Tinggi Muka Air Banjir Rencana Manual

76 Keterangan Tabel : • Kolom 1 : Nomor urut • Kolom 2 : Periode Ulang, T tahun • Kolom 3 : Intensitas Hujan Rencana tabel 4.27 • Kolom 4 sd 9 : Asumsi Nisbah pada jam ke- 1 sd 6 • Kolom 10 sd 15 : Intensitas hujan di jam ke- 1 sd 6 Intensitas Hujan dikali dengan Nisbah jam Rekapitulasi perhitungan debit puncak untuk berbagai periode ulang dapat dilihat seperti pada tabel berikut : Tabel 4.31 Rekapitulasi Debit Puncak Berbagai Periode Ulang No Periode Ulang T Tahun Debit Puncak Qp m 3 dt 1 2 317.842 2 5 368.063 3 10 398.400 4 25 434.360 5 50 459.759 6 100 484.238 Sumber : Hasil Perhitungan Perhitungan lengkap untuk debit puncak untuk berbagai periode waktu dapat dilihat pada lampiran 2 4.5 Menghitung Tinggi Muka Air Banjir Rencana

4.5.1 Tinggi Muka Air Banjir Rencana Manual

Tinggi banjir ini dihitung dengan cara coba-coba dengan menggunakan metode tahapan langsung dirrect step method. Debit yang digunakan adalah debit banjir rencana Q metode Nakayasu. Universitas Sumatera Utara 77 Karena penampang sungai yang tidak beraturan untuk memudahkannya dalam melakukan perhitungan maka diasumsikan penampang sungai menjadi penampang trapesium dengan kemiringan 1:1 seperti terlihat pada Gambar 4.3. Pada Gambar 4.3 garis putus-putus menunjukkan tampang pendekatan yang berupa trapesium. Gambar 4.3 Asumsi Penampang Trapesium Gambar 4.4 Penampang Trapesium Berdasarkan Gambar 4.4 luas penampang A dapat dihitung: A = YB+Y = BY + Y Keliling basah sungai adalah P = B + 2Y √2 Jari-jari hidrolis sungai R dihitung dengan R = = √ Kecepatan aliran sungai dihitung dengan V = = = Universitas Sumatera Utara 78 Data-data sungai : • Koefisien kekasaran Manning n untuk sungai berbatu dan berkerikil = 0,035 • Kemiringan talud sungai = 1:1 asumsi • Debit banjir rencana 100 tahun Q = 484.238 m 3 dtk • Elevasi dasar sungai di posisi rencana bending SC1. 0+000 Penampang 1 = +2.175 m. • Elevasi dasar sungai SC2. 0+100 Penampang 2 = +1.217 m, dengan jarak terhadap Penampang 1 = 100 m. • Kemiringan S = . . = 0,00958 V = x R x S Rumus Manning = x R x S = x BY+Y 2 B+2Y 2 x S Y = x n x BY+Y 2 B+2Y 2 x S Y = . . x 0.035 x 16.62Y+Y 2 16,62+2Y 2 x 0.00958 Persamaan di atas adalah persamaan untuk menghitung kedalaman Y yang secara umum dapat ditulis menjadi Universitas Sumatera Utara 79 Y = . . x 0.035 x . . √ x 0.00958 Maka dilakukan iterasi terhadap Persamaan tersebut :  Perhitungan Iterasi I Ambil Y = 1 m Y = . . x 0.035 x . . √ x 0.00958 Y = . . x 0.035 x 16.62x1+1 2 16.62+2x1x 2 x 0.00958 Y = 10.496 m  Perhitungan Iterasi II Y = . . x 0.035 x . . √ x 0.00958 Y = . . . x0.035x 16.62x10.496+10.496 2 16.62+2x10.496x 2 x 0.00843 Y = 1.903 m Kemudian dengan cara yang sama dilakukan perhitungan iterasi untuk kedalaman air Y selanjutnya. Sehingga diperoleh Y = 6.827 m, Y = 2.728 m, Y = 5.342 m, Y = 3.297 m, Y = 4.681 m, sampai kemudian Y = 4.046 m, Y = 4.046 m, Y = 4.046 m, maka kedalaman air Y diambil 4.046 m. Universitas Sumatera Utara 80 Perhitungan tinggi muka air selanjutnya menggunakan metode tahapan langsung dirrect step method dengan mengacu pada persamaan Bernouli yang dapat dilihat pada gambar 4.5. Gambar 4.5 Sketsa Profil Aliran Z + Y + = Z + Y + + h Contoh Persamaan di atas merupakan persamaan untuk potongan 1 – 2. Secara umum persamaan itu dapat ditulis menjadi Z + Y + = Z + Y + + h h = ∆X. S S = Manning Universitas Sumatera Utara 81 Contoh Perhitungan: Contoh 1: Titik SC2. 0+100 Diketahui : Q = 484.238 m 3 dtk, n = 0.035, g = 9.81 m dtk Z = +2.175 m ,Y = 4.046 m, B = 16.62 m Z = +1.217 m,B = 28.98 m, ∆X = 100 m Ditanya : Kedalaman air Y ? Z + Y + = Z + Y + + h Y = Z - Z + Y + - + ∆X. S Y = Z - Z + Y + - + ∆X. √ Y = 2.175 – 1.217 + 4.046 + . . . . . - . . . + 100 x . . . . . √ Persamaan iterasi untuk menghitung Y adalah Y = 2.175 – 1.217 + 4.046 + . . . . . - . . . + 100 x . . . . . √ Universitas Sumatera Utara 82  Perhitungan Iterasi I Ambil Y = 4.046 m Y = 2.175 – 1.217 + 4.046 + . . . . . - . . . . . + 100 x . . . . . . . . . . √ Y 1 = 10.882 m  Perhitungan Iterasi II Y = 2.175 – 1.217 + 4.046 + . . . . . - . . . . . + 100 x . . . . . . . . . . √ Y = 11.311 m Kemudian dengan cara yang sama dilakukan perhitungan iterasi untuk kedalaman air Y selanjutnya. Sehingga diperoleh Y = 11.342 m dan Y = 11.345 m, Y = 11.345 m , Y = 11.345 m maka kedalaman air Y diambil 11.345 m. Contoh 2: Titik SC3. 0+200 Diketahui : Q = 484.238 m 3 dtk, n = 0.035, g = 9.81 m dtk Universitas Sumatera Utara 83 Z = +1.217 m ,Y = 11.345 m, B = 28.98 m Z = +1.301 m,B = 25.73 m, ∆X = 100 m Ditanya : Kedalaman air Y ? Z + Y + = Z + Y + + h Y = Z - Z + Y + - + ∆X. S Y = Z - Z + Y + - + ∆X. √ Y = 1.301 – 1.217 + 11.345 + . . . . . - . . . + 100 x . . . . . √ Persamaan iterasi untuk menghitung Y adalah Y = 1.301 – 1.217 + 11.345 + . . . . . - . . . + 100 x . . . . . √  Perhitungan Iterasi I Ambil Y = 11.345 m Universitas Sumatera Utara 84 Y = 1.301 – 1.217 + 11.345 + . . . . . - . . . . . + 100 x . . . . . . . . . . √ = 11.229 m  Perhitungan Iterasi II Y = 1.301 – 1.217 + 11.345 + . . . . . - . . . . . + 100 x . . . . . . . . . . √ Y = 11.219 m Kemudian dengan cara yang sama dilakukan perhitungan iterasi untuk kedalaman air Y selanjutnya. Sehingga diperoleh Y = 11.218 m, Y = 11.218 m, Y = 11.218 m, maka kedalaman air Y diambil 11.218 m. Perhitungan muka air selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.32 Universitas Sumatera Utara 85 Koefisien Manning n = 0,035 Debit Rencana Q = 484.238 m dtk Gravitasi = 9.81 m s Kemiringan Talud = 1 : 1 Tabel 4.32 Perhitungan Tinggi Energi Muka Air dengan Metode Tahapan Langsung No SC Jarak Elevaasi Dasar Sungai Elevasi Muka Air Y B A v P R E H ∆X Sf Kontrol 1 2.175 5.459 3.284 23.97 89.502 5.410 1.492 33.259 2.691 4.776 6.951 0.00958 oke 100 2 100 1.217 9.512 8.295 28.98 309.196 1.566 0.125 52.442 5.896 8.420 9.637 0.00084 oke 100 3 200 1.301 9.525 8.224 25.73 279.238 1.734 0.153 48.991 5.700 8.377 9.678 0.0018 oke 100 4 300 1.481 9.269 7.788 20.52 220.463 2.196 0.246 42.548 5.182 8.034 9.515 0.00087 oke 100 5 400 1.568 9.531 7.963 18.95 214.308 2.260 0.260 41.473 5.167 8.223 9.791 0.00451 oke 100 6 500 2.019 10.15 8.131 20.415 232.108 2.086 0.222 43.413 5.347 8.353 10.372 0.00654 oke 100 2g v 2 Universitas Sumatera Utara 86 Lanjutan No SC Jarak Elevaasi Dasar Sungai Elevasi Muka Air Y B A v P R E H ∆X Sf Kontrol 7 600 1.365 10.281 8.916 16.85 229.730 2.108 0.226 42.068 5.461 9.142 10.507 0.0007 oke 100 8 700 1.435 10.951 9.516 18.56 267.171 1.812 0.167 45.475 5.875 9.683 11.118 0.00177 oke 100 9 800 1.612 10.822 9.21 15.88 231.079 2.096 0.224 41.930 5.511 9.434 11.046 0.0078 oke 100 10 900 2.392 12.019 9.627 25.4 337.205 1.436 0.105 52.629 6.407 9.732 12.124 0.00126 oke 100 11 1000 2.518 12.108 9.59 24.34 325.389 1.488 0.113 51.465 6.323 9.703 12.221 0.00095 oke 100 12 1100 2.423 11.81 9.387 18.5 261.775 1.850 0.174 45.050 5.811 9.561 11.984 0.00705 oke 100 13 1200 3.128 12.572 9.444 25.6 330.956 1.463 0.109 52.312 6.327 9.553 12.681 0.0072 oke 100 14 1300 2.408 12.217 9.809 17.57 268.561 1.803 0.166 45.314 5.927 9.975 12.383 0.00503 oke 100 15 1400 2.911 12.795 9.884 21.58 310.990 1.557 0.124 49.536 6.278 10.008 12.919 0.00503 oke 100 Lanjutan 2g v 2 Universitas Sumatera Utara 87 No SC Jarak Elevaasi Dasar Sungai Elevasi Muka Air Y B A v P R E H ∆X Sf Kontrol 16 1500 2.911 12.998 10.087 21.58 319.425 1.516 0.117 50.110 6.374 10.204 13.115 0.00249 oke 100 17 1600 2.662 13.396 10.734 24.56 378.846 1.278 0.083 54.920 6.898 10.817 13.479 0.00173 oke 100 18 1700 2.489 13.36 10.871 21.33 350.057 1.383 0.098 52.078 6.722 10.969 13.458 0.00046 oke 100 19 1800 2.443 13.388 10.945 19.52 333.439 1.452 0.107 50.477 6.606 11.052 13.495 0.00043 oke 100 20 1900 2.486 13.826 11.34 24.22 403.250 1.201 0.073 56.294 7.163 11.413 13.899 0.0131 oke 100 21 2000 3.796 12.837 9.041 15.5 221.875 2.182 0.243 41.072 5.402 9.284 13.080 0.00158 oke 100 22 2100 3.638 14.273 10.635 25.37 382.913 1.265 0.082 55.450 6.906 10.717 14.355 0.01095 oke 100 23 2200 4.733 13.574 8.841 17.885 236.285 2.049 0.214 42.891 5.509 9.055 13.788 0.00052 oke 100 24 2300 4.785 14.519 9.734 23.56 324.084 1.494 0.114 51.092 6.343 9.848 14.633 0.0044 oke 100 Lanjutan 2g v 2 Universitas Sumatera Utara 88 No SC Jarak Elevaasi Dasar Sungai Elevasi Muka Air Y B A v P R E H ∆X Sf Kontrol 25 2400 5.225 14.618 9.393 23.29 306.991 1.577 0.127 49.857 6.157 9.520 14.745 0.00503 oke 100 26 2500 4.722 13.729 9.007 13.96 206.864 2.341 0.279 39.436 5.246 9.286 14.008 0.0141 oke 100 27 2600 6.132 14.439 8.307 17.08 210.890 2.296 0.269 40.576 5.197 8.576 14.708 0.00213 oke 100 28 2700 6.345 14.301 7.956 14.44 178.183 2.718 0.376 36.943 4.823 8.332 14.677 0.00024 oke 100 29 2800 6.321 16.538 10.217 26.38 373.912 1.295 0.085 55.278 6.764 10.302 16.623 0.00309 oke 100 30 2900 6.012 16.164 10.152 18.35 289.352 1.674 0.143 47.064 6.148 10.295 16.307 0.00309 oke Sumber : Hasil Perhitungan 2g v 2 Universitas Sumatera Utara 89 Gambar 4.6 Grafik Tinggi Muka Air Banjir Secara Manual kala ulang 100 tahun 0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 T in ggi m u k a ai r m Jarak m Elevasi Dasar Sungai EMAB Manual Universitas Sumatera Utara 90

4.5.2 Perhitungan Tinggi Muka Air Banjir Menggunakan Program