Uji Koefisien Determinasi Uji Hipotesis dengan Uji Simultan f-test

setuju terhadap pernyataan tersebut. Karyawan memiliki keinginan berpindah kerja karena sifat pekerjaan yang tidak Konsisten dengan rataan nilai 3,51. Hal ini berarti karyawan setuju terhadap sifat pekerjaan yang tidak konsisten. Keadaan fisik lingkungan kerja dan visual perusahaan yang tidak kondusif menurut persepsi karyawan pernyataan tersebut memiliki rataan 3,67. Ini berarti karyawan menyatakan setuju terhadap keadaan lingkungan fisik perusahaan maupun visual. Alasan lain untuk berpindah kerja karena kesehatan pribadi 4,35, hal ini berarti karyawan sangat setuju apabila pindah kerja karen alasan kesehatan pribadi. Karyawan memiliki keinginan berpindah dengan alasan jam kerja yang berlebihan 3,86, hal ini berarti karyawan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Berdasarkan persepsi terhadap pernyataan-pernyataan tentang turnover, maka secara umum terlihat rataan nilai sebesar 3,21. Hal ini menunjukkan karyawan kurang setuju terhadap turnover yang terjadi pada bagian produksi PT Longvin Indonesia Sukabumi.

4.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis terhadap hasil penelitian tentang pengaruh stres kerja terhadap turnover karyawan PT Longvin Indonesia dengan membuktikan hipotesis secara kuantitatif yang dibantu dengan analisis kualitatif sebagai pembuktian analisis kuantitatif. Pembuktian tersebut dimaksudkan untuk menguji variasi suatu model regresi yang digunakan dalam menerangkan variabel stres kerja X terhadap variabel turnover Y dengan cara menguji kemaknaan dan koefisien regresinya yang berawal dari korelasi. Hasil perhitungan korelasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.4.1 Uji Koefisien Determinasi

Koefiisien Determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen stres kerja menjelaskan variabel dependen turnover yang dapat dilihat pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilainya berkisar antara 0-1. Jika nilainya mendekati 1, maka hubungan semakin erat. Sebaliknya, jika nilainya mendekati 0, maka hubungan semakin lemah. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Software SPSS 17.0 for Window. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 2. Output SPSS nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,288 yang kemudian dirubah dalam bentuk persen yang berarti persentase variabel independen menjelaskan variabel dependen. Artinya, 28,8 variabel dependen turnover dijelaskan oleh variabel independen stres kerja dan sisanya 71,2 100-28,8 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda layak dipakai untuk penelitian, karena masih memiliki proporsi peran dimana sebagian variabel dependen dijelaskan oleh variabel- variabel independen yang digunakan korelasional walaupun hubungan belum cukup karena nilai mendekati 0. Jika dilihat dari adjusted R Square R 2 diperoleh 0,284 memberikan arti bahwa gejala turnover karyawan bagian produksi hanya dipengaruhi oleh stres kerja dengan besaran 28,4 persen, sedangkan sisanya 72,6 persen dipengaruhi oleh faktor lain.

4.4.2 Uji Hipotesis dengan Uji Simultan f-test

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya yang berkaitan dengan uji yang dilakukan dalam uji regresi yang dilakukan secara simultan dengan f-test dan secara individu parsial dengan t-test, dimana hipotesis alternatif H 1 yang telah terusul dalam uji regresi linear berganda yaitu: H = Diduga stres kerja tidak berpengaruh terhadap turnover karyawan H 1 = Diduga stres kerja tidak berpengaruh terhadap turnover karyawan Sebagaimana pedoman yang digunakan untuk menentukan menerima atau menolah hipotesis jika hipotesis nol H o yang diusulkan: 1. H o diterima jika f atau t-hitung f atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant α 2. H o ditolak jika f atau t-hitung f atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant α Adapun jika hipotesis alternatif H 1 yang diusulkan: 1. H 1 diterima jika f atau t-hitung f atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant α 2. H 1 ditolak jika f atau t-hitung f atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant α f-test dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen stres kerja terhadap variabel dependen turnover. Hipotesisnya adalah: H = Model tidak Significant H 1 = Model Significant Hasil f-test dari SPSS seperti pada tabel Anova menunjukkan bahwa variabel independen stres kerja berpengaruh terhadap variabel dependen turnover jika p-value pada kolom sig. level of significant α yang ditentukan, atau F hitung pada kolom f dari f tabel, dimana f tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n – k, k adalah jumlah variabel dependen dan independen. Outputt SPSS menunjukkan p-value 0,0000,05 artinya signifikan, sedangkan f hitung 72,057 dari f tabel 11,537. Artinya signifikan df1 = 2-1 =1, dan df2 = 180-2 = 178. Signifikan disini berarti Ha1 ditolak dan H o 1 diterima. Artinya, stres kerja tidak berpengaruh terhadap intensitas turnover karyawan.

4.4.3 Uji Hipotesis dengan Uji Simultan t-test