3.     METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu  penelitian  ini  dilakukan  pada  bulan  Juni  2009-November  2010. Penelitian  ini  dilakukan  di  Balai  Besar  Riset  Pengolahan  Produk  dan  Bioteknologi
Kelautan dan Perikanan BRP2BKP Slipi, Jakarta.  Proses penelitian ini dilakukan di laboratorium pengolahan hasil perikanan untuk preparasi kepala udang dan ekstraksi
karotenoid,  laboratorium  kimia  untuk  uji  proksimat  kepala  udang,  laboratorium bioteknologi  untuk  uji  aktivitas  enzim  protease,  dan    laboratorium  instrumen  untuk
karakterisasi hasil ekstraksi seperti uji aktivitas antioksidan dan komposisi karotenoid di Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.
3.2 Bahan dan Alat
Penelitian  ini  menggunakan  bahan  yang  terdiri  dari  bahan  untuk  proses ekstraksi dan bahan analisis.
3.2.1 Bahan Bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  limbah  kepala  udang,  yang
diperoleh  dari  PT.  Wirontono  Baru,  Jakarta.  Limbah  kepala  udang  diperoleh  dalam keadaan mentah kemudian dicuci dan disimpan dalam cold storage. Bahan lain yang
digunakan  dalam  proses  ekstraksi  adalah  enzim  papain,  enzim  pepsin,  buffer  sitrat fosfat,  Na
2
SO
4
, CHCl
3
,  dan  metanol.    Bahan  yang  digunakan  untuk  analisis  adalah H
2
SO
4
,  batu  didih,  folin  ciocalteu,  NaOH,  H
3
BO
3
,  HCl,  larutan  dietil  eter,  buffer asam, dan basa serta akuades.
3.2.2 Alat Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ekstraksi karotenoprotein terdiri dari
beaker  glass,  magnetik  stirrer,  hot  plate ,  mortar,  dan  corong  pisah.    Alat-alat  yang
digunakan untuk analisis adalah spektrofotometer UV Shimadzhu, tabung Kjeldahl, destruktor,  labu  takar,  buret,  cawan  porselen,  oven,  desikator,  labu  lemak,  alat
soxhlet , dan HPLC Shimadzhu.
3.3 Tahapan Penelitian
Penelitian  dilakukan  dalam  2  bagian,  yaitu  penelitian  pendahuluan  dan penelitian  utama.    Penelitian  pendahuluan  yaitu  melakukan  proses  demineralisasi
menggunakan  HCl  dan  penelitian  utama  adalah  mengekstraksi  karotenoid menggunakan  enzim  papain  dan  enzim  pepsin  kemudian  mengkarakterisasi  hasil
ekstraksi sebagai antioksidan.
3.3.1 Penelitian pendahuluan
Penelitian pendahuluan ini dilakukan proses demineralisasi menggunakan HCl yang  berfungsi  untuk  mengurangi  jumlah  mineral,  seperti  kalsium.    Kepala  udang
yang  mentah  dibersihkan  dan  dicuci  menggunakan  air  sampai  bersih  dan  dikukus sampai berubah warna kemerahan selama 10 menit.  Proses demineralisasi dilakukan
dengan cara merendam kepala udang dengan menggunakan HCl pada konsentrasi 0; 0,75;  1,00,  dan  1,25  M  selama  30  menit  dengan  perbandingan  1:4  bv  limbah
kepala  udang  :  larutan  HCl.    Kepala  udang  yang  telah  direndam  dalam  HCl kemudian dicuci menggunakan air bersih sampai pH netral kemudian dianalisis kadar
air,  abu,  protein,  dan  lemak.  Proses  demineralisasi  kepala  udang  dapat  dilihat  pada Gambar 6.
Gambar 6 Proses demineralisasi kepala udang Turana 1997. Kepala udang
Demineralisasi Penambahan HCl 0; 0,75; 1,00 dan 1,25 M
kulit udang : HCl 1:4, selama 30 menit Pembersihan dan Pencucian
Pengukusan
Kepala udang hasil demineralisasi