Biaya Tetap Biaya Produksi Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila

karantina bagi kepiting yang membawa penyakit 4pemeliharaan yang intensif dengan memperhatikan kebersihan lingkungan.

5.2. Biaya Produksi Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila

Biaya produksi merupakan semua pengorbanan yang perlu dilakukan oleh petani untuk memperoleh faktor-faktor produksi, yang akan digunakan dalam mengelolah usahatani untuk menghasilkan barang-barang produksi yang dijual. Komponen biaya produksi usaha tambak polikultur kepiting-ikan nila, yaitu mencakup biaya tetap dan biaya variabel.

5.2.1. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Berikut ini diperlihatkan rincian biaya tetap rata-rata di daerah penelitian. Tabel 10. Biaya Tetap Rata-rata Usahatani Tambak Polikultur Kepiting-Nila Per Petani dan Per Ha Selama 1 Tahun di Daerah Penelitian No Uraian Biaya Tetap Per Petani Rp Per Ha 8 Kolam Rp 1 Sewa lahan 21.349.917 111.900.048 2 Biaya PBB 180.952 361.905 3 Biaya Listrik - - 4 Penyusutan Peralatan 3.144.111 16.233.873 Total Biaya Tetap 24.674.980 128.495.826 Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 9a dan 9b Dari Tabel 10, dapat dilihat biaya tetap rata-rata yang dikeluarkan petani pada usaha tambak polikultur kepiting-ikan di daerah penelitian selama 1 tahun adalah sebesar Rp 24.674.980Petani dan Rp 128.495.826ha 8 kolam. Adapun uraian dari Tabel 6 yaitu : 1. Sewa Lahan Di daerah penelitian biaya sewa lahan yaitu Rp. 21.349.917Petani dan Rp. 111.900.048ha per tahun. Pada daerah penelitian hanya sedikit ditemukan para petani dalam menyewa lahan karena kebanyakan petani memiliki lahan tersendiri dalam melakukan usaha tambak ini. Di daerah penelitian rata-rata biaya sewa lahan adalah menggunakan sistem bagi hasil tergantung pada keuntungan yang di peroleh pada usaha tambak polikultur kepiting-ikan nila tersebut. Biaya sewa sangat tinggi akan tetapi hal tersebut sudah sewajarnya karena pada proses budidaya ini, biaya bibit kepiting berasal dari pemodal yaitu orang yang menyewakan lahan. 2. Biaya PBB Di daerah penelitian biaya PBB rata-rata yang dikeluarkan petambak yaitu sebesar Rp 183.333petani dan Rp 361.905ha8 kolam. 2. Biaya Listrik Pada usaha tambak polikultur kepiting-ikan di daerah penelitian rata-rata hanya menggunakan genset sebagai pengganti listrik, hal ini dikarenakan daerah tersebut tidak menggunakan jasa PLN pada lahan tambaknya. 3. Biaya Penyusutan Peralatan Biaya penyusutan adalah biaya peralatan yang digunakan petani dalam kegiatan usahataninya selama 1 tahun. Penyusutan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus straight-line method, secara matematik dapat ditulis : HAw - HAk D = Wp Keterangan : D = Penyusutan Peralatan Rp HAw = Harga Awal Rp HAk = Harga Akhir Rp Wp = Waktu PakaiUmur ekonomis tahun Di daerah penelitian biaya penyusutan peralatan rata-rata adalah sebesar Rp. 3.144.111petani dan Rp 16.233.873ha 8 kolam. Sedangkan untuk lahan sewa rata-rata biaya penyusutan yaitu sebesar Rp. 3.096.167Petani dan Rp. 19.197.334ha. Adapun peralatan-peralatan yang digunakan dalam usaha tambak polikultur kepiting-ikan ini adalah genset, pipa paralon, cangkul, tali, dan pelampung. Pada umumnya memiliki umur ekonomis 1-5 tahun tergantung pada alat yang digunakan dalam usaha tambak tersebut.

5.2.2. Biaya Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

5 66 103

Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Desa Lama, Desa Paluh Manan dan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

3 19 49

Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Desa , Desa Paluh Manan dan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 28

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polikultur Kepiting Soka – Ikan Nila - Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 17

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 11

Aplikasi Sistem Silvofishery Di Desa Lama, Desa Paluh Kurau dan Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Aplikasi Sistem Silvofishery Di Desa Lama, Desa Paluh Kurau dan Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 29

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polikultur Kepiting Soka – Ikan Nila - Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 17