Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN

Survei dari berbagai lembaga riset antara lain AC Nielsen, MARS dan SWA www.sinarharapan.co.id , 2012, pada tahun 2004 hingga 2011 menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pasar untuk teh mencapai lebih dari 95. Hal tersebut menunjukkan bahwa minuman teh pernah dikonsumsi oleh setiap anggota masyarakat. Besarnya daya konsumsi masyarakat terhadap minuman teh menunjukan potensi usaha pada minuman teh dalam berbagai kemasan. Data Euromonitor memperlihatkan pertumbuhan minuman teh dalam kemasan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 market share untuk Ready to Drink TeaRTD Tea 8,9 dan trennya akan terus berkembang Gambar 2. Sumber: Euromonitor diolah oleh ASRIM www.indonesianconsume.blogspot.com , 2010 Gambar 2. Pertumbuhan minuman ringan siap saji Penjualan minuman ringan tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp 180 triliun-Rp 200 triliun atau naik 10 dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Asosiasi Minuman Ringan Indonesia Asrim memperkirakan pasar minuman ringan teh siap saji nasional tumbuh 7,5 menjadi 1,67 miliar liter pada 2012 dibandingkan 2011 yakni 1,55 miliar liter. Ketua Umum Asosiasi Minuman Ringan, Farchad Poeradisastra, mengatakan pendorong utama bagi pertumbuhan pasar minuman ringan teh adalah populasi remaja dan anak muda di dalam negeri. Remaja dan anak muda adalah populasi yang produktif. Peningkatan tren konsumsi minuman ringan di kalangan anak muda serta pertumbuhan jumlah penduduk mendorong kenaikan penjualan tahun ini http:www.indonesiafinancetoday.com. PT Citra Pangan Mandiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fast moving consumer goods, yang berfokus pada minuman teh dalam kemasan dengan merek Teh Asyik yang terbuat dari 100 daun teh asli. Teh Asyik muncul di tengah persaingan pasar minuman teh, dimana banyak produsen lain menawarkan minuman teh dalam kemasan. Produk baru membutuhkan keunikan dari produk yang dicerminkan dari atribut-atribut yang dimiliki produk tersebut sehingga akan menghasilkan posisi produk dari merek tersebut Prabowo dan Asmara 2009. Teh Asyik juga menghadapi tantangan lain yaitu pangsa pasar minuman teh dalam kemasan yang telah dikuasai oleh beberapa market leaderpemimpin pasar merek teh dalam kemasan lainnya sebelum Teh Asyik diluncurkan di pasar, maka Teh Asyik harus bekerja keras untuk merebut pangsa pasar minuman teh dalam kemasan dari para pemimpin pasar sebelumnya. Berbagai pesaing merek minuman teh dalam kemasan siap minum banyak bermunculan mulai dari Teh Botol Sosro, Fresh Tea, Mountea, Ultra Teh Kotak, Fruit Tea, Teh Gelas berlomba-lomba merebut pangsa pasar. Pangsa pasar atau market share akan menjadi acuan dalam pencapaian suatu perusahaan. Market share minuman teh dalam kemasan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Pangsa pasar teh siap saji dalam kemasan tahun 20 10-2014 Merek Top Brand Index Rataan Teh botol sosro 51,8 59,5 49,6 59,5 51 54,28 Frestea 14,8 10,7 14,4 10,4 11,3 12,32 Ultra Teh kotak 5,2 4,0 5,9 4,8 8,1 5,6 Fruit Tea 12,9 5,8 6,4 3,9 5,1 6,82 Mountea - 7,7 8,3 5 - 7 Sumber: www.topbrand-award.com tahun 2010- 2014 Semakin ketatnya persaingan maka perusahaan harus memiliki strategi yang baik untuk dapat merebut pangsa pasar. Strategi yang baik harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sehingga perusahaan paham apa yang diinginkan oleh konsumen. Menurut Shih et al. 2015 terdapat hubungan positif antara atribut produk dan keputusan pembelian konsumen. Pane 2010 menyebutkan bahwa atribut produk yang dianggap penting dalam mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan cup merek mountea meliputi harga, volume, kemasan produk, aroma teh, citarasa teh murni, variasi rasa teh, rasa manis, tanggal kadaluarsa, label halal, merek terkenal, kemudahan memperoleh dan kebersihan cup. Anis et al. 2014 menyimpulkan bahwa Atribut Produk dan Bauran Promosi secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dari beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa atribut produk memengaruhi keputusan pembelian secara positif dan signifikan. Widodo 2010 meneliti mengenai hubungan atribut produk dengan keputusan pembelian minuman teh dalam kemasan, didapatkan bahwa peubah yang berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian produk teh dalam kemasan adalah harga dan merek. Swamy et al. 2012 menjelaskan bahwa atibut kualitas, pengaruh pengecer dan ketersediaan merupakan pertimbangan konsumen dalam memilih merek produk tertentu. Belum banyak dilakukannya penelitian identifikasi atribut produk teh dalam kemasan gelas. Penelitian ini mengkaji pengembangan minuman teh dalam kemasan cup merek Teh Asyik berdasarkan atribut produk untuk penyusunan strategi pengembangan produk.

1.2. Perumusan Masalah

Peluncuran produk Teh Asyik sebagai pendatang baru dikategori minuman teh dalam kemasan di tengah persaingan pasar yang ketat merupakan tantangan terbesar bagi PT Citra Pangan Mandiri untuk merebut perhatian konsumen dan pangsa pasar yang sebelumnya sudah dikuasai oleh pesaing. Untuk itu, hal pertama yang harus diketahui adalah atribut-atribut yang dipertimbangkan oleh para konsumen minuman teh dalam membeli sebagai bahan masukan bagi Teh Asyik dalam pengembangan produk. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka disusun beberapa permasalahan dalam penelitian, yaitu: 1. Atribut-atribut produk apakah yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan ? 2. Bagaimana posisi produk merek Teh Asyik terhadap merek teh kemasan lainnya ? 3. Bagaimana strategi pengembangan produk merek Teh Asyik dalam meningkatkan daya saing ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis atribut-atribut produk yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan. 2. Menganalisis posisi produk merek Teh Asyik terhadap merek teh kemasan lainnya. 3. Menyusun strategi pengembangan produk merek Teh Asyik dalam meningkatkan daya saing.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat berikut: 1. Dengan mengetahui atribut produk yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli minuman teh dalam kemasan, maka hasil tersebut dapat menjadi masukan dalam pengembangan produk Teh Asyik selanjutnya. 2. Mengetahui posisi produk Teh Asyik sebagai masukan dalam merumuskan strategi pemasaran menurut kondisi pasar. 3. Sebagai bahan referensi bagi pihak yang berminat untuk memahami dan meneliti perilaku konsumen, khususnya konsumen minuman teh dalam kemasan. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Pengertiandefinisi pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Menurut Kotler 2001, definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial Stanton, 2001. Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan untuk mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran marketing concept. Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar, yaitu: 1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen pasar. 2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri. 3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi. Swastha, Basu dan Irawan 2005 mendefinisikan konsep pemasaran sebagai falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan memegang peranan sangat penting, dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama, tetapi sebenarnya berbeda. Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya memuaskan.