Teori Pembangunan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Pembangunan

Sejak tahun 1970 tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi tidak lagi menciptakan tingkat pertumbuhan GNP yang setinggi-tingginya, melainkan penghapusan atau pengurangan tingkat kemiskinan, penanggulangan ketimpangan pendapatan, dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks perekonomian yang terus berkembang Todarodan Smith, 2003. Sesuai dengan tujuan pembangunan tersebut pembangunan suatu negara boleh dikatakan tidak berhasil apabila tidak dapat mengurangi kemiskinan, memperkecil ketimpangan pendapatan serta menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi penduduknya. Selanjutnya Todaro mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi ditunjukkan oleh tiga nilai pokok, yaitu : 1. Berkembangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya basic needs. 2. Meningkatnya rasa harga diri self-esteem masyarakat sebagai manusia, dan 3. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih freedom from servitude. Di Indonesia, istilah pembangunan sudah sejak lama menjadi terminologi sehari-hari. Terminologi yang erat kaitannya dengan pembangunan dikenal konsep Delapan Jalur Pemerataan yang merupakan penjabaran dari Trilogi Pembangunan. Delapan jalur pemerataan yang dimaksud adalah pemerataan dalam hal: 1 pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, berupa pangan, sandang dan perumahan; 2 kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan; 3 pembagian pendapatan; 4 kesempatan kerja; 5 kesempatan berusaha; 6 kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita; 7 penyebaran pembangunan; dan 8 kesempatan memperoleh keadilan. Mengacu pada definisi pembangunan di atas, maka para ekonom merumuskan ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan. Dudleey Seer dalam Todaro dan Smith 2003 merumuskan ukuran-ukuran keberhasilan pembangunan sebagai berikut: a Tingkat ketimpangan pendapatan; b Penurunan jumlah kemiskinan; c Penurunan tingkat pengangguran . Selain itu, PBB juga telah merumuskan indikator pembangunan ekonomi, khususnya pembangunan manusia dan kemiskinan. Rumusan indikator pembangunan itu disebut sebagai Millenium Development Goals MDGs, yang terdiri dari delapan indikator keberhasilan pembangunan, yakni: 1 penghapusan kemiskinan; 2 pendidikan untuk semua; 3 persamaan gender; 4 perlawanan terhadap penyakit menular; 5 penurunan angka kematian anak; 6 peningkatan kesehatan ibu; 7 pelestarian lingkungan hidup; 8 kerjasama global.

2.2. Konsep Ketimpangan