pemberhentian, perubahan akta pendirian terhadap pihak ketiga pasal 31 KUHD. Pembubaran persekutuan komanditer memerlukan pemberesan, baik mengenai
keuntungan maupun mengenai kerugian. Pembagian keuntungan dan pembebasan kerugian dilakukan menurut ketentuan dalam akta pendirian anggaran dasar .
Apabila dalam akta pendirian tidak di tentukan, maka berlakulah ketentuan pasal 1633 sampai dengan 1635 KUHPerdata. Apabila pemberesan sudah selesai
dilakukan, masih ada tersisa sejumlah uang, maka sisa uang tersebut dibagikan kepada semua sekutu sama seperti pembagian keuntungan dan pemberesan kerugian.
D. Kelebihan dan Kelemahan Pada Persekutuan KomanditerCV
Beberapa kelebihan CV dibandingkan dengan bentuk lain dari usaha firma dan PT adalah;
39
1. Pendiriannya tidak terlalu rumit, yaitu dengan lisan maupun tulisan, bila dengan
tulisan maka bisa dibuat akta otentik dengan akta notaris ataupun dengan akta di bawah tangan. Akta notaris sebagai alat pembuktian yang membuat
kedudukan CV kuat apabila ia berhubungan dengan pihak ketiga. Sedangkan PT pendiriannya rumit dan harus membuat akta otentik, harus didaftarkan,
disahkan serta disetujui diaftarkan serta diumumkan. 2. Bentuk badan ini juga telah mendapat kepercayaan masyarakat.
3. Lebih fleksibel terhadap suatu kegiatannya, yaitu tanggung jawab terbatas pada sekutu komanditer dan sekutu aktif yang mempunyai tanggung jawab yang tidak
39
Johannes Ibrahim, Hukum Organisasi Perusahaan Pola Kemitraan dan Badan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2006, hlm. 40.
Universitas Sumatera Utara
terbatas dalam hal ini banyak pengusaha kecil dan menengah terutama perusahaan keluarga memilih bentuk ini. Firma tidak dapat menjadi sekutu komanditer, karena
semuanya harus memasukkan sesuatu sedangkan CV tidak perlu, karena ada sekutu aktif yang akan mengurus perusahaan dan yang memasukkan sesuatu hanya sekutu
komanditer. 4. Struktur organisasi tidak terlalu rumit dibandingan dengan PT, dimana organ PT
terdapat komisaris, pemegang saham, dan anggota direksi sedangkan CV hanya sekutu komanditer dan sekutu komplementer.
5. Laba yang di peroleh CV hanya dikenakan pajak satu kali, yaitu pada badan usaha saja, dan pembagian keuntungan atau laba yang diberikan kepada sekutu
komanditer tidak lagi dikenakan pajak pasal 4 ayat 3 huruf 1 undang-undang No. 17 tahun 2000 mengenai pajak penghasilan. Sedangkan PT mendapat dua kali
pengenaan pajak yaitu pada badan usahanya dan pembagian deviden kepada pemegang sahamnya.
6. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan CV dan menjalankan CV tidak tentukan, dapat besar maupun kecil sehingga banyak perusahaan kecil dan menengah
yang banyak memilih bentuk ini. Sedangkan PT membutuhkan dana yang cukup besar untuk mendirikan dan menjalankan usahanya sehingga banyak pengusaha besar
yang memilih bentuk PT. Adapun kelemahan pada CV adalah sebagai berikut, beberapa kelemahan
bentuk usaha CV adalah: 1. Apabila sekutu komanditer menjadi sekutu aktif, maka tanggung jawabnya akan
menjadi tanggung jawab pribadi sesuai dengan pasal 21 KUHD.
Universitas Sumatera Utara
2. Status hukum badan usaha CV adalah bukan badan hukum, sehingga tidak banyak dilakukan oleh pengusaha yang melakukan kegiatan usaha besar. Seperti kita ketahui
bahwa untuk mengerjakan proyek-proyek besar di butuhkan badan usaha yang statusnya badan hukum, yaitu PT.
3. CV tidak dapat menumpuk modal dengan jalan menghimpun modal dari pemegang sahamnya. Berbeda dengan PT yang dapat menumpuk modal dengan jalan
menghimpun modal dari pemegang sahamnya.
40
40
Ibid , hlm. 43-44.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB IV PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2008 TENTANG
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PADA CV. KARYA MAKMUR PERKASA KOTA BINJAI
A. Pelaksanaan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Kriteria