Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Tambak Polikultur Kepiting–Nila

dan lengkap bentuk fisik dan tak ada organ tubuh yang cacat atau rusak maka akan semakin tinggi harga jual nya. Sedangkan ikan nila di jual mulai dari harga Rp 12.000 – 21.000kg, tergantung pada ukuran ikan nila tersebut. Berikut ini diperlihatkan rata-rata penerimaan yang diperoleh petambak dari usaha tambak polikultur kepiting-ikan nila selama 1 tahun 10 periode di daerah penelitian. Tabel 12. Rata-rata Penerimaan Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila Per Petani dan Per Ha per Tahun10 Periode di Daerah Penelitian No Penerimaan Kepiting Rp Ikan Nila Total Rp 1 Per Petani 539.431.548 10.158.847 549.590.395 2 Per Ha 3.512.023.810 65.987.048 3.578.010.857 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 8a dan 8b Dari Tabel 12, dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan usaha tambak polikultur kepiting-nila di daerah penelitian selama 1 musim tahun adalah sebesar Rp 549.590.395petani dan Rp 3.578.010.857ha. Tinggi rendahnya penerimaan dipengaruhi oleh kualitas, harga jual dan jumlah produksi. Semakin mahal harga jual produksi tambak polikultur kepiting-nila dan semakin banyak jumlah produksi dan semakin baik kualitasnya maka semakin besar pula penerimaan usaha yang diperoleh petambak, begitu juga sebaliknya.

5.4. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Tambak Polikultur Kepiting–Nila

Pendapatan usaha tambak merupakan total penerimaan usaha tambak polikultur kepiting-nila dikurangi dengan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Berikut ini diperlihatkan rata-rata pendapatan usaha yang diperoleh dari usaha tambak polikultur kepiting-nila selama 1 tahun10 periode di daerah penelitian. Tabel 13. Rata-rata Pendapatan Usaha tambak polikultur kepiting-nila Per Petani dan Per Ha Selama 1 Tahun10 periode di Daerah Penelitian No Pendapatan Usahatani Kepiting Ikan Nila Total Pendapatan Rp 1 Per Petani 239,265,186 9,415,990 248.681.177 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 10a dan 10b Dari Tabel 13, dapat dilihat bahwa total pendapatan usaha tambak kepiting-ikan nila di daerah penelitian 1 tahun adalah Rp 248.681.177petani. Pendapatan petambak dapat dikatakan tinggi karena dilihat dari rata-rata pendapatan kepiting per tahun per petani yaitu sebesar Rp. 239,265,186 atau sebesar Rp. 23.926.518 per periode yaitu lebih besar dari pendapatan usaha tambak kepiting daerah lain sebesar Rp. 17.175.000 per periode. Sedangkan untuk pendapatan ikan nila yaitu sebesar Rp. 9,415,990 per tahun atau sebesar Rp. 4.707.995 per periode yaitu lebih besar dari pendapatan ikan nila daerah lain sebesar Rp. 3.584.400 per periode. Sehingga pendapatan total usaha tambak polikultur kepiting-ikan nila dapat dikatakan tinggi karena lebih besar dari total pendapatan usaha tambak kepiting dan ikan nila pada daerah lain.Lampiran 8a-8b. Untuk melihat kelayakan dari usaha polikultur tambak kepiting-ikan nila di daerah penelitian dapat dianalisis dengan metode analisis RC sesuai dengan pernyataan Soekartawi 1995 yang menyatakan bahwa, usaha dapat dikatakan layak, apabila memiliki RC 1. Tabel 14. Nilai Rata-rata RC ratio Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila Per Petani dan Per Ha Selama 1 tahun10 periode di Daerah Penelitian No Uraian Per Petani Rp Per Ha Rp 1 Total Penerimaan 549.590.395 3.578.010.857 2 Total Biaya Produksi 289.590.022 1.949.227.969 3 RC ratio 1,81 1,83 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 11a dan 11b Dari Tabel 14, dapat diketahui bahwa rata-rata RC ratio per petani dan per ha per tahun adalah sebesar 1,81 dan 1,83 yaitu 1, yang artinya setiap penggunaan biaya yang dikeluarkan usahatani sebesar Rp 1,00 maka usaha tambak polikultur kepiting-nila akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,81 per petani dan Rp 1,83 per ha sebagai hasil kegiatan usahatani ini, maka usaha polikultur tambak kepiting-ikan nila di daerah penelitian layak untuk diusahakan. Selain itu menurut Butar-butar 2010, kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari sisi produktivitas tenaga kerja. Berikut ini tabel Rata-rata produktivitas tenaga kerja pertahun didaerah penelitian: Tabel 15. Nilai Rata-rata produktivitas Tenaga Kerja Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila Per Petani dan Per Ha Selama 1 tahun10 periode di Daerah Penelitian No Uraian Penerimaan Curahan Tenaga Kerja Produktivitas Tenaga Kerja Tingkat Upah berlaku 1 Per Petani 549.590.395 837.99 663,664 500.000 2 Per Ha 3.578.010.857 5419.87 663,616 500.000 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 12a dan 12b Dari Tabel 15, dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan usaha tambak polikultur kepiting-ikan nila yaitu sebesar Rp. 549.590.395petani dan Rp. 3.578.010.857ha dan rata-rata curahan Tenaga kerja usaha tambak polikultur kepiting-ikan nila yaitu sebesar 837,99petani dan 5419,87ha maka, produktivitas tenaga kerja usaha tambak polikultur kepiting-nila di daerah penelitian adalah sebesar Rp 663.664HKO per petani dan Rp 663.616HKO per ha, maka produktivitas tenaga kerja usaha tambak polikultur kepiting-nila dapat dikatakan layak karena lebih besar dari tingkat upah yang berlaku yaitu sebesar Rp. 50.000 per tahun Lampiran 12a-12b.

5.5. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

5 66 103

Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Desa Lama, Desa Paluh Manan dan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

3 19 49

Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Desa , Desa Paluh Manan dan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 28

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polikultur Kepiting Soka – Ikan Nila - Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 17

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 11

Aplikasi Sistem Silvofishery Di Desa Lama, Desa Paluh Kurau dan Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Aplikasi Sistem Silvofishery Di Desa Lama, Desa Paluh Kurau dan Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 29

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polikultur Kepiting Soka – Ikan Nila - Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 17