Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

1. Untuk usaha kecil industri diatur oleh UU No. 9 Tahun 1995. 2. PP No. 44 Tahun 1997 Tentang Kemitraan. 3. PP No. 32 Tahun 1998 Tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil. 4. Inpres No.10 Tahun 1999 Tentang Pemberdayaan Usaha Menengah. 5. Keppres No. 127 Tahum 2001 Tentang BidangJenis Usaha yang Dicadangkan Untuk Usaha yang Terbuka untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan Syarat kemitraan. 6. Keppres No. 56 Tahun 2002 Tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan Menengah. 7. Permenneg BUMN Per-05MBU2007 Tentang program Kemitraan badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina lingkungan. 8. Undang-Undang No.20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 9. Dan PP No. 17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

C. Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 merupakan landasan ideologi dan konstitusional pembangunan nasional termasuk pemberdayaan koperasi dan usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Peraturan Menteri Negara KUMKMRepublik Universitas Sumatera Utara Indonesia Nomor : 02PerM.KUMKMI2008 ditegaskan bahwa pemerintah bertugas: 1. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi. 2. Memberikan bimbingan dan kemudahan kepada koperasi. 3. Memberikan perlindungan kepada koperasi. Pembinaan koperasi dilakukan dengan memperhatikan keadaan dan kepentingan ekonomi nasional, serta pemerataan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Dalam upaya menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan UMKM dan koperasi, maka kewajiban pemerintah adalah: a. Memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada koperasi dan UMKM. b. Meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi agar menjadi koperasiyang berkualitas, tangguh dan mandiri. c. Mengupayakan tata hubungan usaha yang saling menguntungkan antara koperasi dengan badan usaha lainnya. d. Membudayakan koperasi dalam masyarakat. Dalam rangka pemberian perlindungan koperasi dan UMKM, pemerintahmengatur mekanisme untuk: 28 2. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi di suatu wilayah yang telah berhasil 1. Menetapkan bidang kegiatan ekonomi yang hanya boleh diusahakan oleh koperasi dan UMKM. 28 Pasal 63 UU No. 25 Tahun 1992 Universitas Sumatera Utara diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya. Di samping itu, bagi pelaku UMKM, pemerintah membuat pengaturan tersendiri dalam kerangka memberikan klasifikasi sebagai koridor hukum yang jelas dalam upaya pemberdayaan sektor UMKM tersebut yang secara konkrit diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008. Adapun tujuan dari pemberdayaan UMKM tersebut adalah; 29 Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, pemberdayaan UMKM 1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan. 2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. 3. Meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan. Sebagai wadah kegiatan usaha bersama bagi produsen maupun konsumen,koperasi diharapkan berperan dalam meningkatkan posisi tawar dan efisiensi ekonomi rakyat, sekaligus turut memperbaiki kondisi persaingan usaha di pasar melalui dampak eksternalitas positif yang ditimbulkannya. Sementara itu, UMKM berperan dalam memperluas penyediaan lapangan kerja, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan peningkatan pendapatan serta meningkatkan daya saing dan daya tahan ekonomi nasional. 29 UU No. 20 Tahun 2008, Op.cit, Pasal l5. Universitas Sumatera Utara akandilaksanakan dengan arah kebijakan sebagai berikut: 30 b. Mengembangkan UMKM melalui pendekatan klaster di sektor agribisnis dan agroindustri disertai pemberian kemudahan dalam pengelolaan usaha, termasuk dengan cara meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi sebagai wadah 1. Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah UMKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing; sedangkan pemberdayaan usaha skala mikro lebih diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan rendah. 2.Memperkuat kelembagaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik good governance dan berwawasan gender untuk: a. Memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan; b. Memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perizinan; c.Memperluas dan meningkatkan kualitas institusi pendukung yang menjalankan fungsi intermediasi sebagai penyedia jasa pengembangan usaha, teknologi, manajemen, pemasaran dan informasi. 3. Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan ekspor dan penciptaan lapangan kerja terutama dengan: a. Meningkatkan perpaduan antara tenaga kerja terdidik dan terampil dengan adopsi penerapan teknologi. 30 M.Pramono, Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dan Koperasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006, hlm. 11. Universitas Sumatera Utara organisasi kepentingan usaha bersama untuk memperoleh efisiensi kolektif. c. Meningkatkan peran UMKM dalam proses industrialisasi, percepatan pengalihan teknologi dan peningkatan kualitas SDM. d. Mengintegrasikan pengembangan usaha dalam konteks pengembangan regional, sesuai dengan karakteristik pengusaha dan potensi usaha unggulan di setiap daerah. 4. Meningkatkan peran UMKM sebagai penyedia barang dan jasa pada pasar domestik yang semakin berdaya saing dengan produk impor, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. 5.Membangun koperasi yang diarahkan dan difokuskan pada upaya-upaya untuk: a.Membenahi dan memperkuat tatanan kelembagaan dan organisasi koperasi di tingkat makro maupun mikro guna menciptakan iklim dan lingkungan usaha yang kondusif bagi kemajuan koperasi serta kepastian hukum yang menjamin terlindunginya koperasi danatau anggotanya dari praktek-praktek persaingan usaha yang tidak sehat. b.Meningkatkan pemahaman, kepedulian dan dukungan pemangku kepentingan stakeholders kepada koperasi. c. Meningkatkan kemandirian gerakan koperasi.

D. Masalah – masalah yang dihadapi UMKM