Program Reality Show di Televisi

tersebut dipercaya memberikan pengaruh terhadap pembentukan persepsipemirsa ketika menonton program Flemming and Levie, 1993. Persaingan antar stasiun televisi menyebabkan terjadinya persaingan dalam menampilkan suatu program siaran yang lebih menarik dari stasiun televisi yang lain. Oleh karenanya, selain teknik produksi, substansi program televisi menjadi lahan perebutan. Keanekaragaman jenis program yang disediakan dimaksudkan untuk menarik minat perhatian attention, membelajarkan educative, incidental and accidental learning dan menghibur pemirsa entertainment Seels, Simom and Schuster, 2002.

2.10. Program Reality Show di Televisi

Reality Show adalah suatu acara yang diselenggarakan di televisi dan temanya bermacam-macam, ada yang berupa pencarian bakat, hingga menjebak kekasih dan kawan, dan lain-lain. Sedangkan pengertian reality show itu sendiri menurut Wirodono 2005, suatu tayangan tentang realitas sosial masyarakat. Yang membedakan dari tayangan reality show, terutama acara yang disuguhkan ini tidak memerlukan naskah atau jalan cerita yang disiapkan sebelumnya dan orang-orangyang terlibat didalamnya bukanlah aktoraktris. Di Indonesia, acara ini sebenarnya sudah cukup lama diselenggarakan. Namun istilah reality show barusaja dikenal dinegeri ini, yakni sekitar tahun 2002. Pada awalnya, reality show mempunyai konsep sederhana, yaitu memotret kehidupan orang awam bukan selebritis, kemudian disiarkan dan ditonton oleh orang banyak Gumilar, 2007 sebagai hiburan. Saat ini, reality show tidak hanya memotret kehidupan orang, tetapi reality show telah menjadi ajang kompetisi. Sebuah tayangan reality show kebanyakan bersifat menghibur, sebagian bermakna dan memberi manfaat, sedangkan sebagian lagi hanyalah memberi kesenangan semata, yaitu bersifat menggugah emosi penonton, membuat orang jadi terharu dan sedih bahkan menangis, di samping membuat orang tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal menyaksikan perilakuatau para pemainnya.

1. Jenis-Jenis Reality Show

Menurut Gumilar 2007 terdapat beberapa penggolongan dari Reality Show , antara lain : a. Program yang berisi rekaman kehidupan seseorang atau sekelompok orang dengan sepengetahuan obyek yang direkam. b. Berisi rekaman tersembunyi atas perilaku orang yang mengejutkan, atau dalam kondisi yang direkayasa. c. Program pencarian bakat melalui kompetisi tertentu. d. Program Amal Charity, yaitu konsep yang disampaikan adalah menolong orang lain.

2. Dampak Reality Show

Reality Show mempunyai dampak positif maupun negatif. Menurut Gumilar 2007, dampak positif Reality Show adalah : a. Memberikan aspek hiburan untuk melepaskan diri dari permasalahan yang berkembang. b. Menumbuhkan rasa sosial dikalangan pemirsa terhadap orang lain yang menderita yang ditampilkan dalam tayangan tersebut, seperti yang diharapkan dalam Charity Reality Show. c. Memberikan pengajaran kepada pemirsa untuk tidakcepat menyerah, apabila mendapatkan kesulitan dan tidak mementingkan diri sendiri. d. Menjadi salah satu jalan untuk mencapai cita-cita sebagian masyarakat menjadi seorang bintang melalui Reality Show yang bertajuk kontes bakat atau pencarian bintang. e. Peningkatan rating dan share bagi media televisi bersangkutan. Rating adalah persentase penonton acara itu dari keseluruhan pemirsa yang menonton televisi. Share adalah persentase penonton acara itu dari keseluruhan pemirsa yang menonton televisi saat itu. f. Meningkatkan pemasang iklan dalam tayangan tersebut, sehingga pendapatan stasiun televisi bertambah akibat dari peningkatan rating danshare dari program acara RealityShow. Selain dampak positif tersebut di atas, Reality Show dapat membawa dampak negatif Gumilar, 2007, diantaranya : a. Tayangan Realityshow berbentuk tekanan emosi dan psikologis. Tayangan Reality show berbentuk tekanan emosi dan psikologis ternyata memberikan efek cukup besar, terutama untuk obyek penderitanya, yaitu yang “dijahili” atau ditakut-takuti banyak yang bersalah secara psikologis, atau tidak jarang efeknya berupa trauma yang terus dirasakan. b. Tayangan Kontes Bakat yang dilakukan TV meniru atau hanya membeli lisensi dari luar negeri. Sebuah Stasiun TV apabila membuat sebuah acara realityshow, walaupun menyebutnya murni idenya, tetapi kenyataannya dilakukan setelah melihat tayangan sejenis yang berhasil, atau dengan kata lain bukan ide murni. c. Charity RealityShow berdampak negatif berupa : 1 Tayangan ini dianggap sebagai eksploitasi terhadap orang miskin, yaitu memberikan rezeki dengan harapan mendapatkan pemasukan yang tinggi dari iklan. 2 Mendidik masyarakat untuk boros, karena rezeki yang didapatkan harus dihabiskan dalam waktu singkat. Memang sulit membuat realityshow yang mendidik orang untuk menabung, karena hal itu tidak menarik dan efek realitanya tidak ada, seperti melihat orang membuka rekening bank pada setiap episode. 3 Dalam tayangan realityshow bernuansa sosial, perbuatan baik mendapat konsep yang lain lagi. Perbuatan baik, misal menolong orang lain, dipusatkan pada satu bentuk, yaitu uang. 4 Tayangan seperti itu mengukuhkan nilai yang memang sudah bersemayam dalam pribadi-pribadi masyarakat hedonis, bahwa perbuatan baik selalu identik dengan uang, tingkat kesejahteraan dan kekayaan benda-benda fisik. d. Konsep-konsep yang ditawarkan dan diajarkan pada tayangan dengan formula sosial, mungkin pada akhirnya membentuk psikologi massa yang berbeda dengan arah sebenarnya yang dikehendaki dalam semangat dan tujuan para pembuat acara tersebut, yaitu masyarakat menjadi salah kaprah dalam memandang perbuatan sosial, atau memandang perbuatan baik.

2.11 Pengertian Jasa