Dengan demikian, Pemda humas dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan menyampaikan informasi untuk menciptakan hubungan yang
harmonis antara Pemda setempat sebagai organisasi publik resmi dengan masyarakat, serta berbagai unit kerja, baik instansi vertikal maupun
otonom sendiri, agar mendapat dukungan dan tanggapan positif sebagai usaha pelayananinformasi, publikasi, dokumentasi dalam pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
2.2.2 Lingkup Kegiatan Humas
Secara umum kegiatan PR ditujukan kepada 2 dua jenis sasaran publik Yulianta, 2003, yakni :
a. Publik internal Kegiatan publik internal mencangkup khalayakpublik yang menjadi
bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Contoh : publik pegawai, publik manajer, publik pemegang saham dan
publik buruh. b.
Publik eksternal Publik eksternal adalah publik yang berada diluar organisasiinstansi
perusahaan yang harus diberikan peneranganinformasi untuk dapat membina hubungan baik goodwill.
Contoh : publik pers, publik pemerintah, publik masyarakat sekitar, publik rekanan pemasok, publik pelanggan, publik konsumen, publik
bidang pendidikan dan publik umum.
2.2.3 Tujuan Kegiatan Humas
Mengenai tujuan kegiatan humas, pendapat Fayol dalam Ruslan 2006 adalah :
a. Membangun identitas dan citra perusahaan building corporate identity
andimage. 1
Menciptakan identitas dan citra perusahaan positif 2 Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan
berbagai pihak.
b. Menghadapi krisis facing of crisis Menangani keluhan complaint dan menghadapi krisis yang terjadi
dengan membentuk manajemen krisis dan PR Recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage.
c. Mempromosikan aspek kemasyarakatan promotion public causes 1 Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
2 Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta menghindari obat - obatan terlarang dan sebagainya.
2.3. Pengertian Administrasi Publik Administrasi publik public adminitration meliputi impelementasi
kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik. Menurut Nigro dalam Syafiie dan Tanjung 2001,
admistrasi publik merupakan suatu kerjasama kelompok dalam lingkungan pemerintahan.
2.4. Public Controlling, Pengawasan menurut Syafiie dan Tandjung 2001 merupakan salah
satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin pelaksanaan kerja berjalansesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Pengawasan menurut Siagian dalam Syafiie dan Tandjung 2001 adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Jadi secara keseluruhan pengawasan adalah aktivitas membandingkan apa yang sedang atau sudah dikerjakan dengan apa yang direncanakan
sebelumnya. Melalui pengawasan dapat diawasi sejauh mana penyimpangan, penyalahgunaan, kebocoran, kekurangan, pemborosan, kemubaziran,
penyelewengan dan lain-lain. Mengingat dalam pengawasan publik harus lebih disadari bahwa biaya tersebut berasal dari, oleh dan untuk publik
dan diperlukan untuk pengabdian pada kepentingan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
Pengawasan yang diberlakukan di negara Republik Indonesia RI adalah DPR lembaga legislatif, BPK, Kopkamtib, BPKP, DPRD khusus
legislatif di daerah TK I dan TK II, HAM, Irjen, Deputi, Irwil Prop, Irwil Kab, Panwaslak, Bakin, Kejaksaan, dan Kepolisian
2.5. Kebijakan Publik