Sifat Vitamin C Kekurangan Vitamin C

oleh cukup tidaknya kandungan vitamin C dalam tubuh. Peranannya adalah dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh melawan infeksi dan stress. Winarno F. G. 1984 Vitamin C juga banyak hubungannya dengan berbagai fungsi yang melibatkan resfirasi sel dan kerja enzim yang mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti.Diantara peranan-peranan itu adalah oksidasi fenilalanin menjadi tirosin, reduksi ion feri menjai fero dalam saluran pencernaan sehingga besi lebih mudah terserap, melepaskan besi dari transferrin dalam plasma agar dapat bergabung kedalam ferritin jaringan serta pengubahan asam serat pengubahan asam folat menjadi bentuk yang aktif asam folinat.Diperkirakan Vitamin C berperan juga dalam pembentukan hormone steroid dari kolestrol. Winarno F. G. 1984 Vitamin C bersifat reduktor maka digunakan sebagai antioksidan. Disamping sebagai anti oksidan, Vitamin C diperlukan untuk kesehatan substansi matrik jaringan ikat, integritas efitel melalui zat perekat antar sel, pertumbuhan tulang dan gigi, kesehatan efitel pembuluh darah dan menurunkan kadar kolestrol. Hardjasamita, H. 1991 Vitamin C juga membantu absorbs kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan. Di dalam industry pangan Vitamin c digunakan untuk mencegah proses menjadi tengik, perubahan warna browning pada buah-buahan dan untuk mengawetkan daging. Vitamin C dikatakan dapat mencegah penyakit kanker kemungkinan karena Vitamin C dapat mencegah pembentukan nitrosamine yang bersifat karsinogenik. Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg Vitamin C bila dikonsumsi mencapai 100 mg sehari.Jumlah ini dapat mencegah skorbut selama 3 bulan. Tanda dini kekurangan Vitamin C dapat diketahui bila kadar Vitamin C darah dibawah 0,20 mgml. Almatsier, S. 2004

2.3.2 Sifat Vitamin C

Vitamin C sangat mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alcohol dan tidak larut dlam Benzen, eter, klorofom, dan minyak. Vitamin C mempunyai rumus empirim C 6 H 8 O 6 dalam bentuk murni merupakan Kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau dan mencair pada suhu 190 sampai 192 o C, senyawa ini mempunyai rasa asam dan bersifat reduktor kuat. Vitamin C tidak stabil dalam bentuk larutan, terutama jika terdapat udara, logam-logam dan sensitive terhadap pengaruh-pengaruh luar yang menyebabkan kerusakan. Andarwulan, N. 1992 Vitamin C murupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi kimiawi dan umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. http:library.usu.ac.id Jumlah Vitamin C yang terkandung dalm berbagai tumbuhan sangat bervariasi.Jumlah Vitamin C lebih banyak terdapat pada bagian kulitnya disbanding bagian dagingnya dan bagian yang paling sedikit mengandung Vitamin C adalah bijinya.Jumlah Vitamin C yang terkandung dalam tumbuhan tergantung pada lingkunag tempat tumbuh, suhu, pemakaian berbagai jenis pupuk, dan tingkat kematangan buah. Kumalaningsih, S. 2006

2.3.3 Kekurangan Vitamin C

Widyakarya pangan Nasional NAS-LIPI, 1978 menyatakan konsumsi Vitamin C perhari untuk anak dan orang dewasa Indonesia antara 20-30 mg sedang untuk ibu mengandung dan menyusui perlu ditambah 20 mg. Winarno F. G. 1984 Kekurangan Vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi bila terjadi pada anak biasanya pada usia setelah 6 bulan dan dibawah 12 bulan. Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan kenunan kolagen, infeksi dan demam.Juga timbul sakit, pelunakan dan pembengkakan kaki bagian paha.Pada anak yang gigiya telah keluar, gusi membengkak, empuk dan terjadi perdarahan. Winarno F. G. 1984 Pada orang dewasa skorbut terjadi setelah beberapa bulan menderita kekurangan Vitamin C dalam makanannya.Gejala-gejalanya adalah pembengkakan dan pendarahan pada gusi, gingivalis, kaki menjadi empuk, anemia dan deformasi tulang.Akhirnya yang parah dari keadaan ini adalah gigi menjadi goyah dan dapat lepas. Winarno F. G. 1984 Penyakit sariawan yang akut dapat disembuhkan dalam beberapa waktu dengan pemberian 100 sampai 200 mg Vitamin C per hari.Bila penyakit sudah kronik diperlukan waktu lebih lama untuk penyembuhannya.

2.3.4 Sumber Vitamin C