2.2.3.2 Kuinolon
Kuinolon adalah antibiotik yang efektif melawan mikroorganisme staphylococcus aureus, P.aeruginosa dan S.pneumoniae
.
11`
Fluorokuinolon adalah sintetik dan agen antibakterial yang mempunyai spektrum yang luas dengan
menghambat DNA girase, suatu enzim yang terlibat dalam replikasi, transkripsi DNA mikroba.
16
Kuinolon generasi awal asam nalidiksat, asam oksolinat dan sinoksasin tidak mencapai kadar antibakterial sistemik pada asupan per oral sehingga hanya
bermanfaat sebagai antiseptik saluran kemih.
9
Turunan terfluorisasi mereka misalnya siproflksasin, norfloksasin dan lain- lain memiliki antibakteril yang lebih besar serta toksisitas yang lebih rendah serta
mencapai kadar yang bermanfaat secara klinis di dalam jaringan.
9
Siprofloksasin mempunyai substituent 6-fluoro yang sangat memperkuat potensi antimikroba
melawan organisme gram negatif dan gram positif. Siprofloksasin diabsorpsi dengan baik secara oral dan dapat diberikan secara intravena. Norfloksasin tidak mempunyai
aktivitas sistemik dan obat ini terkonsentrasi dalam urin.
14
2.2.3.3 5-Nitroimidazol
Metronidazol merupakan suatu obat yang mempunyai efek pada toksin radikal dalam mikroba anaerob. Toksin radikal ini menghancurkan DNA dan senyawa
penting lainnya yang ada, sehingga efek bakterisida lebih efektif melawan sebagian organisme anaerob. Alasan ini, menjadikan metronidazol sangat berguna untuk
mengobati infeksi odontogenik dan periodontal yang parah di mana anaerob mampu berkembang.
19
Hal ini tidak dianjurkan sebagai monoterapi untuk infeksi oral, karena tidak aktif melawan aerobik dan streptokokus fakultatif.
19
Metronidazol diabsoprsi dengan baik secara oral dan dapat diberikan secara intravena. Efek samping meliputi
gangguan gastrointestinal. Tinidiazol mempunyai kerja yang sama dengan metronidazol, tetapi mempunyai durasi kerja lebih panjang. Tiniazol berguna pada
giardiasis dimana metronidazol dosis tinggi mungkin tidak ditoleransi dengan baik.
14
2.2.3.4 Sulfonamida