2.3 Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai rumus molekul C
6
H
8
O
6
Asam askorbat sangat mudah teroksidasi menjadi asam L-Dehidro askorbat yang masih mempunyai keaktifan sebagai Vitamin C. asam L-dehidro askorbat secara kimia sangat
labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan Vitamin C lagi Andarwulan, N. 1992.
denha berat molekul 176,13. Vitamin C digolongkan sebagai vitamin yang larut dalam air. Susunan Vitamin C
ditemukan pada tahun 1933 oleh ilmuan Inggris dan Swiss. Isolasi vitamin C mula-mula ditemukan oleh King dari USA dan Szent-gyorgy dari Hongaria. Vitamin C mempunyai dua
bentuk yaitu bentuk oksidasi bentuk dehidro dan bentuk reduksi. Kedua bentuk ini memiliki aktifitas biologi.Bentuk dehidro dapat terus teroksidasi menjadi diketogulonik yang inaktif.
Keadaan Vitamin C inaktif ini sering terjadi pada proses pemanasan bila sayur-sayuran dimasak. Di dalam suasan asam Vitamin ini lebih stabil dari pada dalam basa. Formula
Vitamin C mirip dengan glukosa. Oleh Karena itu para ahli kadang-kadang memasukkan sebagai derivat karbohidrat. Prawirokusumo, S. 1987
O = C O = C COOH HO CH O O = C O C = O
HO CH O = C C = O H C H C CHOH
CHOH CHOH CHOH CH
2
OH CH
2
OH CH
2
Asam askorbat Asam dehidroaskorbat Asam diketogulonat OH
Vitamin C disintesis secara alami baik dalam tanaman maupun hewan, dan mudah dibuat secara sintesis dari gula dengan biaya yang sangat rendah.Dari semua Vitamin yang
ada, Vitamin C merupakan Vitamin yang paling mudah rusak. Disamping sangat larut dalam air, Vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali,
enzim, serta katalis tembaga dan besi. Winarno F. G. 1984 Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk kedalam
saluran darah dan dibagikan keseluruh jaringa tubuh.Kelenjar adrenalin vitamin C sangat tinggi.Pada umumnya tubuh menahan Vitamin C sangat sedikit.Kelebihan Vitamin C dibuang
melalui air kemih. Karena itu bila seseorang mengkonsumsi Vitamin C dalam jumlh besar, sebagian besar akan dibuang keluar, terutama bila orang tersebut biasa mengkonsumsi
makanan yang bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang tersebut buruk keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu dapat ditahan oleh jaringan tubuh.
Winarno F. G. 1984 Konsentrasi Vitamin C dalm plasma darah sekitar 0,4 sampai 1,0 mg per 100 ml
dianggap sudah sangat baik. Bila konsentrasi sudah 1,0 mg memberi indikasi plasma darah sudah jenuh terhadap Vitamin C. pengurangan selalu diikuti penurunan kandungan Vitamin C
dalam plasma darah, sedang yang terdapt dalam sel-sel darah putih tidak banyak mengalami perubahan. Winarno F. G. 1984
Vitamin C merupakan suatu zat organic yang merupakan koenzim pada berbagai reaksi biokimia salah satu peran yang utama adalah proses hidrogenasi prolin dan lisin pad
apembentukan kolagen. Kolagen adalah pembentukan jaringan ikat dan diperlukan dalam pematangan sel darah merah dan pembentkan tulang.
2.3.1 Peranan Vitamin C