Gambar 13 Penarikan jaring payang yang dioperasikan Tahap pelepasan hasil tangkapan dilakukan dengan membuka ikatan pada
kantong. Tahap pelepasan ini umumnya dilakukan selama 15 menit. Namun diketahui waktu pelepasan ini tergantung dari banyaknya hasil tangkapan. Setelah
proses pelepasan selesai, kantong jaring diikat kembali dan dipersiapkan kembali untuk setting selanjutnya. Jika hasil tangkapan yang didapatkan kurang
memuaskan, maka proses setting umumnya dilakukan sebanyak 8-10 kali dalam satu kali operasi penangkapan jaring payang.
1 Hasil tangkapan
Jaring payang merupakan alat tangkap yang dioperasikan di permukaan perairan. Adapun target tangkapan jaring payang berupa ikan-ikan pelagis. Hasil
tangkapan dari payang adalah pepetek Leioghnatus spp, kembung Rastrelliger sp., tongkol komo Euthynnus affinis. Pada waktu-waktu tertentu hasil
tangkapan payang berupa ikan cakalang Katsuwonus pelamis dan madidihang Thunnus albacares juga tertangkap.
1. Pancing layur
1 Deskripsi
Pancing layur merupakan suatu pancing yang terdiri dari tali utama main line
dan tali cabang branch line. Tali cabang terletak di sepanjang tali utama secara berderet dengan jarak tertentu. Pada bagian ujung tali cabang terpasang
mata pancing. Panjang tali utama berbanding lurus dengan banyaknya mata pancing yang digunakan. Panjang tali utama bila direntangkan secara lurus dapat
mencapai ratusan meter hingga puluhan kilometer Subani dan Barus, 1989. Pancing layur menurut Brandt 1984 diklasifikasikan ke dalam jenis alat tangkap
pancing. Pancing layur yang dioperasikan di Cisolok disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14 Pancing layur yang dioperasikan di Cisolok
2 Konstruksi
Konstruksi dari pancing layur vertikal yang biasa digunakan untuk menangkap ikan layur di Cisolok yaitu terdiri dari beberapa bagian. Pancing rawai
layur terdiri dari tali utama main line, tali cabang branch line, mata pancing hook, pemberat, kili-kili swivel, tali untang dan penggulung. Secara detail
konstruksi dari pancing layur disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15 Konstruksi pancing layur
Penggulung reel Main line
PA monofilamen No.800
Pemberat batu Kawat barlen 15 cm
2 cm 2 m
2 m
2 m Branch line
PA monofilamen 500 Panjang 1,3 m
1
Tali utama main line
Tali utama pada pancing layur yang digunakan terbuat dari bahan monofilament nylon
bernomor 1000 dengan diameter 100-200 m. Tali utama berfungsi sebagai tempat terkaitnya tali cabang dimana mata pancing
dipasang. Panjang tali secara keseluruhan sekitar 250 m; 2
Tali cabang branch line
Tali cabang branch line merupakan tali tambahan yang dipasang pada tali utama. Tali cabang terbuat dari bahan PA monofilament dengan warna
transparan. Panjang tali cabang 1,5 m. Tali cabang dipasang secara berderet dengan jarak 2,5 m. Pemasangan tali cabang pada tali utama menggunakan
simpul. Pada tali cabang dipasang mata pancing; 3
Mata pancing
Mata pancing berfungsi sebagai tempat memasang umpan sekaligus tempat terkaitnya ikan. Mata pancing pada pancing layur terbuat dari bahan stainless
steel. Jenis mata pancing dengan bahan stainless steel ini digunakan nelayan
karena harganya yang relatif murah dan cukup tahan lama. Adapun ukuran mata pancing yang biasa nelayan Cisolok gunakan adalah nomor 7 sampai 10.
Jumlah mata pancing pada tiap tali cabang hanya satu sedangkan satu tali
utama terdapat 100 buah mata pancing;
4 Pemberat sinker
Pemberat pada pancing layur ini biasanya terbuat dari timah ataupun dari batu. Pemberat ini diikatkan pada tali untang yang terletak diantara swivel
pertama dan swivel kedua. Pemberat ini berfungsi agar tali utama tetap kebawah walaupun arus kencang;
5 Kili-kili swivel
Kili-kili digunakan agar tali pancing tidak terbelit dan menjadi kaku akibat arus ataupun gerakan ikan pada saat meloloskan diri. Dua buah swivel
dipasang dalam satu unit pancing layur yaitu pada ujung tali utama dan pada pangkal tali cabang;
6 Tali untang atau kawat barlen
Tali untang befungsi untuk mencegah agar tali cabang tidak membelit pada tali utama. Tali ini diikatkan pada swivel pertama dan kedua dengan
menggunakan tali yang ukurannya sama dengan tali utama sepanjang 20-30 cm. Bagian antara tali cabang dan mata pancing dipasang tali untang
sepanjang 10-20 cm; dan 7
Penggulung reel Penggulung berfungsi untuk memudahkan pengoperasian pancing. Terbuat
dari kayu atau plastik, berbentuk seperti roda dengan ukuran tertentu tergantung panjang tali pancing Nurhayati, 2006. Penggulung pancing layur
dioperasikan di Cisolok disajikan pada Gambar 16.
Gambar 16 Penggulung pancing layur yang dioperasikan di Cisolok
3 Perahu
Perahu yang digunakan pada pengoperasian pancing layur di Cisolok yaitu perahu congkreng yang sudah dilengkapi dengan motor tempel bermesin diesel
dengan kekuatan 5-25 PK. Dimensi dari perahu tersebut yaitu : panjang P berkisar 6-13 meter, lebar L 1-3 meter dan tinggi D 0,8-3 meter. Perahu ini
juga dilengkapi dengan alat penyeimbang pada kedua sisinya yang disebut kincang. Kincang tersebut terbuat dari bambu dengan panjang sekisar 7 meter
Nurhayati, 2006. Perahu pancing layur yang dioperasikan di Cisolok disajikan pada Gambar 17
Gambar 17 Perahu pancing layur yang dioperasikan di Cisolok
Perahu pancing layur dilengkapi juga dengan alat bantu untuk menunjang operasi penangkapan yaitu :
1 Lampu tekan petromaks
Petromaks digunakan sebagai penerangan pada saat pengoperasian pancing layur dilakukan pada malam hari; dan
2 Cool box
Cool box digunakan untuk menyimpan ikan layur hasil tangkapan agar
tersusun rapi dan tidak rusak. Ikan layur yang telah tersusun dalam cool box kemudian diberi es curah untuk menjaga kesegarannya.
4 Nelayan
Nelayan yang mengoperasikan pancing layur dengan menggunakan perahu congkreng sebanyak 1-3 orang per unit penangkapan. Satu orang bertugas
mengemudikan perahu sekaligus memancing dan yang lainnya sebagai pemancing dan mempersiapkan keperluan sebelum setting, seperti memasang umpan. Satu
orang nelayan dalam sekali setting dapat mengoperasikan beberapa pancing sekaligus tergantung dari kemahiran masing-masing nelayan.
5 Metode pengoperasian
1 Persiapan
Pada tahap ini dilakukan pemasangan motor tempel pada perahu, pemasangan alat pancing, bahan bakar, lampu petromaks, penyediaan umpan dan bekal
makanan selama operasi berlangsung. Setelah semua persiapan selesai maka siap berangkat menuju fishing ground. Biasanya nelayan berangkat ke fishing
ground sekitar pukul 15.00-17.00 WIB tergantung jarak fishing ground dan
keadaan cuaca; 2
Pemilihan fishing ground Pemilihan fishing ground dilakukan berdasarkan pengalaman nelayan dengan
memperhatikan keadaan perairan seperti angin dan gelombang serta berdasarkan hasil tangkapan hari sebelumnya. Fishing ground hanya disekitar
Teluk Palabuhanratu, hal ini dikarenakan perahu yang digunakan nelayan
pancing layur yang berukuran kecil dan tidak memungkinkan untuk melakukan penangkapan di luar Teluk Palabuhanratu; dan
3 Operasi penangkapan
Operasi penangkapan biasanya dilakukan saat hari mulai gelap. Setelah mendapatkan lokasi yang tepat, nelayan mulai memotong umpan dan setelah
itu umpan dipasang pada mata pancing kemudian rawai pancing layur mulai diturunkan. Setelah dibiarkan selama beberapa menit, kemudian pancing
diangkat dan nelayan mulai melepaskan hasil tangkapan satu-persatu. Ikan layur hasil tangkapan tersebut kemudian disimpan dalam cool box dan
sebagian digunakan untuk umpan setting berikutnya. Setelah operasi penangkapan selesai, nelayan kembali pulang ke tempat awal berangkat.
6 Hasil tangkapan
Ikan hasil tangkapan pancing layur ini adalah ikan layur Trichiurus sp,
barrakuda Sphyraena jello dan ikan layang Decapterus kurroides. Ikan hasil
tangkapan yang didapat tidak semuanya di jual akan tetapi ada juga yang dijadikan umpan dan dikonsumsi sendiri oleh nelayannya.
2. Jaring rampus