PENDAHULUAN I Latar Belakang

I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik, permintaan ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut FAO 2001, produksi ikan dunia pada tahun 1999 mencapai 125,2 juta ton. Ikan yang digunakan untuk konsumsi meningkat 2,1 juta ton dari 90, 7 juta ton yang diproduksi pada tahun 1996. Berdasarkan statistik tahunan FAO yang dilaporkan Infofish Fishing Technology Digest For Asia Pasifik, edisi Juli-september 2004 mengatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke 5 dari 25 negara penghasil ikan. Total produksi produksi perikanan Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut BPS 2008 total produksi perikanan Indonesia pada tahun 2008 sebesar 8.707.810 ton Sektor perikanan merupakan salah satu bagian sangat potensial untuk meningkatkan pendapatan negara. Total penerimaan negara pada tahun 2010 dari sektor ini sebesar 2,5 atau 27,5 triliun dari seluruh total penerimaan negara BPS 2010. Jika dilihat dari kurva ekonomi, sektor ini selalu mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Hal ini bisa diakibatkan oleh daya hasil produk olahan yang sudah kompetitip dan sistem produksi yang telah terintegrasi. Untuk meningkatan nilai perdagangan, KKP telah menetapkan beberapa komoditas unggulan, salah satunya adalah ikan gurame. Ikan Gurame merupakan salah satu komoditas budidaya yang memiliki nilai produksi yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berikut ini merupakan produksi ikan Gurame pada tahun 2004 sebesar 23.758 ton, tahun 2005 sebesar 25.442 ton, tahun 2006 sebesar 28.710 ton, tahun 2007 sebesar 35.707 ton, dan pada tahun 2008 sebesar 37.100 ton, tahun 2009 sebesar 38.500 ton, tahun 2010 sebesar 40.300 dengan peningkatan per tahunnya sebesar 12,05 . Target produksi gurame pada tahun 2011 sebesar 42.300 KKP, 2010 Kabupaten Bogor termasuk salah satu sentra produksi ikan gurame. Produksi ikan gurame di Kabupaten Bogor selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Produksi pembesaran ikan gurame di Kabupaten Bogor pada tahun 2008 sebesar 1.854,82 ton, tahun 2009 sebesar 1.946,43 ton dengan peningkatan per tahunnya 4,94 Disnaken Kab Bogor, 2009. Untuk meningkatkan produksi ikan gurame terdapat beberapa kendala yang dihadapi pembudidaya menyangkut pemahaman aspek teknologi maupun penggunaan input produksi yang belum efisien. Penggunaan teknologi didalam pemeliharaan masih tergolong tradisional hal ini bisa dilihat dari cara budidaya budidaya yang diterapkan, terutama yang menyangkut penggunaan teknologi pada saat produksi. Wilayah sentra produksi ikan gurame di Kabupaten Bogor salah satunya di Kecamatan Dramaga yang tersebar di Desa Sukawening dan Desa Petir. Daerah ini sudah di canangkan sebagai kawasan untuk pengembangan ikan gurame. Jika dilihat dari persentasi pembudidaya ikan gurame di Kecamatan Dramaga, peningkatan pembudidaya tidak terjadi secara siknifikaan. Padahal jika dilihat dari kelayakan lokasi, daerah ini termasuk kawasan subur dan memiliki sumber air yang cukup. Ada beberapa kendala yang dihadapi pembudidaya didalam meningkatkan produktivitas ikan gurame di Kecamatan Dramaga diantaranya kurang efisiennya beberapa faktor produksi seperti pakan, benih, daun sente, pupuk, kapur, tenaga kerja.

I.2. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan input produksi agar lebih efisien dan menganilisis kelayakan finansial usaha pembesaran ikan gurame di Kecamatan Dramaga sehingga meningkatkan produktivitas pembudidaya.

II. BAHAN DAN METODE 2.1