Prinsip Kerja Mesin Diesel
21 dikompressi oleh torak sehingga udara memiliki temperatur dan tekanan yang
tinggi, dan sebelum torak mencapai titik mati atas, bahan bakar disemprotkan ke ruang bakar dan terjadilah pembakaran.
Agar bahan bakar diesel dapat terbakar dengan sendirinya, maka perbandingan kompresi mesin diesel harus berkisar antara 15
– 22, sedangkan tekanan kompresinya mencapai 20
– 40 bar dengan suhu 500 – 700 C. Aplikasi
dari motor diesel banyak pada industri-industri sebagai motor stasioner ataupun untuk kendaraan-kendaraan dan kapal laut dengan ukuran yang besar. Hal ini
dikarenakan motor diesel mengkonsumsi bahan bakar ± 25 lebih rendah dari motor bensin, lebih murah dan perawatannya lebih sederhana Kubota, S., dkk,
2001. Mesin diesel menghasilkan tekanan kerja yang tinggi, itu sebabnya
konstruksi motor diesel lebih kokoh dan lebih besar. Disamping itu, mesin diesel menghasilkan bunyi yang lebih keras, warna dan bau gas yang kurang
menyenangkan. Namun dipandang dari segi ekonomi, bahan bakar serta polusi udara, motor diesel masih lebih disukai Mathur, 1980.
Menurut Willard W.P 1996 efisiensi termis motor diesel berada di bawah 50 sedangkan menurut Khovakh 1979, efisiensi termis berkisar pada 29 -
42 dan sisanya adalah kerugian-kerugian energi. Energi kalor yang dimanfaatkan oleh mesin tidaklah terlalu besar,sisanya merupakan kerugian -
kerugian energi, diantaranya energi kalor yang hilang akibat pendinginan mesin, energi kalor yang hilang bersama gas buang, energi kalor yang hilang akibat
pembakaran tidak sempurna, energi kalor yang hilang karena kebocoran gas, dan kehilangan lainnya akibat radiasi dan konveksi.