Motivasi kerja intrinsik Komitmen organisasi

41 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian Suryabrata, 2003. Sebelum mengumpulkan data, perlu menentukan variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Berdasarkan uraian masalah yang telah dibahas sebelumnya maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi kerja intrinsik 2. Komitmen Organisasi

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Setelah variabel-variabel diidentifikasikan, maka variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi Suryabrata, 2003. Maksud dari definisi operasional yaitu untuk mengubah konsep-konsep pada variabel penelitian yang masih bersifat teoritik atau abstrak menjadi konsep yang dapat diukur secara empirik. Pada penelitian ini variabel penelitian yang digunakan adalah motivasi kerja intrinsik dan komitmen organisasi.

1. Motivasi kerja intrinsik

Motivasi kerja intrinsik adalah dorongan yang membuat seorang karyawan melakukan pekerjaan dan tanggung jawabnya untuk memperoleh kesenangan dan 42 kepuasan bekerja tanpa rangsangan dari luar. Motivasi kerja intrinsik dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala motivasi kerja intrinsik yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek motivasi kerja intrinsik yang dikemukakan oleh Thomas 2000 yang terdiri dari empat aspek yaitu pilihan, kompetensi, penuh arti, dan kemajuan. Semakin tinggi skor skala motivasi kerja intrinsik yang diperoleh, maka akan menunjukkan semakin tinggi motivasi kerja intrinsiknya. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka akan menunjukkan semakin rendah motivasi kerja intrinsiknya.

2. Komitmen organisasi

Komitmen organisasi adalah sifat hubungan antara individu dengan organisasi kerja, dimana individu mempunyai keyakinan diri terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi kerja, adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya secara sungguh-sungguh demi kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan yang kuat untuk tetap menjadi bagian dari organisasi kerja. Komitmen organisasi dalam penelitian ini diungkap menggunakan skala komitmen organisasi yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Meyer dan Herscovitch dalam Srimulyani, 2009, yaitu : affective commitment, continuance commitment dan normative commitment . Komponen afektif berkaitan dengan keterkaitan identitas, nilai-nilai bersama dan keterlibatan pribadi. Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi karyawan tentang kerugian akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi dan dan investasi yang diberikan kepada organisasi. Komponen normatif dengan internalisasi norma organisasi, loyalitas, manfaat dan 43 kewajiban terhadap organisasi. . Semakin tinggi skor skala komitmen organisasi yang diperoleh, maka akan menunjukkan semakin tinggi komitmen organisasinya. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka akan menunjukkan semakin rendah komitmen organisasinya.

C. Populasi dan Sampel