31
operasi atau modifikasi file-file harus dilakukan melalui perintah dari dalam HEC- RAS.
2.8.3 Grafik dan Pelaporan
Fasilitas grafik yang disediakan oleh HEC-RAS mencakup grafik X-Y alur sungai, tampang lintang, rating curves, hidrograf, dan grafik-grafik lain yang
merupakan plot X-Y berbagai variabel hidraulik. HEC-RAS menyediakan pula fitur plot 3D beberapa tampang lintang sekaligus. Hasil keluaran model dapat pula
ditampilkan dalam bentuk tabel.Pemakai dapat memilih antara memakai tabel yang telah disediakan oleh HEC-RAS atau membuatmengedit tabel sesuai
kebutuhan. Grafik dan tabel dapat ditampilkan di layar, dicetak, atau dicopy ke clipboard
untuk dimasukkan kedalam program aplikasi lain word processor, spreadsheet
. Fasilitas pelaporan pada HEC-RAS dapat berupa pencetakan data masukan dan keluaran hasil pada printer atau plotter.
Untuk mulai pekerjaan HEC-RAS klik File terus New Project, kemudian simpan dengan nama Sungai Deli pada direktori atau folder .
Gambar 2.8 Tampilan Menu Utama HEC-RAS 4.0
Universitas Sumatera Utara
32
Langkah selanjutnya adalah membuat dan mengisi geometri data. Dengan cara klik tool bar EditEnter Geometric Data dari tampilan awal HEC RAS.
Seperti tampilan berikut ini:
Gambar 2.9 Tampilan menu geometri data.
Setelah muncul tampilan Geometric Data, langkah selanjutnya adalah membuat layout Sungai Deli dengan cara klik tool bar River Reach dari tampilan
Geometric Data , kemudian mulai menggambar layout Sungai Deli dengan
memberi nama River dan Reach nya.Kemudian masukkan data geometry muara Suara Deli pada tampilan ini dimasukkan data long section penampang
memanjang muara Sungai Deli dengan cara klik ikon Cross Section padatampilan Geometric Data
, sehingga selanjutnya akan muncul tampilan seperti ini:
Universitas Sumatera Utara
33
Gambar 2.10 Menu Cross Section Pada Geometri Data
Untuk memasukkan data-data potongan melintang, klik Optionterus Add a New Cross Section,
masukkan nomor stationing Sta atau nomor patok. Pada bagian kiri tampilan Cross Section Data terdapat dua buah kolom, yaitu station
dan elevation.Yang dimaksud dengan station adalah jarak pias potongan melintang sumbu X, sedangkan yang dimaksud dengan elevation adalah elevasi
pias potongan melintang sumbu Y.kemudianmasukkan Downstream Reach Length
atau jarak antar potongan melintang yang kini sedang dibuat dengan potongan melintang dihilirnya, angka Manning, dan Main Channel Bank Station
yang berada pada bagian tengah tampilan Cross Section Data. Pada Reach Length
, kemudian masukkan data berupa jarak pada LOB Left Over Bank atau tebing kiri, Channel atau bagian tengah, dan ROB Right Over Bank. Angka
Manning dimasukkan berdasarkan kekasaran material dinding saluran, sedangkan data Bank Stationing dimasukkan berdasarkan tebing yang ada pada data
potongan melintang.
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 2.11 Tampilan Data Cross Section
Setelah semua geometri data selesai dimasukkan, selanjutnya di save
dengan klik File terus Save Geometric Data As. Langkah selanjutnya adalah memasukkan data aliran, untuk memasukkan
data aliran, klik EditUnsteady Flow Data.Pada tabBoundary Condition, klik tampilan flowhydrographmasukkan data debit banjir yang dihitung dengan
metode HSS Nakayasu, seperti tampilan berikut:
Gambar 2.12
Unsteady Flow Data yang dimasukkan data debit banjir hasil perhitungan HSS Nakayasu
Universitas Sumatera Utara
35
Selanjutnya masukkan data pasang surut yang dihitung dengan metode Admiralty
klik tampilanstageflow hydrograph, seperti gambar 2.13.
Gambar 2.13 Unsteady Flow Data yang dimasukkan data hasil perhitungan
Pada aliran unsteady, selain data boundary condition, kita juga harus memasukkan data initial condition. Data initial condition ini merupakan asumsi
aliran pada jam ke-nol.Setelah data aliran telah selesai dimasukkan, klik file
kemudian save unsteady flow data as.
Selanjutnya running aliran unsteady klik item-item pada Programs to Run, mengisi waktu atau tanggal simulasi pada Simulation Time Windowdan
menyetting interval waktu perhitungan pada Computation Setting. Pada tampilan Flow Analysis
, pilih Geometry File dan Flow File yang akan dirunning, dan menamai Plan. Selanjutnya klik Compute,seperti gambar 2.14.
Universitas Sumatera Utara
36
Gambar 2.14 TampilanCompute Data Unsteady Flow Analysis
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sungai dapat dijadikan salah satu sumber air yang diandalkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan terhadap air, bila fungsi dan perilaku sungai dapat
terkendali secara terpadu dan menyeluruh. Fungsi dan perilaku tersebut akan berubah sebagian besar disebabkan oleh perilaku manusia. Salah satu akibat dari
perilaku manusia yang dapat merubah fungsi sungai adalah tingginya kapasitas air sungai yang dapat menyebabkan banjir di daerah hilir sungai.
Kabupaten Aceh Utara secara geografis terletak pada posisi 96°47-97°31 Bujur Timur dan 04°43- 05°16 Lintang Utara dengan luas wilayah 3.296,86 km²
atau 329.686 Ha dengan batas-batas wilayah: Utara Kota Lhokseumawe, Selatan Kabupaten Bener Meriah, Barat Kabupaten Bireuen, dan Timur berbatasan
dengan Kabupaten Aceh Timur. Di Kabupaten Aceh Utara terdapat Sungai Krueng Pase yang mengalir dari
hulu di pegunungan Gunung Salak Kabupaten Bener Meriah sampai ke muara Selat Malaka di Desa Blang Mee Kecamatan Samudera. Sungai Krueng Pase
memiliki panjang lebih kurang 120 Km dan cathment area 440 Km
2
Pengaliran sungai Krueng Pasee melewati lima Kecamatan yaitu Kecamatan Geureudong Pase, Meurah Mulia, Nibong, Samudera, dan Syamtalira
Aron. Aliran sungai ini dimanfaatkan mengaliri 8.391 Ha areal persawahan di sejumlah Kecamatan Aceh Utara. Selain itu, aliran sungai Krueng Pase juga
menjadi sumber air bersih yang dikelola oleh PDAM Tirta Mon Pase milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
Universitas Sumatera Utara