7,19 persen, 6,80 persen, 36,40 persen. Tingginya pertumbuhan ekonomi di Papua disebabkan karena adanya pemekaran dengan Provinsi Papua Barat.
4.2. Struktur Ekonomi Indonesia
Hampir keseluruhan sektor ekonomi yang ada PDB, pada tahun 2005 mencatat pertumbuhan yang positif, kecuali sektor pertambangan dan penggalian.
Bila diurutkan pertumbuhan PDB menurut sektor ekonomi dari yang tertinggi ke yang terendah, maka petumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor pengangkutan
dan komunikasi sekitar 43,44 persen, diikuti oleh sektor bangunan sekitar 22,65 persen; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan sekitar 23,16 persen;
sektor perdagangan, hotel dan restoran sekitar 20,64 persen; dan sektor listrik, gas dan air bersih sekitar 17,39 persen. Sektor berikutnya adalah industri pengolahan;
jasa-jasa; dan sektor pertanian masing-masing tumbuh sekitar 17,21 persen, 15,70 persen dan 8,97 persen. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian yang
menurun sekitar minus 2,77 persen. Beralihnya struktur sebagian masyarakat Indonesia dari sektor pertanian
ke sektor ekonomi lainnya dapat terlihat dari besarnya peranan masingmasing sektor ini terhadap pembentukan PDB Indonesia. Sejak tahun 1991 hingga saat ini
sumbangan terbesar dihasilkan oleh sektor industri pengolahan. Pada tahun 2005 sumbangan sektor industri pengolahan sekitar 28,08 persen, kemudian diikuti oleh
sektor perdagangan, restoran dan hotel dengan andil sekitar 16,77 persen, sedangkan sumbangan sektor pertanian sekitar 14,50 persen. Adapun sumbangan
lima sektor lainnya masih kurang dari 10 persen, dengan penyumbang terkecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih yaitu hanya sekitar 0,66 persen.
Tabel 4.1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha milliar rupiah, 2002 dan 2005
Lapangan Usaha 2002
2005 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan
Perikanan 232 973,4
253 881,7 2. Pertambangan dan Penggalian
169 932,0 165 222,6
3. Industri Pengolahan 419 388,1
491 561,4 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
9 868,2 11 584,1
5. Bangunan 84 469,8
103 598,4 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran
243 409,3 293 654,0
7. Pengangkutan dan Komunikasi 76 173,2
109 261,5 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan
130 928,1 161 252,2
9. Jasa-jasa 138 982,3
160 799,3 PRODUK DOMESTIK BRUTO
1 506 124,4 1 750 815,2
PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 1 345 814,3
1 605 261,8 Sumber : Badan Pusat Statistik
4.3. Pendidikan