commit to user 11
diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud Suprijono, 2009:54.
Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok. Ada prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya
dengan pembelajaran biasa. Anita Lie 2008: 31 mengemukakan bahwa untuk
mencapai hasil yang maksimal, terdapat lima prinsip pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan yaitu: a saling ketergantungan positif; b tanggung jawab
perseorangan; c tatap muka; d komunikasi antar anggota; e evaluasi proses kelompok.
Thompson, et al 1995 dalam Isjoni 2009:14 mengemukakan pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada
pembelajaran. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu satu sama lain. Kelas disusun
dalam kelompok yang terdiri dari 4-6 orang dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa,
jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya.
2 Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif
Bennet 1995 menyatakan ada lima unsur dasar yang dapat membedakan cooperative learning dengan kerja kelompok, yaitu :
1. Positive interdepedence
2. Interaction Face to face
3. Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota
kelompok
4. Membutuhkan keluwesan
5. Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah
proses kelompok Isjoni, 2009:41.
commit to user 12
3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi dan kerja sama dalam kelompok pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong- menolong dalam perilaku sosial.
Isjoni 2009:21 menyatakan “Tujuan utama dalam penerapan pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar secara
berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya
dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok”.
4 STAD Student Teams Achievement Divisions
STAD merupakan salah satu bentuk pembelajaran kooperatif yang paling tua dan paling banyak diteliti. Selain itu STAD merupakan salah satu metode
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan
kooperatif Slavin, 2008: 143. Tipe ini dikembangkan Slavin, dan merupakan salah satu tipe kooperatif
yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. STAD terdiri
dari lima komponen utama, yaitu penyajian materi, kegiatan kelompok, tes individual, penghitungan skor kemajuan individual, rekognisi tim atau
penghargaan kelompok Isjoni, 2009: 51. Ada empat alasan, yang menyebabkan pemilihan STAD sebagai suatu
alternatif metode mengajar. Pertama, STAD memfasilitasi interaksi antara mahasiswa di kelas. Kedua, STAD meningkatkan sikap, harga diri, dan hubungan
interpersonal, semua berkontribusi untuk sikap positif terhadap ilmu pengetahuan. Ketiga, STAD menambah sumber tambahan belajar dalam kelompok, seperti
siswa yang berprestasi tinggi mengambil peran sebagai pembimbing. Hasil akhirnya adalah prestasi yang lebih tinggi untuk semua siswa. Keempat,
mempersiapkan siswa untuk masuk ke dalam masyarakat modern dengan
commit to user 13
mengajarkan mereka
untuk bekerja
dengan teman
sekelas mereka
secara efisien dan efektif Nagib M. A. Balfakih, 2003: 608 Penyajian materi dimulai dengan penyampaian indikator yang harus
dicapai pada hari itu dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan
hal-hal sebagai berikut:a mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok, b menekankan bahwa belajar
adalah memahami makna, dan bukan hapalan, c memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol pemahaman siswa, d memberikan
penjelasan mengapa jawaban pertanyaan itu benar atau salah, dan e beralih kepada materi selanjutnya apabila siswa telah memahami permasalahan yang ada.
Kelompok terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras, dan etnis. Pada
tahap ini setiap siswa diberi lembar tugas sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling berbagi tugas, saling membantu memberikan
penyelesaian agar semua anggota kelompok dapat memahami materi yang dibahas. Tim adalah fitur paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang
ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya.
Tes individual, yaitu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai, diadakan tes individual, mengenai materi yang telah dibahas. Para
siswa tidak diperkenankan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga, setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami
materinya. Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan, yang akan digunakan pada perhitungan perolehan skor kelompok.
Perhitungan skor perkembangan individu, gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah memberikan kepada setiap siswa tujuan kinerja yang akan dapat
dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang
maksimal kepada timnya dalam sistem skor ini, tetapi tak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberi
commit to user 14
skor “awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa sebelumnya, misal nilai evaluasi hasil belajar semester sebelumnya. Siswa selanjutnya akan
mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. Besarnya nilai perkembangan
individu dapat dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 1 . Nilai Perkembangan Individu
Nilai Kuis Nilai Perkembangan
Lebih dari 10 poin dibawah nilai awal 5
Turun dari 1 sampai 10 poin dibawah nilai awal 10
Sama dengan nilai awal sampai dengan 10 poin diatas nilai awal
20 Lebih dari 10 poin diatas nilai awal
30 Betul semua nilai sempurna
30 Sumber: Slavin, 2008:159
Penghargaan kelompok, kelompok akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria
tertentu. Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah
anggota kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan
kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok adalah sebagai berikut:
a Super Team Tim Istimewa, diberikan kepada kelompok yang memperoleh
skor rata-rata lebih besar atau sama dengan 25 poin; b
Great Team Tim Hebat, diberikan kepada kelompok yang memperoleh skor rata-rata antara 20 sampai dengan 25 poin;
c Good Team Tim Baik, diberikan kepada kelompok dengan skor rata-rata 15
sampai dengan 20 poin.
5 Kelebihan Pembelajaran Kooperatif STAD
Kelebihan pembelajaran kooperatif STAD antara lain: a
Menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal Isjoni, 2009:51
commit to user 15
b Pembelajaran kooperatif STAD merupakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa student oriented c
Pembelajaran STAD dapat diterapkan untuk mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerjasama dengan orang lain Isjoni, 2009:16
d Pembelajaran kooperatif STAD bermanfaat untuk melatih siswa menerima
perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya Isjoni, 2009:14
2. Motivasi Belajar Biologi