Manfaat Penelitian KESIMPULAN DAN SARAN
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran
Pengertiandefinisi pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya
untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara
langsung berhubungan dengan konsumen. Kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Menurut Kotler 2001, definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial Stanton, 2001. Pemasaran
merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan untuk mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah
baru ini disebut konsep pemasaran marketing concept. Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar, yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen pasar. 2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan
bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri. 3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan secara organisasi. Swastha, Basu dan Irawan 2005 mendefinisikan konsep pemasaran
sebagai falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan sangat penting, dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya
sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan
pemasaran sering dianggap sama, tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara
penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan
penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran
menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.
. Persepsi
Menurut Schiffman dan Kanuk 2000 “Perception is process by which an
individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the world
”. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan, dan
menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Menurut Durianto et al.
2004 pembahasan perceived quality pelanggan terhadap produk dan atau atribut yang dimiliki produk kepentingan tiap pelanggan berbeda.
. Minuman dalam Kemasan
Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM 2010 melalui Surat
Keputusan Direktorat
Jenderal Pengawasan
Obat dan
Makanan No.02240BSKVII1991 menjelaskan minuman ringan yaitu produk yang
diperoleh tanpa melalui proses fermentasi, dengan atau tanpa karbondioksida, dapat langsung diminum atau diminum setelah diencerkan, tidak termasuk susu,
sari buah, kopi, dan hasil olahan lainnya
Minuman teh dalam kemasan siap minum adalah salah satu produk minuman ringan tanpa karbonasi dalam bentuk cair yang berasal dari hasil
menyeduh daun teh Camellia sinensis, berwarna coklat muda atau kuning kehijauan, diolah tanpa melalui proses fermentasi, dan dikemas dalam kemasan
yang praktis, siap diminum ready to drink. Ada berbagai macam kemasan RTD ready to drink untuk produk minuman teh, yaitu kemasan botol kaca, botol
plastik, karton tetrapack, dan kaleng. Saat ini produk minuman teh dalam kemasan siap minum RTD tea sudah banyak dijual dengan berbagai merek dan
konsumen dapat dengan mudah menemukannya di warung-warung, toko, kantin, swalayan, minimarket, maupun hypermarket.
. Atribut Produk
Peter dan Olson dalam Sumarwan 2004 mengatakan seseorang akan melihat produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk,
sehingga konsumen mampu mendeskripsikan secara terperinci berbagai atribut seperti konsumen akan memilih merek, harga, ukuran, model produk dan
sebagainya. Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Menurut Kasali 1998, konsumen akan
menerima produk yang memberikan segala yang terbaik dalam hal mutu, penampilan dan ciri-ciri produk, maka perusahaan harus memusatkan usahanya
untuk terus menerus menyempurnakan produknya. Suatu produk pada dasarnya adalah sekumpulan atribut-atribut yang melekat menjadi satu kesatuan dan setiap
produk maupun jasa yang baik dapat dideskripsikan dengan menyebutkan atribut- atributnya. Menurut Alma 2004 produk adalah suatu seperangkat atribut baik
berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya adalah kemasan, warna, harga, nama perusahaan atau lembaga tataniaga dan pelayanan perusahaan, merek
yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan akan
tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan. Wei et al 2003 menyebutkan bahwa
atribut yang menonjol pada preferensi konsumen adalah atribut instrinsik yang meliputi: penampilan, rasa, tektur dan warna. Muller dan Szolnoki 2010
mengungkapkan bahwa gaya pelabelan dan evaluasi merek merupakan pendorong terkuat bagi konsumen dengan pengetahuan minim.
Alma 2004 menjelaskan kembali bahwa keunikan suatu produk dapat dengan mudah menarik perhatian konsumen, di mana keunikan ini dapat terlihat
dengan atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Dalam mengevaluasi atribut produk terdapat dua sasaran yang penting, yaitu pertama mengidentifikasikasi
kriteria evaluasi yang mencolok dan kedua memperkirakan ciri khas relatif dari masing-masing atribut produk. Lazim dan Hasliza 2011 mengungkapkan bahwa
strategi pemasaran harus mempertimbangkan branding sebagai prioritas pertama. Kriteria evaluasi yang mencolok ditentukan dengan menentukan atribut-atribut
yang menduduki peringkat tinggi, sedangkan ciri yang khas, biasanya diartikan sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk menilai kepentingan dari
berbagai kriteria evaluasi seperti harga, rasa maupun khasiat. Ukuran evaluasi atribut yang dihasilkan menunjukkan kepentingan dari masing-masing atribut
dalam memuaskan kebutuhan dari konsumen itu sendiri.
. Positioning
Menurut Sumarwan 2004 positioning adalah citra atau image atau persepsi produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen. Kunci dari
positioning adalah persepsi konsumen terhadap produk atau jasa. Produsen mungkin menginginkan produknya atau mereknya sebagai produk unik dibenak
konsumen yang berbeda dengan produk pesaingnya.
Tujuan utama dari posisi pasar dalam dunia bisnis adalah menempatkan produk di pasar, sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-
merek yang bersaing. Tujuan lainnya positioning adalah membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar di benak
konsumen. Positioning dimulai dengan pembedaan diferensiasi tawaran pemasaran perusahaan, sehingga akan memberikan nilai lebih kepada konsumen
dibanding yang ditawarkan konsumen. Kartajaya dalam Kasali 1998, yang menyebutkan bahwa positioning merupakan unsur strategi pemasaran, agar pasar
yang dituju mempunyai persepsi yang dapat membedakan suatu produk dari para pesaing di benak target pasar. Posisi produk ditetapkan terlebih dahulu sebelum
produk tersebut dibuat, sehingga akan terjadi keleluasaan dalam memutuskan berbagai hal, termasuk bagaimana produknya, supaya bisa sesuai dengan posisi
produk yang ingin dicapai, sehingga tugas komunikasi pemasaran lebih mudah, karena yang dikomunikasikan sesuai dengan produk yang ada.
Positioning adalah strategi komunikasi untuk dapat memasuki jendela otak konsumen, agar produkmereknama anda mengandung arti tertentu yang dalam
beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produkmereknama lain dalam bentuk hubungan asosiatif atau bersaing Kasali
1998. Sehubungan dengan definisi tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Kasali 1998 adalah:
1. Positioning adalah strategi komunikasi Komunikasi dilakukan untuk menjembatani produkmereknama perusahaan
dengan calon konsumen. Meski posisi produk bukanlah sesuatu yang dilakukan terhadap produk, komunikasi berhubungan dengan atribut-atribut
fisik maupun non fisik melekat pada produk perusahaan. Warna, disain,
tulisan yang tertera di label, kemasan, nama merek adalah diantaranya. Selain itu perlu diingat bahwa komunikasi menyangkut aspek yang luas,
bukan semata-mata berhubungan dengan iklan, di mana iklan menyita porsi dengan anggaran yang sangat besar.
2. Positioning bersifat dinamis Persepsi konsumen terhadap suatu produkmereknama bersifat relatif
terhadap struktur pasarpersaingan. Begitu keadaaan pasar berubah, begitu sebuah pimpinan pasar jatuh atau begitu pendatang baru berhasil menguasai
tempat tertentu, maka positioning produk akan berubah, maka patut dipahami bahwa posisi produk adalah strategi yang harus terus menerus dievaluasi,
dikembangkan, dipelihara dan dibesarkan.
3. Positioning berhubungan dengan event marketing Positioning berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer harus
mengembangkan strategi marketing public relations MPR melalui event marketing yang dipilih menurut karakter produk anda.
4. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk Konsumen pada dasarnya tidak membeli produk, tetapi mengkombinasikan
atribut. Suatu barang tidak dengan sendirinya memberikan utility . “Barang itu
memiliki karakteristik
dan karakteristik-karakteristik
itulah yang
membangkitkan utility ”. Karakteristik itulah yang di dalam posisi produk
disebut atribut. Atribut-atribut itulah yang ditonjolkan produsen dalam positioning.
5. Positioning memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen Pertama-tama pemasar harus mencari tahu atribut-atribut apakah yang
dianggap penting oleh konsumen sasaran pasarnya dan atribut-atribut yang dikombinasikan itu harus mengandung arti. Dalam hal ini berupa nilai lebih
dari produk tersebut dibandingkan pesaingnya yang lain.
6. Atribut-atribut yang dipilih harus unik Atribut-atribut yang hendak ditonjolkan harus dapat dibedakan dengan yang
sudah diakui milik pesaing. Beberapa jenis produk yang pesaingnya sedikit, umumnya konsumen tidak mengalami kesulitan untuk membedakannya,
tetapi untuk produk-produk lainnya yang pasarnya sedemikian banyaknya mungkin konsumen akan mengalami kesulitan.
7. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan Pernyataan ini selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen
harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan harus dapat dipercaya. Secara umum, semakin beralasan klaim yang diajukan, semakin obyektif,
maka semakin dapat dipercaya.
. Pengertian Strategi Pemasaran
Menurut Andrew dalam Alma 2004, strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh
seorang pengusaha. Strategi pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh pengusaha untuk melayani pasarnya.
Bauran pemasaran ini haruslah diatur sedemikian rupa, sehingga akan dapat berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam perbandingannya di pasar melawan
pesaing-pesaing. Oleh karena itu, senjata itu harus disesuaikan dengan keadaan
pasar dan kondisi persaingan yang dihadapinya, dimana jenis kombinasi bauran pemasaran, meliputi produk, harga, promosi dan saluran distribusi.
Strategi pemasaran pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghadapi lingkungan yang dinamis dan pada akhirnya
memperoleh keunggulan tertentuberhasil untuk meningkatkan laba tertentu. Strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan menurut
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran.
Andrew dalam Alma 2004 menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran,
maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuan, serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh
perusahaan. Strategi pemasaran pada dasarnya merupakan rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan melalui penetapan kebijakan dan aturan yang memberi arah
kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing- masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapai lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan
dan internal perusahaan melalui analisa keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisa kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari
lingkungannya. Strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih sesuai dengan keadaankondisi pada saat ini. Saeed
dan Ilhaamie 2014 menjelaskan bahwa dengan pentingnya menerapkan strategi pemasaran dapat meraih pasar dan mendapatkan keuntungan kompetitif dalam
memenangkan persaingan usaha, didukung dengan kampaye iklan yang efisien akan dapat menjaga konsumen dalam melakukan perpindahan merek.
. Jenis-Jenis Strategi Pemasaran
Sofjan 2008 membedakan tiga jenis strategi pemasaran yang ditempuh
perusahaan, sebagai berikut: 1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar undifferentiated
marketing. Perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan, sehingga
perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk, serta
berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja.
2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar differentiated marketing. Perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu
dengan jenis produk tertentu. Perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Perusahaan atau
produsen menawarkan berbagai variasi produk dan bauran pemasaran, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen atau
pembeli berbeda-beda, dengan program pemasaran yang tersendiri diharapkan dapat dicapai tingkat penjualan tertinggi dalam masing-masing
segmen pasar tersebut.
3. Strategi pemasaran terkonsentrasi concentrated marketing. Perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya dalam beberapa segmen
pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya perusahaan. Perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk
menurut kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. Strategi pemasaran ini
mengutamakan seluruh usaha pemasaran pada satu atau beberapa segmen pasar tertentu.
. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan disusun berdasarkan metode analisis dan temuannya seperti dimuat pada Tabel
2. Tabel
2. Daftar penelitian yang terdahulu yang relevan
Nama Peneliti Judul Penelitian
Temuan Penelitian Prabowo dan
Asmara, 2009
Analisis Sikap Konsumen Teh Botol Sosro
Berdasarkan Atribut- Atribut Produk
Enam atribut yang dipertimbangkan konsumen untuk mengkonsumsi Teh
Botol Sosro adalah: dari peubah merek diperoleh atribut image; dari
peubah
mutu diperoleh
atribut ketersediaan produk dan nama baik
perusahaan; dari
peubah sifat
diperoleh atribut rasa; dari peubah kemasan diperoleh atribut aman; dari
peubah label
diperoleh atribut
informasi produk. Widodo
, 2010 Hubungan Antara Atribut
Produk dengan Keputusan Pembelian Minuman Teh
dalam Kemasan Peubah yang dipentingkan konsumen
adalah Harga yang ditawarkan oleh setiap penjual relatif murah, rasa
manis teh siap saji atau dalam kemasan cukup bagi konsumen. Bagi
konsumen, mengkonsumsi teh dalam kemasan
diharapkan akan
menimbulkan kesegaran. Kejelasan memiliki ijin dari Depkes dianggap
suatu yang perlu Pane
, 2010 Analisis Persepsi dan Sikap
Konsumen Terhadap Produk Mountea
Atribut yang dianggap penting: harga, volumeisi, kemasan, aroma,
citarasa teh, variasi rasa, rasa manis, tanggal kadaluarsa, label halal, merek
terkenal, kemudahan mendapatkan dan kebersihan cup
Lanjutan Tabel 2.
Nama Peneliti Judul Penelitian
Temuan Penelitian Mueller
dan Szolnoki,
2010 The Relative Influence of
Packaging, Labelling,
Branding and Sensory Attributes on Liking and
Purchase Intent:
Consumers Differ in Their Responsiveness
Secara keseluruhan, label gaya dan evaluasi merek adalah pendorong
terkuat informasi bagi pembeli yang minim
informasi. Niat
membeli dipengaruhi secara langsung hanya
dengan keinginan
informasi dan
evaluasi harga; efek dari isyarat ekstrinsik dan intrinsik dimediasi
melalui informasi
sesuai dengan
keinginan. Temuan ini memberikan wawasan ke dalam dampak relatif dari
kemasan produk, branding dan label pada
keinginan produk
secara keseluruhan
dan menunjukkan
perbedaan yang kuat dalam bagaimana konsumen menanggapi karakteristik
produk yang berbeda. Cox, et al,
2011 The Influence of Product Attributes, Consumer
Attitudes and Characteristics on The
Acceptance of: 1 Novel Bread and Milk, and
Dietary Supplements and 2 Fish and Novel Meats
as Dietary Vehicles of Long Chain Omega 3
Fatty Acids Atribut yang dipentingkan dalam
produk makanan ikan, roti dan daging adalah jenis dasar makanan dan biaya.
Khusus untuk atribut biaya merupakan bukan faktor pendorong yang dianggap
penting untuk penerimaan produk alternatif daging.
Abdullah dan
Asngari, 2011
Factor Analysis Evidence in Describing Consumer
Preferences for a Soft Drink
Product in
Malaysia Hasil penelitian menunjukan bahwa
tindakan kebijakan
dalam strategi
pemasaran harus mempertimbangkan empat faktor. Kedua, hasil evaluasi jelas
menunjukkan pelanggan Malaysia lebih memilih untuk tetap branding sebagai
prioritas pertama. Faktor lain yang juga penting, tetapi dengan sedikit penurunan
dalam tingkat kepentingan.
Swamy, et al, 2012
Buying Behaviour of Consumers Towards
Instant Food Products A Study Done at
Hyderabad City of Andhra Pradesh State,
India Terdapat hubungan positif antara rataan
per kapita pengeluaran untuk produk makanan instan dengan pendapatan
rumah tangga. Atribut harga tinggi dan rasa kurang adalah alasan untuk tidak
membeli merek tertentu, sedangkan mutu terbaik, pengaruh pengecer dan
ketersediaan merupakan pertimbangan konsumen dalam memilih merek
produk tertentu
Lanjutan Tabel 2.
Nama Peneliti Judul Penelitian
Temuan Penelitian Yulianti,
2012 Pengaruh Ekuitas Merek
Terhadap Loyalitas Pembelian Teh Botol
Sosro Pada Mahasiswa Univ. Jambi Program
Reguler Hasil analisis menunjukkan bahwa
brand equity berpengaruh nyata dan positif terhadap loyalitas pembelian teh
botol sosro.
Faktor yang
paling dominan adalah brand loyality.
Ferrarezi, et al, 2013
Consumer Attitude Towards Purchasing
Intent For Ready To Drink Orange Juice and Necta
Atribut harga rendah, informasi produk dan pasar merek terkemuka memiliki
dampak positif.
“Tidak ada
pengawetnatural ” adalah informasi
paling memengaruhi
konsumen membeli. Label ideal menunjukkan
merek terkemuka, harga rendah dan informasi “tanpa pengawetalami”.
Hasil ini
dapat berguna
untuk perencanaan strategik untuk keterangan
kemasan konsumen
dan memiliki
implikasi penting untuk perusahaan jus jeruk Brasil
Puspitasari dan Hasya
, 2014 Analisis Preferensi
Konsumen Terhadap Produk Coca-Cola, Pepsi
dan Big Cola di Kota Semarang dengan Analisis
Konjoin Preferensi konsumen terhadap merek
Coca-Cola dengan nilai utility estimate terbesar dibandingkan dua pesaingnya.
Atribut yang paling memengaruhi konsumen
dalam pengambilan
keputusan pembelian produk minuman ringan berkarbonasi jenis Cola adalah
atribut merek yang memperoleh nilai kepentingan
tertinggi dibandingkan
dengan 4
atribut lain
yang dibandingkan.
Saeed dan Ilhaamie,
2014 Religion and Brand
Switching Behaviour of Muslim Consumers
Strategi pemasaran dapat meraih pasar dan
mendapatkan keuntungan
kompetitif dalam
memenangkan persaingan usaha. Selain itu dengan
kampaye iklan efisien akan dapat menjaga konsumen dalam melakukan
perpindahan merek.
Reddy, et al, 2015
Consumer Buying Behaviour towards Soft
Drinks in Chittoor District in Andhra Pradesh
Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa Merek Coca-Cola
adalah pemain terkemuka di pasar, karena mutu, harga dan nilai merek
produk cola Coca, itu telah menjadi simbol mutu dan brand image semua
seluruh
dunia. Tetapi
beberapa responden
tidak puas
dengan ketersediaan.
Lanjutan Tabel 2.
Nama Peneliti Judul Penelitian
Temuan Penelitian Anojan dan
Subaskaran ,
2015 Consumer’s Preference
and Consumer’s Buying Behavior on Soft Drinks:
A Case Study in Northern Province of Sri Lanka.
Terdapat hubungan nyata dan positif dari preferensi konsumen dan perilaku
pembelian serta ada dampak signifikan dari
preferensi perilaku
membeli. Produsen
minuman ringan
harus mempertimbangkan
pelanggan-nya serta
preferensi masyarakat
pada minuman
ringan, karena
akan berdampak
nyata pada
perilaku pembelian dari pelanggan, sehingga
preferensi pelanggan adalah salah satu utama untuk menentukan perilaku
pembelian pada minuman ringan di provinsi utara Srilanka.
Berdasarkan Tabel 2, hasil-hasil penelitian terdahulu membahas atribut produk yang dipertimbangan konsumen dalam membeli sebuah produk. Pada
penelitian Teh Asyik tidak hanya membahas atribut-atribut produk yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan, tetapi
juga melakukan menganalisis posisi produk merek Teh Asyik terhadap merek teh kemasan lainnya dan menyusun strategi pengembangan produk merek Teh Asyik.
METODE PENELITIAN