Defenisi Batasan Operasional Defenisi dan Batasan Operasional

- Jika produktivitas tenaga kerja tingkat upah yang berlaku, maka usaha tani layak diusahakan. - Jika produktivitas tenaga kerja tingkat upah yang berlaku, maka usaha tani tidak layak diusahakan.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini maka dibuat definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Defenisi

1. Petani sampel adalah petani yang mengusahakan tambak kepiting secara polikultur dengan ikan nila di daerah penelitian. 2. Sistem usaha pilikoltur yaitu praktek kultur lebih dari satu jenis organisme akuatik di kolam yang sama dalam hal ini petambak mengupayakan ikan nila dengan kepiting. 3. Usaha polikultur tambak kepiting-ikan nila adalah sistem budidaya yang mengusahakan kepiting dan ikan nila secara campur jenis dengan menggunakan keramba sebagai wadah pemeliharaan kepiting, dengan ikan nila di bawahnya mulai dari pembenihan sampai penjualan dengan berupaya untuk memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin. 4. Produksi usaha tambak kepiting adalah kepiting soka dan ikan nila yang sudah layak konsumsi. 5. Kepiting soka merupakan kepiting bakau yang sedang mengalami fase ganti kulit molting. Keunggulan kepiting dalam fase ini yaitu mempunyai cangkang yang lunak sehingga dapat dikonsumsi secara utuh. 6. Hasil dari usaha tambak kepiting dijual dalam bentuk segar yang dihitung berdasarkan jumlah berat. 7. Harga adalah besarnya nilai penjualan kepiting per Kg. 8. Penerimaan adalah nilai yang diperoleh dari perkalian total produksi dengan harga jual. 9. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani tambak selama proses produksi berlangsung sampai siap dipasarkan. 10. Produktivitas tenaga kerja yaitu perbandingan antara penerimaan dengan total tenaga kerja yang dicurahkan per usaha tani dengan satuan RpHKO.

3.5.2 Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah di Desa Paluh manan Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli serdang. 2. Waktu penelitian adalah pada tahun 2012. 3. Petani Sampel adalah petani tambak yang mengusahakan usaha polikultur tambak kepiting-ikan nila. 4. Kepiting yang siap dijual berumur 15 – 30 hari atau berat telah mencapai 200grekor. Sedangkan ikan nila yang dijual yaitu minimal telah mencapai berat 3 ons per ekor.

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

Dokumen yang terkait

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

5 66 103

Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Desa Lama, Desa Paluh Manan dan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

3 19 49

Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Silvofishery di Desa , Desa Paluh Manan dan Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 28

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polikultur Kepiting Soka – Ikan Nila - Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 17

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting-Ikan Nila” Studi Kasus di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.

0 0 11

Aplikasi Sistem Silvofishery Di Desa Lama, Desa Paluh Kurau dan Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Aplikasi Sistem Silvofishery Di Desa Lama, Desa Paluh Kurau dan Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12

Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 29

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polikultur Kepiting Soka – Ikan Nila - Analisis Usaha Tambak Polikultur Kepiting – Ikan Nila (Studi Kasus: Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 17