1. Eritromisin Eritromisin aktif terhadap sebagian mikroba aerob gram-positif dan aerob
gram negatif tetapi tidak efektif pada mikroba anaerob yang terdapat pada infeksi gigi seperti bacteroides. Eritromisin biasanya bakteriostatik dan menyebabkan
gangguan sintesis protein. Eritromisin tidak efektif terhadap infeksi yang disebabkan oleh mikroba anaerob obligat yang terlibat dalam beberapa infeksi gigi sehingga
eritromisin merupakan pilihan kedua obat antibiotik pada infeksi gigi anaerob setelah penisilin.
1
2. Klaritromisin dan Azitromisin Klaritromisin dan azitromisin merupakan azalida yang struktur kimianya
mirip eritromisin.Seperti eritromisin, kedua-keduanya aktif terhadap stafilokok dan streptokok. Bakteri yang resisten terhadap eritromisin juga resisten terhadap
klaritromisin dan azitromisin.
9
2.2.3.6 Linkosamida
Klindamisin dan linkomisin merupakan antibiotik linkosamida. Kedua antibiotik ini menyerupai mekanisme kerja eritromisin yaitu spektrum antimikroba
dan lokasi reseptor ribosom tetapi memiliki struktur kimia yang berbeda. Klindamisin aktif terhadap bacterocides dan bakteri anaerob lainnya. Obat-obat tersebut stabil
terhadap asam dan dapat diberikan secara per oral dan intravena.
9
Namun, klindamisin diabsorpsi lebih baik daripada linkomisin melalui saluran gastrointestinal
dan kadar obat dalam serum dipertahankan lebih tinggi.
12
2.2.3.7 Aminoglikosida
Aminoglikosida tidak diabsorpsi secara oral dan harus diberikan melalui suntikan. Aminoglikosida mempunyai indeks terapeutik yang sempit dan semuanya
berpotensi toksik.
14
Yang termasuk antibiotik golongan ini adalah streptomisin, neomisin, kanamisin, amikasin, gentamisin, tobramisin, sisomisin, netilmisin dan
lain-lain. Aminoglikosida paling banyak digunakan untuk mengatasi bakteri gram negatif atau jika ada kecurigaan sepsis. Manfaat klinis aminoglikosida telah
berkurang dengan ditemukannya sefalosporin dan kuinolon tetapi mereka tetap digunakan dalam kombinasi.
9
Gentamisin adalah aminoglikosida paling penting, penggunaan utamanya pada terapi infeksi Gram negatif akut yang mengancam jiwa. Gentamisin bisa
mempunyai aksi antimikroba yang sinergis dengan penisilin dan vankomisin, dan kombinasi dengan salah satu obat-obat ini digunakan pada terapi endorkaditis
streptokokus. Netilmisin dilaporkan kurang toksik dibandingkan gentamisin. Akan tetapi neomisin pula terlalu toksik untuk penggunaan paraentral.
14
2.2.3.8 Tetrasiklin
Tetrasiklin biasanya diberikan secara oral, tetapi bisa diberikan melalui suntikan. Tetrasiklin merupakan antibiotik spektrum luas, tetapi terdapat obat-obat
yang lebih cocok untuk sebagian besar infeksi Akan tetapi, tetrasiklin merupakan obat pilihan untuk mengobati beberapa infeksi yang disebabkan oleh organisme
intraselular karena tetrasiklin menembus makrofag dengan baik misalnya Chlamydia.
14
2.2.3.9 Antibiotik lain