G. Kerangka Pemikiran
Efisiensi merupakan salah salah satu hal yang sangat penting dalam suatu kinerja organisasi. Dengan tingkat efisiensi yang tinggi maka dapat
dikatakan mampu menjalankan proses operasionalnya dengan baik. Untuk mengetahui tingkat efisiensi tersebut maka kebutuhan operasional harus
diamati baik dari sisi input maupun output. Adapun input
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah kamar, tarif per kamar, jumlah
karyawan, gaji karyawan. Sedangkan outputnya adalah jumlah pengunjung dan pendapatan rata-rata tiap pengunjung. Dengan pengolahan menggunakan
DEA maka akan dapat dilihat tingkat efisiensi pada tiap Hotel di Kecamatan Tawangmangu. Tingkat efisiensi yang diperoleh dari rasio output yang
dicapai dengan menggunakan berbagai macam input yang tersedia untuk kemudian digunakan sebagai umpan balik penyusunan kebijakan operasional
hotel sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam rangka meningkatkan efisiensi tiap Hotel di Kecamatan Tawangmangu tersebut yang
merupakan salah satu kawasan wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar Peningkatan produksi yang berhubungan dengan peningkatan
pendapatan dipengaruhi oleh efisiensi faktor produksi efisiensi teknis, efisiensi pada harga produk efisiensi alokatif. Dari faktor-faktor tersebut
dapat disusun sebuah kerangka pemikiran.
Dengan demikian kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan seperti:
Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran
Kebutuhan operasional
Input:
- Jumlah kamar
- Tarif per kamar
- Jumlah pegawai
- Gaji pegawai
Output:
-
Jumlah tamu hotel
-
Jumlah pendapatan per tamu hotel
Pengelolaan metode dengan DEA
Efisiensi Teknis
Hotel di Kawasan Tawangmangu
Kesimpulan dan Rekomendasi
Analisis Efisiensi
Alokatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karanganyar dan dengan pertimbangan luasnya daerah penelitian sasaran pengambilan sampel
dikonsentrasikan pada satu kecamatan dimana banyak terdapat hotel dengan berbagai kelas populasi di seputar Kabupaten Karanganyar, yaitu
Kecamatan Tawangmangu yang menjadi pusat daerah kunjungan wisata dan banyak tempat wisata di sekitarnya. Ini dapat dilihat dari data yang
ada, bahwa populasi hotel di Kabupaten Karanganyar terdiri dari 4 buah hotel bintang, 51 hotel melati, 67 pondok wisata, 2 cottage dan 5
homestay
Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, 2008. Semua hotel atau populasi sasaran tersebut diambil secara random sampling yaitu
pengambilan sampel yang memberikan hak yang sama pada semua objek pada populasi untuk dipilih sebagai sampel terutama pada kawasan wisata
Tawangmangu, dan terpilih 30 hotel yang dipilih secara acak untuk diteliti yang terdiri dari 2 hotel bintang, 2 hotel melati 3, 12 hotel melati 2, dan 14
hotel melati 1.