Irfan Aditya Nugroho 2007 Anggita dewi Indratwati 2009

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang efisiensi dengan menggunakan metode DEA akhir-akhir ini sangat diminati oleh para ilmuwan, dari dalam maupun luar negeri. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan antara lain:

1. Irfan Aditya Nugroho 2007

Penelitian yang dilakukan oleh Irfan Aditya Nugroho dengan judul “Tingkat Efisiensi Industri Makanan dan Minuman, Tembakau, Tekstil, dan Kulit di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2000- 2004”. Penelitian ini menggunakan variabel jumlah biaya industri, jumlah tenaga kerja, nilai barang yang dihasilkan, pendapatan jasa industri dan pendapatan lainnya. Dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan dengan analisis DEA bahwa sebagian besar industri-industri di Daerah Istimewa Ygyakarta mempunyai tingkat efisiensi yang berbeda. Dengan menggunakan DEA dapat diketahui input mana yang harus diminimumkan dan output yang mana yang harus ditingkatkan pada industri makanan dan minuman, tembakau, tekstil dan kulit. Pengeluaran biaya industri yang akan digunakan untuk proses produksi harus mendapat perhatian yang serius dari para pengusaha Industri Makanan dan minuman, Tembakau, Tekstil dan Kulit agar tidak terjadi pembengkakan biaya industri dalam proses produksi, karena apabila kelebihan biaya industri justru akan mengurangi tingkat efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi industri makanan, minuman, tekstil dan kulit serta mengetahui sumber-sumber yang menyebabkan inefisiensi pada masing-masing industri dan cara mengatasinya. Dalam penelitian ini digunakan metode DEA dengan bantuan software WDEA Warwick DEA.

2. Anggita dewi Indratwati 2009

Penelitian yang dilakukan oleh Anggita dewi Indratwati dengan judul “Analisis Efisiensi Teknis BUMD Badan Usaha Milik Daerah Dengan Menggunakan Metode DEA Data Envelopment Analysis ”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi BUMD keuangan di Kabupaten Karanganyar dan membandingkan efisiensi dari masing-masing BUMD keuangan. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa dari enam PD. BKK di Kabupaten Karanganyar menunjukkan bahwa tidak semua memiliki kinerja yang efisien secara teknis. Sumber inefisiensi yang terjadi pada PD. BKK di Kabupaten Karanganyar umumnya berasal dari variable input dan output, walaupun niliai inefisiensi yang ditunjukan sangat kecil. Sedang dalam pembobotan factor CAMEL secara keseluruhan menghasilkan nilai yang cukup baik dan tergolong sehat. Kebijakan yang dapat diambil untuk melakukan perbaikan kinerja PD. BKK tersebut hendaknya tetap mempertahankan efisiensinya, namun bukan berarti mempertahankan input dan output yang ada saat ini . Untuk PD. BKK yang belum efisien hendaknya memperbaiki produktivitas input dan outputnya untuk mencapai output yang optimum dan kondisi efisien. Dalam penelitian ini digunakan metode DEA.

3. Danang Widjanarko 2007