhi secara langsung hanya dengan keinginan informasi dan evaluasi harga; efek dari isyarat ekstrinsik dan intrinsik dimediasi melalui informasi sesuai dengan keinginan. Temuan ini memberikan wawasan ke dalam dampak relatif dari kemasan produk, branding dan label pada keinginan produk secara keseluruhan dan menunjukkan perbedaan yang kuat dalam bagaimana konsumen menanggapi karakteristik produk yang berbeda. Cox, et al, 2011 The Influence of Product Attributes, Consumer Attitudes and Characteristics on The Acceptance of: 1 Novel Bread and Milk, and Dietary Supplements and 2 Fish and Novel Meats as Dietary Vehicles of Long Chain Omega 3 Fatty Acids Atribut yang dipentingkan dalam produk makanan ikan, roti dan daging adalah jenis dasar makanan dan biaya. Khusus untuk atribut biaya merupakan bukan faktor pendorong yang dianggap penting untuk penerimaan produk alternatif daging. Abdullah dan Asngari, 2011 Factor Analysis Evidence in Describing Consumer Preferences for a Soft Drink Product in Malaysia Hasil penelitian menunjukan bahwa tindakan kebijakan dalam strategi pemasaran harus mempertimbangkan empat faktor. Kedua, hasil evaluasi jelas menunjukkan pelanggan Malaysia lebih memilih untuk tetap branding sebagai prioritas pertama. Faktor lain yang juga penting, tetapi dengan sedikit penurunan dalam tingkat kepentingan. Swamy, et al, 2012 Buying Behaviour of Consumers Towards Instant Food Products A Study Done at Hyderabad City of Andhra Pradesh State, India Terdapat hubungan positif antara rataan per kapita pengeluaran untuk produk makanan instan dengan pendapatan rumah tangga. Atribut harga tinggi dan rasa kurang adalah alasan untuk tidak membeli merek tertentu, sedangkan mutu terbaik, pengaruh pengecer dan ketersediaan merupakan pertimbangan konsumen dalam memilih merek produk tertentu Lanjutan Tabel 2. Nama Peneliti Judul Penelitian Temuan Penelitian Yulianti, 2012 Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Loyalitas Pembelian Teh Botol Sosro Pada Mahasiswa Univ. Jambi Program Reguler Hasil analisis menunjukkan bahwa brand equity berpengaruh nyata dan positif terhadap loyalitas pembelian teh botol sosro. Faktor yang paling dominan adalah brand loyality. Ferrarezi, et al, 2013 Consumer Attitude Towards Purchasing Intent For Ready To Drink Orange Juice and Necta Atribut harga rendah, informasi produk dan pasar merek terkemuka memiliki dampak positif. “Tidak ada pengawetnatural ” adalah informasi paling memengaruhi konsumen membeli. Label ideal menunjukkan merek terkemuka, harga rendah dan informasi “tanpa pengawetalami”. Hasil ini dapat berguna untuk perencanaan strategik untuk keterangan kemasan konsumen dan memiliki implikasi penting untuk perusahaan jus jeruk Brasil Puspitasari dan Hasya , 2014 Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Produk Coca-Cola, Pepsi dan Big Cola di Kota Semarang dengan Analisis Konjoin Preferensi konsumen terhadap merek Coca-Cola dengan nilai utility estimate terbesar dibandingkan dua pesaingnya. Atribut yang paling memengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk minuman ringan berkarbonasi jenis Cola adalah atribut merek yang memperoleh nilai kepentingan tertinggi dibandingkan dengan 4 atribut lain yang dibandingkan. Saeed dan Ilhaamie, 2014 Religion and Brand Switching Behaviour of Muslim Consumers Strategi pemasaran dapat meraih pasar dan mendapatkan keuntungan kompetitif dalam memenangkan persaingan usaha. Selain itu dengan kampaye iklan efisien akan dapat menjaga konsumen dalam melakukan perpindahan merek. Reddy, et al, 2015 Consumer Buying Behaviour towards Soft Drinks in Chittoor District in Andhra Pradesh Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa Merek Coca-Cola adalah pemain terkemuka di pasar, karena mutu, harga dan nilai merek produk cola Coca, itu telah menjadi simbol mutu dan brand image semua seluruh dunia. Tetapi beberapa responden tidak puas dengan ketersediaan. Lanjutan Tabel 2. Nama Peneliti Judul Penelitian Temuan Penelitian Anojan dan Subaskaran , 2015 Consumer’s Preference and Consumer’s Buying Behavior on Soft Drinks: A Case Study in Northern Province of Sri Lanka. Terdapat hubungan nyata dan positif dari preferensi konsumen dan perilaku pembelian serta ada dampak signifikan dari preferensi perilaku membeli. Produsen minuman ringan harus mempertimbangkan pelanggan-nya serta preferensi masyarakat pada minuman ringan, karena akan berdampak nyata pada perilaku pembelian dari pelanggan, sehingga preferensi pelanggan adalah salah satu utama untuk menentukan perilaku pembelian pada minuman ringan di provinsi utara Srilanka. Berdasarkan Tabel 2, hasil-hasil penelitian terdahulu membahas atribut produk yang dipertimbangan konsumen dalam membeli sebuah produk. Pada penelitian Teh Asyik tidak hanya membahas atribut-atribut produk yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan, tetapi juga melakukan menganalisis posisi produk merek Teh Asyik terhadap merek teh kemasan lainnya dan menyusun strategi pengembangan produk merek Teh Asyik. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Semakin meningkatnya permintaan minuman teh dalam kemasan yang terjadi saat ini menyebabkan produk minuman teh semakin bervariatif. Keragaman jenis minuman teh dapat dilihat dari merek, harga, rasa, kemasan, aroma, volume dan manfaat yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu perusahaan harus mampu bersaing dengan memperhatikan beberapa atribut yang memengaruhi konsumen dalam menentukan pembelian. Persaingan antar industri minuman dalam kemasan, khususnya minuman teh akan memengaruhi tingkat penjualan dan penilaian konsumen terhadap minuman teh dari perusahaan tersebut. Berdasarkan trend permintaan minuman teh dalam kemasan tersebut, PT Citra Pangan Mandiri sebagai produsen minuman teh dalam kemasan memproduksi produk baru dengan merek Teh Asyik. Untuk menghadapi pesaing yang sudah ada, diperlukan pengetahuan terhadap pertimbangan-pertimbangan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan, khususnya terkait atribut-atribut produk. Informasi mengenai atribut-atribut produk yang dipentingkan dalam pembelian minuman teh dalam kemasan dijadikan input bagi merek Teh Asyik untuk pengembangan atribut-atribut produk merek Teh Asyik untuk bersaing di pasar minuman teh dalam kemasan. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang dipentingkan adalah uji Cochran. Atribut produk minuman teh dalam kemasan dilakukan dengan membandingkan berbagai atribut produk dari beberapa merek minuman teh, yaitu atribut kandungan dan penampilan. Atribut kandungan terdiri dari aroma rasa original, aroma, dan manfaat yang terkandung. Atribut penampilan terdiri dari harga, kemasan, volumeisi, informasi halal, dan lain-lain. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi produk adalah dengan analisis biplot. Dengan analisis biplot diketahui posisi produk dari merek Teh Asyik dibandingkan dengan merek minuman teh dalam kemasan lainnya. Hasil dari analisis posisi produk dan atribut yang dipentingkan dalam pembelian minuman teh dalam kemasan akan dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan atribut produk merek Teh Asyik yang pada akhirnya sebagai masukan untuk strategi pengembangan produk merek Teh Asyik dalam meningkatkan daya saing. Untuk lebih jelasnya kerangka penelitan dapat dilihat pada Gambar 3.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Bogor dan dilakukan selama empat bulan dari November 2014 sampai Februari 2015. Gambar 3. Kerangka pemikiran penelitian Posisi merek Teh Asyik berdasarkan atribut produk Faktor Ekternal  Persaingan produsen teh dalam kemasan untuk memperebutkan pangsa pasar  Pertimbangan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan Rekomendasi pengembangan produk merek Teh Asyik Analisis posisi produk merek Teh Asyik terhadap merek teh kemasan lainnya Biplot Strategi pengembangan produk merek Teh Asyik dalam meningkatkan daya saing Faktor Internal  Atribut-atribut yang dipentingkan dalam pembelian minuman teh dalam kemasan  Minuman teh dalam kemasan merek Teh Asyik Permasalahan Produk Teh Asyik Analisis SWOT Produsen Teh Asyik