BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei untuk menggambarkan tentang penggunaan antibiotik oral di praktek dokter gigi di Kota
Medan
3.2. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di semua praktek dokter gigi di Kota Medan pada 14 Desember 2015 sehingga selesai.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh dokter gigi yang berpraktek di Kota Medan
.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah dokter gigi yang berpraktek di Kota Medan dan setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Metode pengambilan
sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara simple random sampling. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada
setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random sampai
memperoleh sampel sebanyak 95 orang. Untuk mengantisipasi dropout, maka di tambah 10 sehingga jumlah sampel menjadi 104 orang.
23
Keterangan: n=
��
2
. . d
2
n= 1.96
2
0.452 0.548 0.1
2
n= 95.15 n= 95 sampel
dimana: α = Skor ditentukan derajat kepercayaan confidence level
95 =1.96 P = Proporsi kasus penelitian sebelum ini = 45.2
Penelitian Azhar Iqbal, 2015 d = Persisi mutlak 10
Q = 1-P n = Jumlah sampel
3.4 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
Antibiotik Zat yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang
menghambat pertumbuhan mikroba jenis lain Indikasi pemberian
profilaksis Suatu bentuk pencegahan yaitu mencegah terjadinya
infeksi bakteri. -Terdapat dua kategori pasien yang memerlukan antibiotik
profilaksis yaitu: 1 untuk mencegah bakteri lokal minor yang menyebabkan
infeksi serius misalnya immunokompromis. 2 untuk mencegah komplikasi septik lokal misalnya
prosedur ekstraksi gigi molar tiga.
Infeksi odontogenik Infeksi odontogenik biasanya dimulai dengan terjadinya
kematian pulpa, invasi bakteri dan perluasan proses infeksi kearah periapikal.
Terjadinya peradangan yang terlokalisir Kerusakan
pada ligamentum
periodontium memberikan kemungkinan masuknya bakteri dan
akhirnya terjadi abses periodontal akut. Apabila gigi tidak dapat erupsi dengan sempurna,
maka mukosa yang menutupi sebagian gigi mengakibatkan terkumpulnya bakteri sehingga
menyebabkan abses perikoronal.
Dosis terapi Penisilin
Penisilin V Dewasa: 250-500mg6jam anak-anak 250-500mg6 jam
Amoksisilin Dewasa: 250-500mg8jam anak-anak 20-40mg8 jam
Amoksisilin-klavulanat Dewasa: 250-500mg8jam anak-anak 25-40mg8 jam
Diklosasilin Dewasa: 125-500mg6jam anak-anak 50-100mg8 jam
Sefalezin Dewasa: 125-1000mg6jam anak-anak 25-100mg
Sefradin Dewasa: 250-1000mg8jam anak-anak 25-100mg
Makrolida Eritromisin
Dewasa: 250-500mg6 jam anak-anak 30-50mg6 jam Azitromisin
Dewasa: 500mg12 jam anak-anak 5-12mg Klaritromisin
Dewasa: 250-500mg12 jam anak-anak 7.5mg2 Kali sehari
Antibiotik lain-lain Klindamisin
Dewasa: 150-450mg6jam anak-anak 8-20 mg3-4 dosis Metronidazol
Dewasa: 250-750mg8 jam Siproflosaksin
Dewasa: 250-500mg12jam anak-anak 25mg12 jam Dosisiklin
Dewasa: 200 mg hari pertama100 mg12 jam anak-anak 4.4mgper hari2 kali
Dosis profilaksis Amoksisilin 2 g 50mgkg
Sefalezin 2g 50mgkg Klindamisin 600mg 20mgkg
Azitromisin 500mg 15mgkg
3.5 Metode Pengambilan Data