46.777.500. Sedangkan laba bersih yang diperoleh dalam kondisi aktual dalam satu tahun sebesar Rp 3.784.432, dan laba bersih yang diperoleh dalam kondisi
optimal sebesar Rp 7.902.286. Melihat laba bersih yang diperoleh pada kondisi aktual Rp 3.784.432 dan pada kondisi optimal Rp 7.902.286 menunjukkan bahwa
usaha pembesaran ikan gurame di Kecamatan Dramaga masih berpeluang besar untuk dikembangkan. Pendapatan pembudidaya akan semakin bertambah jika
aspek pemasaran dipegang oleh pembudidaya tanpa melalui tengkulak. Selama ini aspek pemasaran dipegang tengkulak dengan harga ikan gurame sebesar Rp
27000kg sehingga margin dari produksi yang diperoleh pembudidaya semakin kecil. Penguasaan tengkulak terhadap pemasaran ikan gurame menggambarkan
bahwa kekuatan modal pembudidaya dipegang oleh tengkulak. Biaya faktor produksi seperti pakan, biasanya disediakan terlebih dahulu oleh tengkulak.
Pengembalian biaya untuk pakan akan diberikan setelah pembudidaya melakukan panen.
3.8.4 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya
Analisis imbangan penerimaan dan biaya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari usaha pembesaran ikan gurame di
Kecamatan Dramaga selama periode tertentu. Nilai RC ratio pada kondisi aktual sebesar 1.13 artinya bahwa setiap Rp
1,00 biaya yang dikeluarkan pada usaha pembesaran ikan gurame akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,13. Sedangkan pada kondisi optimal nilai
RC Ratio sebesar angka 1,20 yang artinya bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan pada usaha pembesaran ikan gurame akan menghasilkan penerimaan
sebesar Rp 1,20.
3.8.5 Analisis Payback Period PP
Untuk mengetahui jangka waktu investasi yang ditanamkan berada pada titik impas maka perlu dilakukan analisa ekonomi. Berdasarkan hasil analisis
finansial diperoleh, Payback Period PP pada kondisi aktual usaha pembesaran ikan gurame di Kecamatan Dramaga sebesar 0,56 tahun yang artinya bahwa
modal yang dikeluarkan untuk usaha ini dapat kembali dalam 0.56 tahun. Sedangkan pada kondisi optimal Payback Period PP menunjukkan angka 0.54
tahun. Artinya bahwa modal yang dikeluarkan untuk usaha ini dapat kembali dalam 0,54 tahun .
Jika dilihat dari Payback Period diantara kondisi aktual dan optimal menunjukkan bahwa pengembalian modal pada saat kondisi optimal lebih cepat
bila dibandingkan dengan aktual.
3.8.6 Analisis Break Even Point BEP
Break even point BEP merupakan suatu nilai di mana hasil penjualan output produksi sama dengan biaya produksi.
Pada kondisi aktual nilai BEP produksi kg untuk usaha pembesaran ikan gurame di kecamatan Dramaga sebesar 650 kg. Artinya titik impas pada usaha
pembesaran ikan gurami terjadi pada saat total produksi sebesar 650 kg. Sedangkan pada kondisi optimal nilai BEP kg sebesar 842 Kg. Artinya titik
impas pada usaha pembesaran ikan gurami terjadi pada saat total produksi sebesar Rp 842 kg.
3.8.7 Analisis Kriteria Investasi