Uji Aktivitas Antioksidan Metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil DPPH
                                                                                konsentrasi  50,  100,  150,  200,  250,  dan  300  mgL  asam  galat.    Larutan  asam  galat ditambahkan 1 mL reagen Folin Ciocalteu lalu dikocok. Larutan didiamkan selama 8
menit tambah 3 mL larutan Na
2
CO
3
dikocok sampai homogen kemudian didiamkan selama  2  jam  pada  suhu  kamar.  Larutan  diukur  absorbansinya  pada  panjang
gelombang  serapan  maksimum  765  nm,  lalu  dibuat  kurva  kalibrasinya  hubungan antara konsentrasi asam galat mgL dengan absorban.
3.4.8  Penentuan komposisi beta karoten Zhao et al. 2004 Kadar  beta  karoten  ditentukan  dengan  metode  HPLC.  Sampel  dielusi  dengan
HPLC  Shimadzu  Liquid  Chromatograph,    kolom  C
18
15  cm  x  4  mm,  detector UV-VIS Photodiode Array, dengan fasa  gerak metanol : asetonitril : tetrahidrofuran
75:20:5  pada  kecepatan  alir  1,2  mLmenit.  Eluen  dimonitor  menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm.
3.4.9 Penentuan komposisi astaxanthin Lee et al. 1999 Kadar  astaxanthin  ditentukan  dengan  menggunakan  metode  HPLC.    Sampel
sebanyak  0,3  mL  direaksikan  dalam  5  mL  aseton    kemudian  diinjeksikan  dalam HPLC  melalui  kolom  ODS  25  cm  X  4,6  mm  dengan  ukuran  partikel  5µm.
Sampel  dielusi  menggunakan  campuran  metanol  :  diklorometan  :  asetonitril  :  air 67,5:22,5:9,5:0,5  dengan  daya  alir  1  mLmnt.    Eluen  dimonitor  menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm. 3.4.10  Uji  aktivitas  antioksidan  metode  2,2-difenil-1-pikrilhidrazil  DPPH  Okawa
2001 Ekstrak  ditimbang  sebanyak  10  mg,  kemudian  dilarutkan  dengan  10  mL
metanol  dalam  labu  ukur  10  mL,  maka  didapatkan  konsentrasi  1  mgmL. Pengenceran  dilakukan  dengan  menambahkan  metanol  sehingga  diperoleh  sampel
dengan  konsentrasi  10,  30,  50,  70,  90  gmL.    Penentuan  aktivitas  antioksidan masing-masing  konsentrasi  dipipet  sebanyak  0,2  mL  larutan  sampel  dengan  pipet
mikro  dan  dimasukan  ke  dalam  vial,  kemudian  tambahkan  3,8  mL  larutan  DPPH
50  M.      Campuran  dihomogenkan  dan  dibiarkan  selama  30  menit  ditempat  gelap, serapan diukur dengan spektrofotometer UV - Vis pada panjang gelombang 515 nm,
sebagai  pembanding  digunakan  asam  askorbat  konsentrasi  2,3,4,5,6  gmL  dengan perlakuan  yang  sama  dengan  sampel  uji.    Aktivitas  antioksidan  sampel  ditentukan
oleh  besarnya  hambatan  serapan  radikal  DPPH  melalui  perhitungan  persentase inhibisi serapan DPPH dengan menggunakan rumus :
Inhibisi  =
100 kontrol
A sampel
A -
kontrol A
Keterangan : A kontrol = Serapan radikal DPPH 50 M pada panjang gelombang 515 nm.
A Sampel = Serapan sampel radikal DPPH 50 M pada panjang gelombang 515 nm.
Aktivitas  antioksidan  juga  dapat  diekspresikan  dalam  ascorbic  acid  equivalent antioxidant  capacity
AEAC  Leong  dan  Shui  2002  menggunakan  persamaan sebagai berikut :
AEAC = -AA x [ ] AAmgmL
mL Keterangan :
A0 = Absorbansi kontrol A1 = Absorbansi sampel
AA = Asam Askorbat Perhitungan IC
50
atau inhibiton concentration berdasarkan pada persamaan berikut : IC
50
= IC
50
askorbat  AEAC mgAA 100 g 100.000
                