1. Uji Validitas Kepentingan Atribut
Hasil dari pengujian validitas terhadap tingkat kepentingan atribut didapatkan hasil yang disajikan pada Tabel
10 menunjukkan bahwa hanya satu atribut yaitu, aroma yang nilainya kurang dari r tabel 0,423 atau dinyatakan
tidak valid, sedangkan sebelas atribut lainnya memiliki nilai r hitung lebih besar daripada r tabel = 0.423
0.423, maka dinyatakan valid. Tabel
8. Uji validitas kepentingan atribut No
Atribut Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 Harga 0,600
0,423 Valid
2 Volume isi 0,524
0,423 Valid
3 Kemasan cup 0,638
0,423 Valid
4 Aroma 0,259
0,423 Tidak Valid
5 Citarasa teh murni 0,503
0,423 Valid
6 Variasi rasa 0,555
0,423 Valid
7 Rasa manis 0,732
0,423 Valid
8 Merek 0,690
0,423 Valid
9 Tanggal kadaluarsa 0,682
0,423 Valid
10 Label halal 0,600
0,423 Valid
11 Kemudahan memperoleh 0,579
0,423 Valid
12 Kebersihan cup 0,691
0,423 Valid
2. Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan terhadap hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan
lagi sebagai alat ukur suatu obyek atau responden. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha dengan bantuan software SPSS versi 19.0. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai alpha 0,845, sehingga
kuesioner yang disebarkan telah reliable dan termasuk dalam kategori baik good yang pantas digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Hasil uji reliabilitas
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Uji reliabilitas kepentingan atribut
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
Sumber : Hasil output diolah menggunakan SPSS 19
4.4. Karakteristik Responden
Responden dipilih dengan sengaja yang telah mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan cup merek Teh Asyik yang terdapat pada penelitian ini. Untuk
membedakan karakteristik umum responden dapat dilihat dari jenis kelamin, usia, tempat tinggal dan pengeluaran per bulan.
Berdasarkan jenis kelamin, jumlah responden laki-laki 66,3 persen dan
responden perempuan 33,7 persen. Usia responden digolongkan menjadi lima
kelompok umur. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa sebagian responden berusia
21-30 tahun berjumlah 50 persen. Rentang usia tersebut merupakan usia produktif, yaitu banyak orang yang melakukan kegiatan di luar
rumah. Jika diakumulasikan jumlah kelompok responden berumur kurang dari 30
tahun sebesar 74,9 persen, maka minuman teh dalam kemasan cup lebih banyak
diminum oleh golongan anak muda. Tabel
10. Persentase responden berdasarkan rentang usia
Rentang Usia Tahun Frekuensi
Persentase
17 – 20
101 24,9
21 – 30
203 50
31 – 40
63 15,5
41 – 50
25 6,2
51 – 60
14 3,4
Total 406
100 Dilihat dari pengeluaran, diketahui bahwa persentase terbesar berada pada
rentang pengeluaran Rp 1.000.001-Rp 2.000.000 sebanyak 42,6, diikuti
pengeluaran Rp 500.001-Rp 1.000.000 29,8 , Rp 2.000.001-Rp 3.000.000
13,1 , kurang dari Rp 500.000 8,6 dan lebih dari Rp 3.000.000 5,9 . Dari pengeluaran dapat dilihat bahwa terdapat keterwakilan responden dilihat dari
segi ekonomi yang dipilih mewakili penduduk Kabupaten Bogor. Hasil identifikasi berdasarkan pengeluaran responden dapat dilihat pada Tabel
11. Tabel
11. Persentase responden berdasarkan pengeluaran
Besar Pengeluaran Frekuensi
Persentase
Kurang dari Rp 500.000
35 8,6
Rp 500.001 – Rp 1.000.000
121 29,8
Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000
173 42,6
Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000
53 13,1
Rp 3.000.001 – Rp 5.000.000
24 5,9
Total 406
100
Perilaku Konsumen MinumanTeh dalam Kemasan Cup
Perilaku konsumen minuman teh dalam kemasan cup dikaji pada penelitian ini meliputi frekuensi konsumsi, lokasi pembelian, asal informasi, pihak
yang memengaruhi pembelian dan alasan membeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,7 persen responden mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan cup
sebanyak 2-4 kali dalam seminggu, sedangkan 33,8 persen menjawab
mengkonsumsi minuman teh dalam kemasan 1 bulan sekali, sisanya menjawab sehari lebih dari sekali sebesar 7,6 persen dan satu kali setiap hari 4,9 persen. Hal
tersebut menunjukan bahwa minuman teh dalam kemasan cup belumtidak dijadikan sebagai minuman sehari-hari.