menentukkan topik-topik apa saja yang disukai dan siswa bebas untuk memilih untuk memulai pelajaran.
2.1.4.2 Kekurangan Computer Aided Instruction
Menurut Hannafin Peck Sugilar, 1996 kekurangan dalam penerapan CAI diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual siswa. b. Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan di luar keterampilan yang
dibutuhkan untuk pengembangan pembelajaran yang lama. c. Memerlukan waktu pengembangan yang lama.
d. Kemungkinan siswa untuk belajar secara tak sengaja intidental learning menjadi terbatas.
2.2 Metode Pendekatan Pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran
yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi
pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran Dharma, 2008.
2.2.1 Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
Strategi pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya
dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari
konteks pribadi, sosial, dan kultural sehingga siswa memiliki pengetahuanketerampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu konteks ke
konteks lainnya.
Pendekatan kontekstual Contextual Teaching and Learning merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansgung alamiah dalam bentuk
kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mengirim pengetahuan dari guru ke siswa.
Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.
Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas siswa. Sesuatu yang baru datang
dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru di kelas yang
dikelola dengan pendekatan kontekstual
Berdasarkan hasil penelitian Mislakhudin 2006 yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kontekstual Pada Bidang Studi Matematika Pokok Bahasan Ruang
Dimensi Tiga kelas X MA Miftahul Ishlah,pendekatan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan prestasi, aktifitas dan minat belajar siswa. Peningkatan tersebut
dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 72,2, dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 81,82 , nilai rata-rata 76, 9 pada siklus II dengan
ketuntasan belajar sebesar 90,91 dan nilai rata-rata 77,5 pada siklus III dengan ketuntasan belajar 100.
2.3 Educational Game